Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Hadziq
Muhammad Fadhil Hadziq Mohon Tunggu... Guru - Bachelor's degree at International University of Africa, Sudan dan Master's student at UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang

Pecinta Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Love

Bertahanlah Untuk Ikatan Sah: Ujian, Kesabaran, dan Harapan di Perjalanan Menuju Halal

10 November 2024   15:26 Diperbarui: 10 November 2024   15:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperjuangkan cinta dalam ikatan yang sah adalah salah satu perjalanan paling penuh makna dalam hidup. Namun, meraih status halal bukanlah perjalanan yang mudah. Bagi pasangan yang memiliki niat baik, perjalanan ini sering kali dipenuhi dengan tantangan yang menguji kesabaran, keyakinan, dan keikhlasan. Tapi ingatlah, setiap langkah yang kita tempuh di jalan ini adalah bagian dari rencana Allah yang penuh hikmah. Bukan sekadar untuk kebahagiaan di dunia, tapi juga untuk meraih ridho-Nya dan keberkahan di akhirat.

Menguatkan Niat Baik untuk Hal yang Halal
Segala sesuatu yang baik berawal dari niat yang baik. Niat untuk mencapai ikatan sah bukan sekadar keinginan pribadi, tapi juga sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Dalam ajaran Islam, pernikahan adalah sunnah Rasulullah SAW, sebuah ibadah yang mendatangkan keberkahan. Rasulullah bersabda, "Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah, maka menikahlah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan." (HR. Bukhari dan Muslim). Maka, niat untuk menikah bukan hanya tentang mencapai kebahagiaan, tapi juga bentuk pemenuhan perintah Allah.Namun, pada kenyataannya, perjalanan menuju ikatan sah sering kali penuh dengan ujian. Ada yang diuji dengan keadaan ekonomi, ada pula yang diuji dengan jarak, dan tidak sedikit yang diuji dengan restu keluarga. Ujian ini bisa membuat seseorang merasa ragu atau bahkan tergoda untuk berhenti. Di sinilah pentingnya untuk tetap menguatkan niat baik, karena sesungguhnya setiap ujian adalah cara Allah membersihkan niat kita dari hal-hal yang tidak baik dan memperkokoh tekad kita.

Kesabaran sebagai Kunci Utama
Kesabaran bukan hanya tentang menunggu, tapi tentang bagaimana kita tetap konsisten menjalani proses dengan penuh keikhlasan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45). Kesabaran dalam menjalani setiap ujian adalah bentuk kesadaran bahwa tidak ada yang dapat kita lakukan tanpa bantuan Allah.
Setiap cobaan yang muncul adalah cara Allah menguatkan hati kita. Ketika kesabaran kita diuji, kita belajar untuk lebih mendekat kepada-Nya. Rasa lelah, sedih, atau putus asa yang sering kali muncul adalah hal yang wajar. Namun, dalam setiap perasaan tersebut, jadikan doa dan kepercayaan kepada Allah sebagai pegangan. Allah tidak akan membiarkan setiap air mata yang jatuh sia-sia. Jika kita bersabar, maka pahala dan kemudahan akan menjadi balasan.

Jangan Pernah Berubah Hati
Dalam perjalanan menuju halal, sering kali godaan datang untuk meruntuhkan tekad. Bisa jadi muncul keraguan, rasa jenuh, atau bahkan muncul keinginan untuk memilih jalan yang lebih mudah. Namun, menjaga keteguhan hati adalah kunci untuk tetap berada di jalan yang benar. Percayalah, cinta yang berlandaskan iman dan ketakwaan kepada Allah adalah cinta yang tidak akan pernah luntur. Karena cinta ini berlandaskan pada keridhoan-Nya, bukan pada nafsu atau keinginan dunia semata.
Sebuah cinta yang tulus akan tetap teguh meski menghadapi badai. Ketika cinta tersebut didasari pada niat untuk meraih ridho Allah, segala cobaan akan terasa ringan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, Dia akan mengujinya." Maka, jika kita merasa diuji, itu adalah tanda bahwa Allah memperhatikan niat kita dan ingin kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Mempercayai Janji Allah: InsyaAllah, Kita Mampu Menghadapinya
Allah tidak akan memberi cobaan yang melebihi kemampuan kita. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." Maka, yakinlah bahwa setiap rintangan yang ada di perjalanan ini pasti bisa kita lewati jika kita bersandar kepada Allah.
Ketika kita bertahan dan berjuang bersama, kita tidak hanya menguatkan diri sendiri, tetapi juga menguatkan satu sama lain. Perjalanan ini mungkin panjang dan melelahkan, tapi ingatlah bahwa setiap langkah yang kita lalui akan diganjar dengan kebaikan. Dengan berpegang teguh pada Allah, kita akan diberi kekuatan untuk menghadapi setiap cobaan dan melaluinya bersama.

Bertahan dalam Kesabaran untuk Ikatan yang Halal
Ikatan yang sah bukan sekadar perayaan, tapi sebuah bentuk komitmen yang penuh arti. Dengan niat yang baik, kesabaran, dan keteguhan hati, kita bisa meraih kebahagiaan sejati yang halal dan diridhoi. Jangan pernah lelah untuk memperjuangkan jalan ini. Ketika kita sudah sampai di tujuan, ikatan yang halal akan menjadi sumber ketenangan dan kebahagiaan. Maka, bertahanlah dan berjuanglah untuk ikatan yang sah, karena di sana ada keberkahan, rahmat, dan cinta yang abadi dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun