Pemuda masa kini, khususnya generasi Z atau yang biasa kita sebut "Gen Z", memiliki tantangan yang cukup berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Teknologi yang terus berkembang pesat, diikuti oleh gaya hidup yang cepat berubah, serta berbagai kemudahan dalam berbelanja secara digital atau online, menjadikan mereka kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi. Kebanyakan, Gen Z masih harus mengandalkan sumber pendapatannya dari uang sangu yang diberikan orang tua mereka. Namun, bagaimana mereka dapat mengelola uang tersebut dengan bijak, menghindari kebiasaan boros, dan tetap menyisihkan uang untuk tabungan masa depan? Artikel ini akan membahas beberapa cara praktis bagi Gen Z untuk mengatur keuangan mereka dengan bijak.
1. Memahami Pentingnya Pengelolaan Keuangan Sejak Dini
Salah satu permasalahan utama yang sering dialami Gen Z adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini. Di era digital yang serba cepat ini, mereka cenderung terbiasa dengan gaya hidup yang instan, termasuk kemudahan berbelanja yang serba online, mereka hanya perlu mengakses melewati platform aplikasi yang mereka inginkan, lalu proses transaksi pun terjadi dengan mudahnya. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menyadari bahwa mengelola uang dengan bijak adalah langkah pertama menuju kebebasan finansial di masa depan.
Pendidikan keuangan memang sering kali tidak diajarkan di sekolah, tetapi dengan berkembangnya berbagai platform digital, seperti aplikasi manajemen keuangan dan media sosial ataupun pemberian edukasi yang dilakukan oleh influencer dari YouTube, TikTok, Instagram, dan lain-lain. Dengan begitu Gen Z juga memiliki sisi positif berupa kemudahan akses untuk belajar mengelola keuangan pribadi.
2. Membuat Anggaran Keuangan Sederhana
Salah satu cara terbaik untuk mengatur uang sangu yang diberikan orang tua adalah dengan membuat anggaran keuangan sederhana. Anggaran ini akan membantu Gen Z untuk lebih sadar akan pengeluaran mereka, serta memudahkan dalam menyisihkan uang untuk kebutuhan penting dan tabungan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat anggaran yang mudah diikuti:
Pahami Pengeluaran Rutin: Catat pengeluaran yang harus dikeluarkan setiap bulan, seperti listrik, laundry, pulsa, transportasi, makan, atau biaya pendidikan. dengan mengetahui estimasi pengeluaran wajib, kita menjadi tahu berapa probabilitas uang yang bisa kita sisihkan ke dalam tabungan.
Hindari Kebiasaan Self Reward: Tentukan mana yang menjadi kebutuhan utama, dan mana yang hanya keinginan sementara, terkadang Gen Z terlena dengan istilah Self Reward, mereka biasanya melakukan sebuah transaksi yang membuat dirinya bahagia setelah melewati sebuah tantangan. Tidak ada salahnya dengan hal tersebut, hanya saja Self Reward bisa memancing gaya hidup boros karena seseorang bisa menjadi kecanduan untuk melakukan hal tersebut secara terus menerus ketika mereka telah melakukan sesuatu yang menurut mereka menjadi sebuah tantangan. Sejatinya kita sebagai manusia akan selalu hidup berdampingan dengan berbagai tantangan, sehingga jangan sampai dengan banyaknya tantangan di hidup kita membuat pengeluaran keuangan kita juga semakin banyak.
Sisihkan untuk Tabungan atau Investasi: Setelah mengalokasikan uang untuk kebutuhan utama, tentukan juga persentase dari uang sangu untuk ditabung. Idealnya, 20-30% bahkan kalau bisa lebih dari itu jika uang sangu yang diberikan dari orang tua cukup banyak, manfaatkan uang pemberian orang tua sebaik mungkin, karena di masa depan kita sudah tidak bisa mengandalkan uang sangu dari orang tua. Oleh karena itu, sisihkanlah uang sangu pemberian orang tua sebanyak yang bisa dilakukan, lebih bagus lagi jika uang tersebut dialokasikan untuk dana investasi. Meskipun sedikit, setidaknya dari situ membuka pemahaman Gen Z tentang cara kerja dunia investasi yang suatu saat pemahaman tersebut sangat penting ketika mereka dewasa.
Dengan membuat anggaran, Gen Z akan lebih sadar akan alur keuangan mereka dan dapat memotivasi mereka untuk menghindari kebiasaan boros.