Mohon tunggu...
Muhammad Faisal
Muhammad Faisal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

berolahraga dan membaca sesuatu tentang pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membuat Esai dari Puisi Sepertiga Malam Karya:Fitri Astri Sonia

7 Maret 2024   21:48 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:13 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di sepertiga malam,saat dimana kebanyakan orang terlelap dalam tidurnya yang nyenyak.

Aku terbangun dengan mata yang sangat terasa berat karena mengantuk dan aku lebih memilih untuk menggunakan waktu di sepertiga malam, merenungi keheningan yang terasa begitu dalam.

Langit yang gelap penuh bintang diatas menerangi malam,memang terasa sunyi tetapi dalam kesunyian itu ada keajaiban yang tersembunyi.

 

Di sepertiga malam,saat bintang-bintang bersinar begitu terang

Aku mendengarkan bisikan angin yang lembut membelai wajahku

Mengambil air wudhu yang terasa begitu dingin,angin malam yang begitu sejuk menyentuh hati dan mengajakku untuk selalu bangun di waktu yang sangat sangat mustajab itu.

 

Di sepertiga malam,saat waktu berhenti sejenak

Aku merenungkan arti hidup dan TUJUAN HIDUP yang sejati

Seperti air yang mengalir dalam kegelapan malam

Aku mencari makna dalam setiap detik yang berlalu.

 

Di sepertiga malam, saat doa-doa terucap dengan tulus

Aku merasa dekat dengan Sang Pencipta yang Maha Esa

Seperti tidak ada jarak sedekat itu

Aku merasakan kehadiran-Nya yang begitu nyata.

 

Di sepertiga malam, saat hati terbuka dan pikiran jernih

Aku menemukan inspirasi dan kekuatan yang tak terhingga

Seperti cahaya yang menerangi kegelapan jiwa

Aku merasa hidup dan penuh semangat dalam setiap langkahku.

 

Di sepertiga malam, saat waktu berlalu begitu cepat

Aku menyadari betapa berharganya setiap momen dan WAKTU yang terlewati

Aku belajar menerima dan mensyukuri setiap anugerah-Nya.

 

Di sepertiga malam, aku merenungkan keindahan dan keagungan-Nya

Dalam keheningan malam yang penuh misteri.

Untuk apalagi kita didunia? sejatinya manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun