Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Hadziq
Muhammad Fadhil Hadziq Mohon Tunggu... Guru - Bachelor's degree at International University of Africa, Sudan dan Master's student at UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang

Pecinta Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pelajar Internasional, Perjuangan dan Peran Pelajar dalam Membangun Masa Depan

17 November 2024   16:27 Diperbarui: 17 November 2024   16:28 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab angkatan 2019 di International University of Africa, Sudan

Setiap tahun pada tanggal 17 November, dunia memperingati Hari Pelajar Internasional. Hari ini tidak hanya sekadar momen seremonial, tetapi juga menjadi pengingat akan perjuangan pelajar di seluruh dunia dalam mendapatkan hak pendidikan yang layak, kebebasan berpikir, dan pengakuan atas peran mereka dalam perubahan sosial.

Awal mula Hari Pelajar Internasional berakar pada peristiwa kelam yang terjadi pada tahun 1939 di Cekoslowakia. Kala itu, ribuan pelajar memprotes pendudukan Nazi. Sebagai tanggapan, Nazi membubarkan protes dengan kekerasan, menutup universitas, dan menangkap hingga mengeksekusi para pemimpin mahasiswa. Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan pelajar melawan penindasan. Pada tahun 1941, Dewan Mahasiswa Internasional menetapkan 17 November sebagai Hari Pelajar Internasional untuk mengenang keberanian mereka dan memperjuangkan hak-hak pelajar di seluruh dunia.

Namun, semangat Hari Pelajar Internasional tidak hanya berbicara tentang sejarah kelam. Ini adalah momen refleksi tentang bagaimana pelajar menjadi motor perubahan sosial, baik di masa lalu maupun sekarang. Di Indonesia, makna hari ini menjadi sangat relevan mengingat sejarah panjang perjuangan pelajar dalam membangun bangsa, tantangan yang dihadapi pelajar saat ini, serta harapan untuk masa depan.

Kisah Perjuangan Pelajar Indonesia
Indonesia memiliki sejarah panjang di mana pelajar memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasional. Salah satu contoh paling menginspirasi adalah pergerakan Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Kala itu, pemuda dan pelajar dari berbagai daerah berkumpul untuk berikrar tentang persatuan bangsa: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa---Indonesia.

Pelajar Indonesia bukan hanya penerima ilmu di bangku sekolah, tetapi juga agen perubahan sosial dan politik. Di masa penjajahan, banyak pelajar terlibat dalam pergerakan nasional melalui organisasi seperti Perhimpunan Indonesia dan Indonesia Muda. Mereka menyuarakan tuntutan akan pendidikan yang setara, hak-hak rakyat, dan kemerdekaan dari penjajah.

Ketika Indonesia mencapai kemerdekaan, peran pelajar tidak berhenti. Mereka turut serta dalam pembangunan bangsa, bahkan menjadi garda terdepan dalam berbagai gerakan reformasi, termasuk Reformasi 1998 yang membawa perubahan besar bagi demokrasi Indonesia.

Tantangan Pelajar Indonesia di Era Modern
Meskipun era penjajahan telah berlalu, pelajar Indonesia menghadapi tantangan yang tidak kalah berat di era modern ini. Beberapa di antaranya adalah:

1. Ketimpangan Akses Pendidikan
Di kota-kota besar, pelajar mungkin memiliki akses ke sekolah dengan fasilitas lengkap, teknologi modern, dan guru berkualitas. Namun, di daerah terpencil, banyak anak yang harus berjalan puluhan kilometer hanya untuk mencapai sekolah. Tidak jarang, sekolah-sekolah di pelosok kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, buku pelajaran, atau bahkan guru tetap.

2. Tekanan Akademik dan Sosial
Sistem pendidikan yang menitikberatkan pada angka dan nilai sering kali membuat pelajar merasa terbebani. Belum lagi tekanan dari media sosial yang memengaruhi cara mereka memandang diri sendiri.

3. Perubahan Teknologi dan Tantangan Digital
Di satu sisi, teknologi memberikan banyak peluang untuk belajar dan berinovasi. Di sisi lain, tidak semua pelajar memiliki akses yang sama ke teknologi. Masalah digital divide masih menjadi tantangan besar.

4. Krisis Lingkungan dan Sosial
Pelajar Indonesia saat ini hidup di tengah krisis global, seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan tantangan ekonomi. Sebagai generasi yang akan memimpin masa depan, mereka harus berpikir kritis untuk mencari solusi atas masalah-masalah ini.

Apa yang Bisa Dilakukan Pelajar Indonesia?

Hari Pelajar Internasional adalah momen untuk bertanya: Apa yang bisa saya lakukan sebagai pelajar untuk menjadi agen perubahan? Berikut beberapa langkah nyata yang bisa dilakukan:

1. Belajar dengan Tujuan


Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan. Pelajar harus belajar dengan semangat, bukan hanya untuk mendapatkan nilai, tetapi juga untuk memahami dunia, mengembangkan keterampilan, dan memecahkan masalah nyata di masyarakat.

2. Berinovasi dengan Teknologi


Generasi pelajar saat ini memiliki akses ke teknologi yang memungkinkan mereka menciptakan hal-hal besar. Mulailah dari hal kecil, seperti membuat aplikasi untuk membantu teman belajar, mengembangkan platform diskusi, atau bahkan membuat konten edukasi yang bermanfaat di media sosial.

3. Membangun Solidaritas


Pelajar Indonesia harus saling mendukung. Solidaritas dapat diwujudkan dengan membantu teman yang kesulitan belajar, menyumbang buku untuk daerah terpencil, atau mengajar anak-anak yang kurang mampu.

4. Berpartisipasi dalam Komunitas

Ikut serta dalam organisasi, komunitas, atau gerakan sosial dapat membantu pelajar belajar tentang kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab sosial.

5. Menyuarakan Aspirasi

Pelajar memiliki hak untuk menyuarakan pendapat mereka, baik melalui forum resmi, media sosial, maupun aksi damai. Suara pelajar penting untuk membangun kebijakan pendidikan yang lebih baik.

Menghubungkan Perjuangan Lokal dengan Gerakan Global
Hari Pelajar Internasional adalah pengingat bahwa perjuangan pelajar tidak hanya terjadi di satu negara, tetapi di seluruh dunia. Pelajar Indonesia dapat belajar dari negara lain tentang bagaimana mereka mengatasi tantangan pendidikan, seperti penerapan teknologi untuk pembelajaran atau gerakan pelajar yang menuntut kebijakan ramah lingkungan di sekolah.

Sebaliknya, pelajar Indonesia juga memiliki cerita inspiratif untuk dibagikan ke dunia. Kisah pelajar di pelosok negeri yang tetap semangat belajar meskipun fasilitas terbatas adalah pelajaran tentang ketangguhan. Peran pelajar dalam menjaga keberagaman di Indonesia juga menjadi teladan bagi negara-negara lain.

Menjadi Pelajar yang Berdaya dan Berdampak

Hari Pelajar Internasional bukan hanya tentang merayakan sejarah, tetapi juga tentang menyadari potensi besar yang dimiliki pelajar. Pelajar adalah ujung tombak perubahan, inovasi, dan kemajuan. Dengan belajar, berkarya, dan berkolaborasi, pelajar dapat menciptakan masa depan yang lebih baik---tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia.

Semoga semangat Hari Pelajar Internasional ini memotivasi setiap pelajar Indonesia untuk terus bermimpi, berjuang, dan berkontribusi. Karena di tangan merekalah masa depan bangsa berada.

"Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan. Belajarlah untuk membawa perubahan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun