Mohon tunggu...
muhammad fahroly
muhammad fahroly Mohon Tunggu... Dosen - BKKBN Provinsi Kalsel

Berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebutuhan Remaja terhadap Suplement, Benarkah?

9 Januari 2023   08:10 Diperbarui: 21 Mei 2023   08:14 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kegiatan remaja yang sangat pada sekarang ini, mulai dari kegiaran belajar di sekolah, ekstrakurikuler, pelajaran tambahan, nongkrong bersama teman dll membuat kita berpikir bahwa apakah makanan yang kita berikan setiap hari cukup untuk kebutuhan energi mereka?.  masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang cepat.  ciri-cirinya adalah pertumbuhan tinggi badan.  Bagi remaja perempuan, pertumbuhan tinggi badan terhenti pada saat mereka mengalami masa haid pertama.  Jika kita takut bahwa anak remaja tumbuh dalam kondisi tidak terlalu tinggi, kemudian kita tergoda dengan  pemberian suplemen yang menjanjikan pertumbuhan tinggi, daya otak dan daya ingat bagi si anak, maka selamat, kita terjebak dengan kalimat promosi iklan obat/vitamin.

Apakah remaja membutuhkan suplement?

Ada banyak perdebatan seputar penggunaan suplemen terhadap remaja.  Menurut pakar gizi dari Healthy Energy Australia "Suplemen hanya diperlukan oleh tubuh manusia jika kondisi medis seseorang mengharuskan ada tambahan vitamin atau terjadi kondisi kekurangan kebutuhan vitamin dan gizi pada asupan makannya".  Pada usia remaja yang sedang dalam pertumbuhan, kebutuhan akan nutrisi yang lebih, zat besi, kalsium, vitamin C dan D akan selalu dibutuhkan oleh serapan tubuh mereka.  Jika dalam asupan makanan sehari-hari yang mereka makan memiliki nilai gizi dan vitamin yang baik, serta pola makan yang sesuai dengan kebutuhan serapan tubuh mereka, maka sudah sangat dipastikan kebutuhan akan suplemen tidak diperlukan.

Aktivitas remaja yang begitu padat sekarang ini, memang banyak mengharuskan memakan banyak kebutuhan gizi dan vitamin dalam rangka keseimbangan sistem daya tubuh mereka agar tidak terserang penyaki.  Namun, penggunaan suplemen belum dirasakan perlu untuk membantu kekurangan itu semua, sejauh pola makan dan nilai toleransi gizi maupun vitamin yang mereka konsumsi sesuai dengan anjuran dokter maupun pakar gizi.  Ketika sakit, cukup diberikan treatment memberikan asupan makanan dengan kaya serat dan gizi, perbanyak minum air putih pada pagi dan siang hari, serta istirahat yang cukup sebanyak 3 hari sudah cukup memberikan pertolongan pertama saat anak remaja sedang dalam kondisi tidak sehat.  Namun, jika selama 3 hari masih menunjukkan gejala sakit atau lemah, maka treatment selanjutnya adalah perawatan dokter.  Jika dalam treatment dokter ada terdapat resep pemberian multivitamin atau suplemen dengan tujuan merecovery daya tahan tubuh remaja, maka gunakanlah dengan cara yang bijak sesuai dengan anjuran dokter.  Karena penggunaan multivitamin maupun suplemen yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan dampak buruk bagi pertumbuhan anak seperti ginjal, jantung, hati dan lain-lain.  Berikut cara alami yang dianjurkan dalam merawat remaja:

  • Disiplin dalam sarapan pagi
  • Konsumsi karbohidrat seperti nasi atau gandum.  Sesuaikan juga antara kebutuhan karbohidrat dalam tubuh dengan aktivitas yang mereka lewati sepanjang hari.  Khusus untuk remaja yang memiliki keluhan hyperaktif tidak disarankan untuk memberikan karbohidrat dengan batasan setengah porsi per sajian.   Karena karbohidrat yang berlebih dalam tubuh akan menyumbang serapan gula darah yang berlebih pada tubuh si anak dan menyebabkan aktifitas yang tidak henti-hentinya bagi anak hyperaktif.
  • Disiplin makan 3 kali sehari dan menghindari pola makan setelah masuk waktu malam hari agar tidak menyumbang lonjakan gula pada darah yang mengakibatkan penyakit bagi remaja yang aktivitasnya tidak mencukupi untuk membakar kalori dalam tubuh.
  • Memberikan sayuran segar, daging, telur, susu, tahu, tempe (4 sehat 5 Sempurna) walaupun sederhana.
  • Konsumsi air mineral 2 liter per hari.  Dianjurkan mengurangi air putih pada saat malam hari karena penumpukan mineral yang berlebih, kecuali memiliki aktivitas olah raga pada malamnya.
  • Kurangi makanan atau minuman yang menyumbang gula sangat besar.  Maksimal 2 takar sendok makan gula per hari dalam konsumsi tubuh.
  • Hindari kafein dan nikotin seperti kopi atau rokok pada anak remaja karena jelas penumpukan kafein dan nikotin yang berlebihan pada tubuh anak, akan menghambat pertumbuhan di usia remaja.  Bahkan, lebih banyak menyumbang penyakit berbahaya bagi mereka.

Jika cara yang diberikan tadi belum dirasakan maksimal.  Atau anak remaja tidak dapat disiplin makan dengan pola teratur dan gizi yang seimbang seperti tidak suka jenis makanan yang disajikan atau dalam kondisi diet maka penggunaan suplemen sebagai pelengkap asupan tubuh dapat dipertimbangkan:

  • Jangan berpikiran mengkonsumsi vitamin atau suplemen dengan tujuan mengobati, karena suplemen bertugas sebagai pelengkap asupan gizi maupun vitamin dalam tubuh yang sedang berusaha melakukan perbaikan sel2 yang rusak akibat gangguan kekurangan gizi maupun penyakit.  Jika diperlukan, segera konsultasikan kepada dokter atau ahli gizi di faskes terdekat.
  • Pastikan pemakaian suplemen atau vitamin dengan bijak, sesuai dengan petujuk ahli.  Jika kebutuhan sudah dirasa terpenuhi, maka stop asupan suplemen dan vitamin buatan.  Karena, segala bentuk makanan buatan mempengaruhi kinerja ginjal di dalam tubuh jika tidak dibuang dengan sempurna melalui urine.
  • Pahami petunjuk pemakaian dan tujuan penggunaan suplemen.  Jangan sampai salah dalam pilihan yang berakibat tidak sesuai dengan harapan.  Selalu baca indikasi dan komposisi disetiap produk.  Jika perlu konsultasikan kepada orang yang lebih paham akan obat-obatan.

Seperti itulah konsep penggunaan suplemen yang bijak kepada anak remaja.  Tidak semua anak memerlukan hal tersebut dalam pertumbuhannya.  Namun, tidak diingkari juga bahwa maraknya perkembangan suplemen di tengah pangsa pasar sedikitnya juga membantu terhadap masalah pertumbuhan yang tidak dapat diselesaikan oleh cara alami dan harus segera ditangani.  Oleh karena itu, apapun bentuk upayanya selalu gunakan cara yang bijak dan sesuai dengan panduan para ahli kesehatan.  Sebagai orang tua, kita berupaya memotivasi dan memberikan fasilitas asupan gizi yang terbaik untuk anak remaja.  Tidak perlu didapat dari harga yang mahal, cukup yang sederhana bahkan bisa di dapat melalui bertanam di pekarangan rumah secara alami.  Karena sehat tidak harus mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun