Mohon tunggu...
Muhammad Faisol Fadli
Muhammad Faisol Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiyah surabaya, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, prodi pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.

Hobi saya membaca, saya sering mengajak teman saya untuk berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Ibu dan Ayah yang Berjuang untuk Anaknya dan Kehidupan Sehari-hari

28 Oktober 2022   00:56 Diperbarui: 28 Oktober 2022   01:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu marni penjual lontong balap yang berjualan menggunakan dipinggir jalan menggunakan gerobaknya, Dan gerobaknya itu berwarna biru. Bu marni berjualan lontong balap tersebut dari jam 08.00 sampai dangannya habis, Di usia bu marni yang yang sudah menginjak cukup tua, Bu marni harus bekerja demi bisa menyekolahkan anaknya dan untuk kehidupan sehari-hari, Bu marni hanya memiliki satu anak laki-laki, Karena bu marni ingin anaknya menjadi anak yang sholeh, Bu marni memondokkannya di sebuah pesantren dan pesantren tersebut berada di lamongan, Sedangkan bu marni merantau ke surabaya.

Selain menjual lontong balap bu marni juga menjual kupang, Harga lontong balap dan kupang itu sama yaitu hanya 10.000. Bu marni memiliki suami dan suaminya tersebut berjualan juga, Tetapi suaminya berjualang sambil keliling sedangkan bu marni hanya berjualan di suatu temapat dan menetap di tempat tersebut. Bu marni dan suaminya sebenarnya orang tuban, tetapi merantau ke surabaya dan sekarang tinggal di kos-kosan yang dekat dengan kenpark kenjeran surabaya.

1.Aspek kesehatan

Suami bu marni mengidam penyakit diabetes namun penyakitnya tidak terlalu parah, tepat pada tahun 2020 suami bu marni terkena virusa covid 19 yang dimana pada saat itu kasus positifnya sangan tinggi. Pada saat itu bu marni sangat membutuhkan biaya yang banyak untuk pengobatan suaminya, Dan pada saat itu biaya perminggunya mencapai 12 juta rupiah, Bu marni kebingungan mencari uang untuk biaya rumah sakit suaminya tersebut, Karena bu marni tidak memiliki biaya akhirnya bu marni memutuskan untuk merawat jalan sang suami, Disaat suaminya sedang sakit, Meskipun sendirian bu marni harus tetap berjualan lontong balap dan kupang agar mempunyai uang untuk membeli obat suaminya, Selain berjualan bu marni setiap hari juga merawat suaminya dengan sepenuh hati, Sampai disuatu saat suaminya tersebut sembuh dari sakitnya.

2.Aspek ekonomi

Pada saat suaminya sakit bu marni sangat kesulitan ditambah dengan anaknya yang belajar di lamongan juga membutuhkan biaya ekstra. Tidak hanya biaya sekolah anaknya dan untuk kehidupan sehari-hari, Setiap bulan bu marni juga harus membayar uang kos yang dia dan suaminya tinggali saat ini, Dan terkadang dagangannya tersebut tidak terlalu ramai pembeli. Jadi bisa di bilang bahwa perekonomian keluarga bu marni ini sangat memprihatinkan.

Sebagai mahasiswa dan sesama manusia kami membantunya untuk mempromosikan lontong balap dan kupangnya tersebut pada sosial media, Utuk kalian yang ingin membantu perekonomian bu marni yang kurang memprihatinkan namun kalian tidak memiliki banyak uang, Kalian cukup membeli dagangannya dan itupun sudah sangat membantunya. Tempat bu marni jualan berada di sebelah 700 meter dari kenpark kenjeran surabaya, Dan gerobaknya berwarna biru.

#DADPKIMMBLUESAVANT

#KITATIDAKMUNGKINDIAM

#IMMSURABAYA

#PKIMMBLUESAVANT

#KELOMPOK RTL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun