Surat dari Praha Merupakan Film yang Rilis Tayang pada Tahun 2016 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film Surat dari Praha dimainkan oleh Aktor yang berpengalaman di dunia Perfilman Indonesia seperti Tio Pakusadewo yang berperan sebagai Jaya, Julie Estelle sebagai Larasati, Widyawati sebagai Sulastri, Rio Dewanto sebagai Dewa, dan Aktor-aktor lainnya. Film tersebut berkisah tentang Kemala Dahayu Larasati atau biasa disebut Laras (Julie Estelle) adalah anak tunggal dari Sulastri (Widyawati). Sebelum meninggal, Sulastri menitipkan sebuah kotak dan sepucuk surat untuk dibawakan ke Praha. Di sana, Laras diharuskan bertemu dengan sosok yang belum pernah dilihat dan dikenal sebelumnya yaitu Jaya (Tio Pakusadewo).
Sesampainya di kota Republik Ceko itu, Laras langsung menandangi apartemen  sederhana milik Jaya. Disana, Laras memaksa Jaya untuk menerima kotak yang diwasiatkan dan menandatangani surat bukti notaris. Tetapi, Jaya justru menolak mentah-mentah dan mengusir Laras.
Namun Malang, di tengah perjalana menuju hotel, terjadi perampokan yang dialami Laras yang dilakukan oleh sopir taksi. Karena tak memiliki teman atau keluarga di Praha, Laras pun kembali ke apartemen Jaya dan menginap untuk sementara waktu hingga Kedutaan Besar RI memberikannya jalan keluar. Mau tak mau, Jaya pun menerima keberadaan Laras untuk tinggal sementara di Apartemen miliknya
Selama itu pula, Laras berusaha dengan keras dan melakukan berbagai cara untuk meluluhkan hati Jaya agar mau menerima kotak wasiat dan menandatangani surat bukti notaris. Karena penasaran dengan sikap dingin Jaya, Laras pun membuka kotak dan membaca satu surat yang masih tersegel tersebut. Kotak tersebut ternyata berisi ratusan surat yang dikirimkan Jaya untuk sang ibunda dari Laras yaitu Sulastri.
Satu per satu surat coba dipahami Laras. Hingga Laras mengerti, mengapa Jaya begitu Tegas tak mau menerima kotak itu. Sulastri memang resmi menikah dengan ayah Laras, namun rumah tangga mereka tak berjalan harmonis dan lancar. Akhirnya, Laras pun tumbuh menjadi pribadi yang keras. Penyebabnya tidak lain adalah orang dari masa lalu Sulastri yang masih memberikan 'janji' akan cinta sejati yaitu Jaya.Â
Sebelum menikah dengan ayah Laras, Sulastri telah bertunangan dengan Jaya, tetapi karena Jaya mendapatkan beasiswa ke Praha secara gratis oleh Pemerintahan Ir.Soekarno, maka dengan terpaksa Jaya harus meninggalkan Sulastri beberapa tahun, hingga pergantian Orde yang membuat Jaya tidak dapat pulang Kembali ke Indonesia, Sulastri akhirnya menikah dengan ayah Laras.Â
Hingga pada akhir dalam film tersebut Anak dari Sulastri yakni Larasati dapat berkawan baik dengan Laki-laki yang mengirimkan surat terus-menerus ke Ibunya yang membuat keluarga Laras kurang harmonis, yakni Jaya. Larasati akhirnya dapat menerima takdir yang dihadapkan pada dirinya Dan keluarganya. Dan Jaya pada akhirnya merasa Lega dan tidak merasa bersalah Kembali karena telah mengakui semua nya kepada anak dari Sulastri yaitu Larasati. Dan Larasati akhirnya percaya bahwa Cinta Sejati itu nyata, tidak hanya omongan belaka.
Film ini cukup unik, karena memiliki Ending yang membuat penonton tidak sadar bahwa film tersebut telah berakhir. Dan memiliki alur yang cukup sempurna yang menjelaskan semua keadaan yang terjadi pada zaman tersebut yaitu pada tahun 1965. Tak hanya unik, Angga sebagai Sutradara berhasil membuat film Surat Dari Praha mempunyai cerita yang ringan untuk ditonton. Meski demikian, film ini tetap menyajikan poin-poin penting dari kejadian sejarah pasca Gerakan 30 September itu.
Jaya Bersama mahasiswa lain yang berasal dari Indonesia merupakan perwakilan dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa gratis dari pemerintah Orde Lama pada zaman Ir.Soekarno, yang dipersiapkan untuk meneruskan pemerintahan pada masa itu, tetapi pada saat pergantian Orde dari Orde lama di Pemerintahan yang dipimpin Ir.Soekarno menuju Orde baru pada Pemerintahan yang dipimpin Soeharto, yang dimulai pada saat Gerakan G30/SPKI. Yaitu Gerakan Pemberontakan yang dilakukan Komunis dengan melakukan pembunuhan Para Jenderal di TNI Angkatan Darat yang menolak adanya PKI.
Pada saat pergantian orde, Jaya dan mahasiswa lain di Praha dihadapkan pada Dua pilihan sulit, Yaitu pilihan Kembali ke Indonesia dan mengikuti pemerintahan Soeharto daan paham ideologi, atau pilihan Tetap bertahan di Praha dengan mempertahankan ideologi nya, tetapi dengan resiko pemerintahan tidak menanggung Kembali beasiswa dan kewarganegaraan Indonesia yang dicabut. Akhirnya terdapat dua kelompok, yaitu kelompok Kembali ke Indonesia, dan Kelompok bertahan di Praha. Jaya dan mahasiswa lain yang bertahan di Praha karena mempunyai prinsip tetap teguh dengan paham ideologi yang nasionalis, tetapi tidak komunis, dan Jaya tidak sepaham dengan Pemerintahan Orde Baru yang dimpin Soeharto. Atas dasar itu, dalam alur cerita Surat Dari Praha dibuat mengikuti zaman pada tahun 1965, yang menyebabkan terhalang nya dua orang yang sedang jatuh cinta karena gejolak geopolitik Indonesia yang tidak stabil pada masa itu.