Mohon tunggu...
Muhammad Fadhli
Muhammad Fadhli Mohon Tunggu... Musisi - Wartawan Musik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Jae Deen Penyanyi Islami Amerika Ingin Ajak Kolaborasi Penyanyi Asia Tenggara

16 Januari 2020   16:36 Diperbarui: 16 Januari 2020   16:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)


PADANG - Jae Deen, penyanyi religi yang tengah populer di Amerika baru saja merilis lagu terbarunya yang berjudul Solo pada tanggal 6 Desember 2019 di kanal YouTube Deen Starz.

Saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Kamis (16/1/2020), Jae Deen mengatakan, "Salam. Solo adalah single ke tiga saya. Kadang-kadang dalam hidup lebih baik untuk mengejar hal-hal secara sendirian. Pada saat anda terpuruk, hanya anda yang dapat membangun diri anda kembali. Alhamdulillah, karena Ia solo."

Sekilas Tentang Perjalanan Karir Musik Jae Deen

Jae Deen yang bernama asli Joshua Asare lahir di Ottawa - Kanada, dikenal di Amerika lewat lagu religinya yang dikemas dalam genre musik hip hop atau rap. Memulai karirnya di industri musik bersama grup Deen Squad, kini Jae Deen lebih memilih untuk bersolo karir. Sebelum lagu Solo, Jae Deen telah merilis dua lagu, Ahks, dan Pain.


Dalam perjalanan karir musiknya, Jae Deen pernah berduet dengan penyanyi Harris J dan beberapa penyanyi terkenal lainnya dari USA dan Eropa, dan juga pernah tampil pada opening konser Justin Bieber di Kanada saat masih bersama Deen Squad.

Perjuangan Hijrah Jae Deen

Seperti yang dikatakan Jae Deen, ia terlahir dari keluarga non muslim. Saat teman kampusnya mengenalkan surat Maryam di Alquran, Jae Deen jadi tertarik dengan Islam.

Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)
Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)

Menurut Jae Deen, ada persamaan kisah yang tertulis dalam surat Maryam dengan apa yang pernah dipelajarinya dari agama sebelumnya, terkait dengan kelahiran Nabi Isa AS, membuatnya makin tertarik untuk lebih mendalami Alquran. Akhirnya pintu hidayah terbuka baginya untuk memeluk Islam. Kejadian itu pada tahun 2010, saat ia berusia 15 tahun.

Walaupun dapat hadangan hebat dari keluarga, tapi Jae Deen tak surut untuk meneruskan perjalanan hijrahnya. Ia malah melanjutkan kuliahnya di Jurusan Kesusastraan Islam untuk lebih mendalami Islam. Ia rajin mengikuti kelas-kelas agama yang diadakan di Kanada.

Jae Deen pernah merasa sangat sedih, saat itu ia tidak mengerti apa yang dibaca oleh Imam saat ia ikut salat tarawih berjamaah. Ia merasa sangat cemburu dengan jamaah lainnya yang menangis ketika mendengar imam membaca ayat-ayat suci Alquran.

Jae Deen Meraih 'The Quran Light of The People Award'

Jae Deen pun bertekad untuk mendalami bahasa Arab dengan mengambil kursus bahasa Arab. Jae Deen mulai menulis ayat-ayat Alquran dan terjemahannya setiap hari, hingga tuntas seluruh isi Alquran disalin sambil dipahaminya.

"Awalnya sangat sukar, saya sempat kecewa, dan hampir putus asa untuk menuntaskannya," kata Jae Deen.

Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)
Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)

Setiap hari Jae Deen mengekspos kegiatannya itu melalui akun media sosialnya, selain untuk memotivasi dirinya agar segera menuntaskannya juga untuk mengajak generasimuda mendalami Alquran. Jae Deen berhasil menyalin seluruh isi Alquran dan terjemahannya dalam waktu 6 bulan.

Mengetahui aktivitas Jae Deen dalam kegigihannya menyalin seluruh isi Alquran dan terjemahannya, serta keaktifannya mengajak generasimuda untuk mendalami Alquran, Jae Deen memperoleh penghargaan 'The Quran Light of The People Award' pada tahun 2018 dari MAS ICNA, sebuah konvensi Islam terbesar di Amerika Utara.

Jae Deen Ingin Kolaborasi dengan Penyanyi Asia Tenggara

Tak hanya bahasa Arab, pada tahun 2017 Jae Deen juga mendalami bahasa Perancis. Dalam 4 bulan, ia berhasil fasih berbahasa Perancis.

Karena minatnya yang besar di bidang musik, Jae Deen menyampaikan dakwah islamiah pada generasimuda melalui karya-karya lagunya, yang mengusung isu-isu kehidupan umat muslim di Amerika, seperti; pemakaian hijab, rasisme, tekanan mental, wanita dalam Islam dan lainnya.

Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)
Jae Deen, Penyanyi Islami Amerika. (Dok. Istimewa)

"Saat ini saya sedang mendalami bahasa Melayu. Untuk ke depannya, saya ingin melahirkan karya kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi di Indonesia, dan Malaysia. Semoga dengan menguasai bahasa Melayu akan memudahkan bagi karya-karya lagu saya untuk diterima oleh masyarakat di Asia Tenggara," kata Jae Deen.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun