Tanggal 18 November 2024 bukan hanya sekadar hari biasa. Bagi umat Islam Indonesia, hari ini adalah momen bersejarah yang penuh makna karena bertepatan dengan Hari Jadi Muhammadiyah, organisasi masyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia. Ini adalah kesempatan untuk menengok kembali perjalanan panjang Muhammadiyah, merayakan pencapaian-pencapaiannya, dan merefleksikan peran besar yang telah dimainkan dalam berbagai bidang kehidupan---dari pendidikan hingga ekonomi, hingga kontribusi sosial yang membawa dampak besar bagi masyarakat.
1. Membentuk Peradaban dengan Semangat Pembaruan
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Sebagai sebuah organisasi yang berfokus pada pembaruan dan pembentukan umat yang cerdas dan beradab, Muhammadiyah hadir dengan misi besar: untuk memajukan masyarakat Indonesia dengan menerapkan ajaran Islam yang moderat dan progresif. Dengan semangat tersebut, Muhammadiyah terus berkembang, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga memiliki pengaruh yang kuat di dunia internasional.
Lebih dari sekadar sebuah organisasi sosial, Muhammadiyah menjadi motor penggerak perubahan di Indonesia, berjuang untuk membangun bangsa yang modern, terpelajar, dan berperadaban tinggi. Berusia lebih dari satu abad, Muhammadiyah terus menunjukkan eksistensinya dengan mengedepankan pendidikan, sosial, ekonomi, dan keberagaman.
2. Pendidikan: Penerus Peradaban yang Cerdas dan Berkarakter
Salah satu aspek yang paling menonjol dalam perjalanan Muhammadiyah adalah dedikasinya dalam dunia pendidikan. Muhammadiyah tidak hanya mendirikan sekolah, tetapi juga membangun fondasi untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Dengan lebih dari 10.000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, Muhammadiyah telah menyediakan akses pendidikan bagi jutaan anak bangsa.
Yang membedakan Muhammadiyah adalah pendekatan pendidikan yang tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga pada pembentukan karakter yang mulia. Melalui lembaga pendidikan seperti Universitas Muhammadiyah dan berbagai sekolah dari TK hingga perguruan tinggi, Muhammadiyah terus menanamkan nilai-nilai Islam yang moderat dan progresif, sekaligus mempersiapkan generasi penerus yang memiliki kompetensi tinggi untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
3. Ekonomi: Membangun Kemandirian Umat dan Pemberdayaan Ekonomi
Tidak hanya di bidang pendidikan, Muhammadiyah juga telah memberikan kontribusi yang besar dalam dunia ekonomi. Sebagai organisasi yang memahami pentingnya kesejahteraan umat, Muhammadiyah telah mendorong berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama yang berada di kalangan ekonomi bawah.
Melalui berbagai lembaga ekonomi seperti Baitul Mal wa Tamwil (BMT) dan lembaga keuangan mikro, Muhammadiyah tidak hanya membantu menciptakan peluang usaha, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mandiri secara ekonomi. Program-program ini sangat bermanfaat bagi petani, pengusaha kecil, dan masyarakat yang membutuhkan dukungan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Muhammadiyah juga mengelola wakaf produktif, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan sosial dan ekonomi, termasuk pembiayaan pendidikan dan kesehatan.
4. Peran Sosial: Mengabdi pada Kemanusiaan dan Keberagaman
Selain kontribusinya di bidang pendidikan dan ekonomi, Muhammadiyah juga sangat dikenal karena peran sosialnya yang luar biasa. Sebagai organisasi yang mengusung prinsip kemanusiaan dan keberagaman, Muhammadiyah telah banyak terlibat dalam kegiatan sosial yang membantu mengatasi berbagai permasalahan kemanusiaan, seperti bencana alam, pelayanan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Muhammadiyah memiliki jaringan rumah sakit, puskesmas, dan lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial maupun agama. Selain itu, Muhammadiyah juga dikenal dengan upayanya yang terus menerus untuk mempromosikan toleransi antar umat beragama. Dengan pendekatan wasathiyah (moderat), Muhammadiyah berupaya menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis, menjaga Indonesia tetap bersatu dalam keragaman.
5. Menghadapi Masa Depan: Muhammadiyah yang Adaptif dan Visioner
Pada Hari Jadi Muhammadiyah tahun 2024, kita tidak hanya melihat apa yang telah dicapai, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh harapan. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, globalisasi, dan tantangan sosial yang semakin kompleks, Muhammadiyah tetap menunjukkan komitmennya untuk menjadi organisasi yang adaptif dan visioner.
Dengan kemajuan teknologi, Muhammadiyah semakin memperluas jangkauan pendidikannya dengan sistem pembelajaran daring, memperkenalkan inovasi dalam bidang keuangan, serta terus memanfaatkan potensi wakaf dan sumber daya lainnya untuk kesejahteraan umat. Menghadapi tantangan zaman, Muhammadiyah tidak berhenti pada pencapaian masa lalu, tetapi terus berinovasi agar bisa tetap relevan dalam memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan dunia.
6. Hari Jadi Muhammadiyah: Refleksi dan Harapan untuk Generasi Mendatang
Hari Jadi Muhammadiyah pada 18 November 2024 adalah momen refleksi atas perjalanan panjang yang telah ditempuh, namun juga sekaligus menjadi seruan untuk generasi mendatang. Muhammadiyah harus terus menjadi pilar kemajuan bangsa, dengan semangat yang tak kenal lelah untuk mendidik, memberdayakan, dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Dengan semangat yang diusung oleh pendirinya, Muhammadiyah tidak hanya akan terus memberikan sumbangsih bagi Indonesia, tetapi juga menjadi contoh bagi dunia dalam membangun peradaban yang lebih adil, sejahtera, dan penuh toleransi. Hari Jadi Muhammadiyah adalah hari untuk mengingatkan kita semua bahwa perjalanan panjang ini bukanlah tentang siapa yang telah mendahului, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H