Regulasi yang belum memadai juga menjadi hambatan dalam implementasi keuangan publik Islam di negara berkembang. Banyak negara berkembang yang belum memiliki undang-undang atau kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi syariah secara menyeluruh. Walaupun ada beberapa negara yang telah mengembangkan industri perbankan syariah, namun sektor ini masih terpisah dari sistem keuangan mainstream. Dalam hal ini, diperlukan reformasi regulasi yang dapat menciptakan sinergi antara sektor keuangan konvensional dan syariah.
Selain itu, ada masalah mengenai penerimaan publik terhadap sistem keuangan Islam. Di beberapa negara berkembang, masyarakat mungkin belum sepenuhnya memahami atau menerima keuangan Islam sebagai alternatif yang sah. Hal ini bisa disebabkan oleh pandangan yang kurang informasional tentang bagaimana sistem ini bekerja atau karena adanya keraguan tentang efektivitas dan transparansi dalam pengelolaan dana syariah. Oleh karena itu, penting untuk membangun kesadaran publik melalui kampanye pendidikan dan informasi yang luas mengenai manfaat dan mekanisme keuangan Islam.
Langkah-langkah Strategis untuk Mengoptimalkan Keuangan Publik Islam
Untuk mengatasi tantangan-tantangan di atas, negara berkembang dapat mengambil beberapa langkah strategis dalam mengimplementasikan keuangan publik Islam secara efektif. Pertama, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas pendidikan dan pelatihan di bidang ekonomi dan keuangan Islam. Program pelatihan untuk pejabat pemerintah dan sektor swasta dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang sistem ini. Selain itu, institusi pendidikan di negara berkembang juga perlu memperkenalkan kurikulum yang mencakup studi tentang ekonomi Islam untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan yang relevan.
Kedua, pengembangan infrastruktur keuangan syariah yang lebih kuat perlu didorong. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk membangun sistem teknologi informasi yang dapat mendukung pengelolaan dana publik yang berbasis syariah. Ini mencakup pengembangan platform digital yang memungkinkan masyarakat untuk memberikan zakat, infaq, atau wakaf secara mudah dan transparan. Dengan teknologi, pengumpulan dan distribusi dana zakat dapat dilakukan dengan lebih efisien dan dapat diakses oleh lebih banyak orang, terutama di daerah terpencil.
Ketiga, pemerintah harus menciptakan regulasi yang mendukung perkembangan keuangan Islam. Undang-undang dan kebijakan yang jelas dan komprehensif dapat memberikan kepastian hukum bagi sektor keuangan syariah dan mendorong perkembangan lebih lanjut. Dengan regulasi yang mendukung, sektor perbankan syariah, sukuk, dan instrumen keuangan Islam lainnya dapat berkembang dengan lebih pesat, sekaligus mendukung stabilitas ekonomi negara.
Keempat, negara berkembang dapat memanfaatkan pengalaman negara-negara yang telah sukses menerapkan keuangan Islam, seperti Malaysia, Arab Saudi, dan Bahrain. Pembelajaran dari negara-negara ini dapat memberikan wawasan berharga tentang cara mengintegrasikan keuangan Islam ke dalam sistem ekonomi yang lebih besar. Kerjasama internasional dalam sektor ini dapat mempercepat adopsi prinsip-prinsip ekonomi Islam di negara berkembang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H