Mohon tunggu...
Muhammad Fahmi Muzaki
Muhammad Fahmi Muzaki Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya SMA N 1 Randudongkal

Hobi : Musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kreativitas Siswa melalui Media Permainan Angklung dalam Pembelajaran Seni Musik di SMAN 1 Randudongkal

9 Juni 2023   14:41 Diperbarui: 9 Juni 2023   14:46 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Muhammad Fahmi Muzaki, S.Pd(Guru Seni Musik SMA N 1 Randudongkal)

Kreativitas merupakan kemampuan diri seseorang dalam proses menyusun sebuah
ide sehingga menjadi sesuatu yang baru dan berguna. Sesuatu yang baru itu bisa
terjadi dengan menggabungkan atau menyatukan dua hal yang berbeda atau lebih
ke dalam suatu ranah yang baru. Kreativitas merupakan naluri alamiah yang ada sejak lahir. Oleh karena
itu, pada dasarnya setiap manusia itu kreatif. Kembali kepada pribadi masing-masing mereka mengasah
dan mengembangkan kreativitasnya.

Menurut Edgar Dale metode yang menarik untuk siswa adalah pengalaman langsung (cone of
experience). Pengalaman belajar dalam ruangan (indoor), maupun di luar ruangan (outdoor), dan tidak
meninggalkan karakteristik mata pelajaran (dalam Sukarman 2003: 16). Maka dalam pernyataan tersebut
diharapkan siswa dapat berperan lebih aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Hal tersebut menjadikan
tantangan baru bagi pendidik untuk memperbaiki kualitas dan hasil belajar siswa di kelas.

Tujuan akhir dalam proses pembelajaran seni budaya khususnya musik adalah mampu berapresiasi
terhadap seni, mampu berekspresi dan berkreasi. Banyak manfaat yang diperoleh jika siswa mampu
berkreasi dan berekspresi yaitu kreativitas siswa akan semakin berkembang, nilai estetika akan bertambah,
dan kematangan bersikap khususnya dalam melestarikan seni budaya.

Penggunaan media permainan angklung sebagai alat musik tambahan selain pianika, recorder, gitar,
dan drum diharapkan mampu mengembangkan kreativitas siswa dalam memainkan ansambel musik lagu
Nusantara. Guru diharapkan dapat menerapkan strategi yang tepat agar tercapai hasil maksimal dalam
memahami teori maupun cara mempraktekkan alat-alat musik ansambel. Dengan menambahkan media
permainan angklung dalam memainkan ansambel musik diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan
hasil belajar siswa.

Menambahkan media permainan angklung sangat cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
khususnya mata pelajaran seni budaya bidang seni musik dengan kompetensi ansambel musik lagu
Nusantara. 

Dengan penerapan media permainan angklung memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencoba memainkan dan memadukan alat musik angklung dengan alat-alat musik ansambel lainnya
seperti: pianika, recorder, gitar, dan drum sesuai dengan cara belajarnya sendiri dan dapat melatih siswa
untuk bekerja sama dan berkreativitas lebih dalam sebuah kelompok. 

Masalah-masalah biasanya timbul
dari siswa yang agak enggan untuk melakukannya dan juga keterbatasan kemampuan siswa dalam
menguasai suatu alat musik, sehingga guru perlu selalu memberikan motivasi kepada siswa yang
bersangkutan agar siswa dapat mencapai pemahaman yang diharapkan tanpa harus mengkhawatirkan
singkatnya waktu pembelajaran. Guru harus yakin bahwa dengan penerapan media permainan angklung
dalam materi ansambel musik, siswa akan menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan
oleh guru.

Hasil belajar siswa dari 36 anak pada pra siklus: (1) 9 anak mendapat nilai bagus, (2) 7 anak mendapat
nilai sedang, dan (3) 20 anak mendapat nilai kurang bagus meningkat pada siklus I yaitu: (1) 3 anak
mendapat nilai sangat bagus, (2) 7 anak mendapat nilai bagus, (3) 7 anak mendapat nilai sedang, dan (4) 17
anak mendapat nilai kurang bagus. 

Dari hasil belajar yang didapatkan pada siklus I, peneliti melakukan
perbaikan pada siklus II dan hasil belajar yang didapatkan siswa meningkat dari siklus I yaitu: (1) 8 anak
mendapat nilai sangat bagus, (2) 15 anak mendapat nilai bagus, (3) 7 anak mendapat nilai sedang, dan (4) 4
anak mendapat nilai kurang bagus. Pada siklus II 90% anak mendapatkan nilai 70 dan hanya 10% siswa
yang mendapatkan nilai = 70.

Dari hasil kreativitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa di atas dapat disimpulkan bahwa media
permainan angklung dalam pembelajaran ansambel musik dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
siswa.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun