Mohon tunggu...
Muhammad Faisal
Muhammad Faisal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Seorang fotografer juga penikmat sastra, dengan ilmu kita bisa menjalani hidup dengan baik. Berbagi ilmu adalah salah satu caraku mensyukuri nikmat memiliki ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Sukses Menghadapi UTBK 2024

13 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 13 Februari 2024   17:02 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah pendidikan jenjang SMA/sederajat, kebanyakan dari siswa SMA yang lulus akan melanjutkannya ke dunia perkuliahan, khususnya Perguruan Tinggi Negeri. 

Cara agar bisa berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia bisa kita lewati melalui banyak cara, yaitu SNBP, SNBT-UTBK, dan Mandiri atau ujian masuk yang diadakan oleh masing-masing  universitas negeri. 

Sukses tidak hanya disebabkan satu faktor seperti belajar yang rajin, tetapi ada banyak. Di antaranya adalah menjaga kesehatan fisik dan mental, mengetahui dan mengaplikasikan gaya belajar yang efektif, dan menerapkan gaya hidup yang sehat. Di sini saya akan membahas hal-hal tersebut.

           1. Gaya Hidup Sehat

Kita awali mengenai gaya hidup yang sehat. Ada hal menarik yang disampaikan oleh Afriezal Kamil, S.Kep, Ners. Dalam bukunya yang berjudul Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara beliau menyatakan, "Akhir-akhir ini banyak siswa, mahasiswa, ataupun pekerja yang sakit hingga meninggal karena sikap ambisius (ambis) atau eksekusi beban tugas yang salah." 

Pernyataan tersebut seakan-akan menggambarkan jika kita memilih sikap atau cara belajar dan eksekusi beban tugas yang salah kemungkinan terparahnya adalah bisa membuat kita meninggal dunia. 

Tentu kita tidak mau bukan? Tetapi apa kebiasaan yang menyebabkan mereka bisa meninggal dunia? Beliau kemudian menjelaskan bahwa mayoritas dari mereka tadi memiliki kebiasaan yang mirip-mirip, contohnya kurang tidur, jarang minum air putih, jarang olahraga, terlalu banyak mengonsumsi makanan instan, dan  telat makan. Hal-hal tersebut tampak sepele tetapi efeknya bisa mematikan.

Nah, hal-hal di atas merupakan gaya hidup yang disebut dengan sedentary life / gaya hidup sedenter. Sederhananya, definisi perilaku sedenter  sendiri adalah seluruh jenis kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur dengan  karakteristik keluaran kalori yang sangat sedikit, yaitu < 1.5 . METs (berdasarkan buku sebelumnya). 

Sederhanya lagi, contoh dari perilaku sedenter itu antara lain menonton televisi, bermain video game, menggunakan computer, duduk di sekolah atau kantor, dan duduk saat bepergian yang diakhiri oleh frasa "terlalu lama". 

Pernyataan tadi bukan berarti melarang  kita untuk melakukan hal-hal tersebut, tetapi yang menjadi masalah adalah durasinya atau lama waktu  kita melakukan hal-hal tersebutlah yang menjadikannya bermasalah sehingga memengaruhi keluaran kalori kurang dari normal.

Pertanyaannya adalah "memangnya separah apa sih dampak yang akan ditimbulkan dari diri kita jika kita memiliki gaya hidup sedenter atau gaya hidup belajar / ambis yang salah?" tentu kita perlu mengetahu hal tersebut. Buku sebelumnya menerangkan, "Owen (2012). Dkk. Menemukan bahwa terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko kematian premature.

Setidaknya paling lama duduk tuh 4 jam  nonstop, lalu jeda 10-20 menit untuk berdiri dan berjalan-jalan atau sekadar meregangkan diri dan nyemil, lalu lanjut duduk lagi jika pekerjaan belum selesai. Bahkan sebagian  literatur mengaitkan lamanya kita duduk dengan potensi risiko penyakit jantung dan kematian mendadak. 

Gaya hidup sedenter meningkatkan semua penyebab penyakit kardiovaskular, hipertensi, obesitas, diabetes melitus, atrofi (pengecilan massa otot jika tidak dilatih/digunakan dalam  jangka waktu yang cukup lama), dan kanker (missal, kanker payudara, usus besar, kolorektal, endometrium, dan epitel ovarium.). Mengerikan bukan? Makanya gaya hidup sedenter ini berbahaya. 

Pada dasarnya, tubuh manusia itu diciptakan sedemikian  rupa dengan banyak sekali sendi dan otot. Adanya otot dan sendi bertujuan agar kita tetap bergerak." Oleh sebab itu jangan pernah malas untuk berolahraga yang rutin dan baik agar tubuh kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kemudian, bagaimana cara belajar yang efektif dalam menghadapi UTBK ini?.

          2. Waktu yang pas untuk belajar

Mari kita bagi waktu sehari menjadi 4 bagian, yaitu waktu  subuh, pagi hari, siang hari, dan malam  hari.

Tubuh kita, khususnya otak hanya bisa beristirahat dan memulihkan sistemnya ketika kita tidur, khususnya malam hari. Oleh karena itu dini hari atau subuh adalah waktu yang tepat jika kamu ingin menghafalkan sesuatu. Pada pagi hari, tubuh sudah mulai panas yang berarti siap untuk melakukan hal-hal berat karena energi kita pada pagi hari masih cukup banyak sehingga pada waktu ini sangat cocok sekali untuk mempelajari pelajaran-pelajaran baru atau melakukan try out. Pada siang hari, kondisi tubuh berada di puncakmya, pada waktu ini kita bisa memaksimalkan energi yang tersisa untuk belajar. Pada malam hari, kondisi tubuh telah mulai melemah dan membutuhkan istirahat sehingga malam hari secara umum cocok untuk mengulang hal-hal yang telah kita pelajari atau pelajaran hari-hari sebelumnya.

Ada metode yang bagus mengenai cara meningkatkan ingatan atau hafalan yaitu spaced repetition. Teori ini menjelaskan bahwa semakin sering kita mengulang sesuatu pada periode tertentu maka ingatan kita mengenai hal tersebut akan semakin lama sehingga hal ini tentu sangat menguntungkan kita dalam mengingat hal-hal yang memang diperlukan untuk UTBK seperti konsep penulisan kata, konsep-konsep matematika. 

Sederhanya semakin kamu menggunakan/mengingat hal tersebut  pada setiap periode waktu tertentu maka ingatan kita akan semakin kuat mengenai hal tersebut. Pernyataan ini juga menunjukkan bahwa belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) sangat tidak efektif untuk hal-hal mengenai hafalan dalam jangka panjang.

          3. Media yang menyediakan materi untuk UTBK 2024

Tidak hanya cara belajar, kita tentu harus tahu mengenai hal-hal yang perlu kita pelajari untuk menghadapi soal-soal UTBK. Salah satunya dengan mencari tahu  media belajar untuk UTBK. Ada banyak sekali media belajar yang bisa gunakan, antara lain pahamify, ruangguru, inten, alternative, ganesha, dll. Yang saya sebutkan sebelumnya termasuk belajar melalui jaringan online atau secara langsung ke tempatnya.

Di sini saya akan fokus membahas media belajar yang online, mengapa? Karena sebagian besar dari kita tentu ingin kemudahan. Kita bisa mengikutinya di mana saja kita berada selama ada internet dan gawai yang mendukung. 

Saya memilih media-media di atas dikarenakan media-media tersebut memang memiliki fitur yang bisa menyiapkan calon mahasiswa untuk menghadapi UTBK. Mereka menyediakan layanan pembelajaran mengenai materi-materi yang mungkin akan diujikan di UTBK. 

Selain itu, mereka juga menyediakan  try out online yang memiliki system persis seperti UTBK yang resmi nantinya sehingga kita akan mendapatkan pengalaman seakan-akan sedang menghadapi UTBK, tentu hal tersebut secara tidak langsung membuat mental kita terbiasa dan tidak gugup ketika menghadapi UTBK yang resmi. Try out-nya juga dibarengi dengan hasil nilai serta analisis soal. Hal tersebut tentu memudahkan kita untuk menganalisis nilai-nilai kita juga memberikan pemahaman mengenai cara menjawab soal-soal try out tersebut.

Oleh karena itu, sukses dalam menghadapi UTBK tidak hanya ditentukan satu atau dua faktor saja tetapi ada banyak seperti yang disampaikan sebelumnya. Bukan hanya sekadar ambisius yang kita perlukan, tetapi  juga bagaimana mengetahui sikap ambisius yang tepat untuk kita agar bisa sukses dalam menghadapi UTBK  nantinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun