Mohon tunggu...
Muhammad FadilahFauzan
Muhammad FadilahFauzan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Merenungkan sesuatu lalu menghasilkan sebuah gagasan ide menarik menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Saya berpikir dengan adanya suatu platform menulis saya dapat menuangkan isi kepala saya kepada para pembaca. Selain menjadi hiburan mengisi waktu luang saya berharap artikel yang saya tulis dapat juga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi Kota Tangerang Begitu Rendah, Lalu Apa Solusinya ?

30 April 2024   19:02 Diperbarui: 30 April 2024   19:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 pexels.com/Polina Zimmerman

Sudah bukan bualan belaka jika literasi di negara Indonesia ini begitu rendah. Tapi apa benar dari banyaknya kota - kota yang ada di Indonesia kota Tangerang merupakan kota yang termasuk literasinya rendah?

Dari berbagai sumber, dikatakan minat baca warga kota Tangerang hanya 5,2 persen di tahun 2022. Penyebab menurunnya minat baca adalah karena akibat dari Covid -- 19. Namun sejujurnya menurut saya hal itu tidak bisa dijadikan patokan bahwa penyebab menurunnya minat baca di Kota Tangerang adalah Covid - 19. Penyebab utama menurunnya minat baca adalah karena warganya sendiri yang tidak memiliki minat membaca. Jika kita cermati dari generasi ke generasi, dapat dilihat penghambat para masyarkat jelas berbeda -- beda.

Penyebab masalah minat baca dari berbagai generasi.

pexels.com/Jessica Lewis
pexels.com/Jessica Lewis

Dari generasi yang paling banyak saja dahulu yaitu generasi milenial, penghambat minat baca bagi generasi milenial tentunya adalah karena adanya pengaruh gadget. Dengan adanya media sosial seta juga Game yang terus menerus bisa upgrade dengan begitu cepat, membuat para generasi milenial lebih tertarik meluangkan waktunya untuk berinteraksi dengan kedua aplikasi ini dibadingkan membaca. 

Karena walaupun sudah ada banyaknya media massa online, hal ini tetap saja mustahil mengeser minat para generasi milenial ketika dalam menggunakan gadget. Mereka lebih codong memilih untuk melihat video, dan juga bermain game online ketimbang membaca.

Hal itu juga sama terjadi oleh generasi yang lebih tua atau yang bisa disebut para orang tua. Sejujurnya para orang tua sudah terpapar akan dampak dari gadget itu sendiri. Namun di sini yang ingin ditekankan adalah bagaimana para orang tua ini mendidik anak -- anak mereka. Dari begitu banyaknya pengalaman yang diperoleh, kebanyakan para orang tua tidak membisakan para anak -- anak untuk membaca sejak dini.

Upaya Peningkatan Literasi Kota Tangerang

Dalam menanggulangi minat literasi yang rendah di Kota Tangerang, upaya -- upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang yaitu seperti mengadakannya festival literasi. Festival literasi ini tidak akan digelar hanya di pusat kota melainkan juga ke daerah -- daerah kabupaten. 

Contohnya adalah dengan diadakannya Tangerang Gemilang Book Fair di Mall Ciputra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Lalu selain dengan mengadakan kegiatan festival literasi, pemerintah Kota Tangerang juga turut menghadirkan perpustakaan keliling untuk tingkat anak sekolah.

 

Kesimpulan

Di era zaman yang penuh akan teknologi ini memanglah sulit sekali untuk meningkatkan keinginan minat baca, karena segala informasi sekarang sudah bisa di akses secara digital juga secara instan. Selain menekan anak -- anak sedari sejak dini, sepertinya hal yang perlu dilakukan adalah melibatkan media sosial. Yaitu dengan dibuatnya konten bacaan menarik tetapi juga penuh akan ilmu kualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun