Jalan Pantura Gresik adalah salah satu jalur strategis di Jawa Timur, menghubungkan beberapa kota penting dan menjadi pusat perekonomian . Namun, di balik perannya yang penting, jalan ini juga menyimpan banyak permasalahan seperti tingginya angka kecelakaan yang merenggut nyawa dan meninggalkan luka fisik serta trauma. Pertanyaannya, mengapa kecelakaan di jalan ini terus terjadi?Â
Kondisi infrastruktur yang kurang memadai
Banyak kecelakaan di Jalan Pantura Gresik terjadi dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai untuk keselamatan pengendara. Lubang di sana-sini, minimnya penerangan, dan marka jalan yang nyaris hilang menjadi pemandangan biasa. Padahal, jalan ini dilewati ribuan kendaraan setiap hari, termasuk truk besar yang membawa beban berat. Apakah ini harga yang harus kita bayar untuk pembangunan ekonomi?Â
Perilaku Pengendara: Disiplin yang Kurang
Di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa perilaku pengendara juga berkontribusi. Balapan liar, mengabaikan rambu lalu lintas, atau mengemudi dalam kondisi lelah menjadi faktor utama. Sering kali, keselamatan dianggap hal sepele hingga nyawa pun dipertaruhkan. Kita perlu bertanya pada diri sendiri: apakah kita sudah cukup bijak di jalan?Â
Kelemahan Sistem Pengawasan
Selain itu, pengawasan yang lemah memperburuk situasi. Meski ada pos pengamanan, kehadiran petugas sering kali tidak konsisten. Teknologi seperti kamera pengawas (CCTV) juga belum dimanfaatkan secara maksimal. Hasilnya? Pelanggaran terjadi tanpa konsekuensi yang berarti, menciptakan budaya berkendara yang berisiko.Â
Apa yang Harus Dilakukan?
Tingginya angka kecelakaan di Jalan Pantura Gresik bukanlah sesuatu yang tidak bisa diubah. Pemerintah perlu segera bertindak, mulai dari memperbaiki infrastruktur, meningkatkan penerangan, hingga memasang rambu dan marka jalan yang jelas. Selain itu perlu juga di adakan edukasi kepada masyarakat, juga kampanye tentang keselamatan berkendara.Â
