Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Hadziq
Muhammad Fadhil Hadziq Mohon Tunggu... Guru - Bachelor's degree at International University of Africa, Sudan dan Master's student at UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang

Pecinta Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Petualangan di Gunung Bokong 1746 MDPL: Menyusuri Pesona Tersembunyi di Kota Batu

31 Oktober 2024   19:02 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:26 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi: Pos Perizinan

Perjalanan menuju puncak Gunung Bokong, yang terletak di ketinggian 1746 mdpl, dimulai dari parkiran di pos pertama. Ada aturan menarik yang perlu diperhatikan: bagi pendaki yang menggunakan motor matic, parkir harus dilakukan di pos pertama, sebelum pos perizinan, karena jalur menuju pos cukup curam dan berbahaya. Setelah menitipkan motor dan membayar biaya parkir Rp 5.000, kami melanjutkan dengan ojek warga setempat.

 Meski hanya 15 menit, sensasi naik ojek di tengah udara pegunungan dan jalanan yang berliku menambah keseruan tersendiri sebelum pendakian dimulai.

Koleksi Pribadi: Aplikasi Tiket Pendakian
Koleksi Pribadi: Aplikasi Tiket Pendakian

Sesampainya di pos perizinan, kami disambut suasana ramai pendaki lain yang juga sedang mendaftar. Menariknya, pos ini menjadi pintu utama pendakian ke tiga gunung sekaligus: Gunung Bokong, Gunung Butak, dan Gunung Panderman. Proses registrasi pendakian sekarang dilakukan melalui aplikasi tiket pendakian dengan biaya Rp 20.000 per orang, dilanjutkan dengan verifikasi data oleh petugas. Kami juga diingatkan oleh petugas untuk menjaga kebersihan dengan membawa turun kembali semua sampah logistik. Petunjuk ini membuat kami merenung akan nikmat Allah yang begitu luas: alam yang indah ini disediakan untuk kita, tapi amanah-Nya adalah kita wajib menjaganya dengan bijaksana.

Dengan perbekalan siap dan rasa syukur yang mulai meresap, kami memulai perjalanan menuju pos 1. Jalur menuju pos ini cukup landai dan nyaman, sehingga kami bisa benar-benar menikmati suasana. Setelah sekitar 35 menit berjalan, kami tiba di pos 1, yang menjadi titik awal persimpangan. Di sini, kami dihadapkan pada dua pilihan: ke kanan menuju Gunung Panderman atau ke kiri menuju Gunung Bokong. Kami memilih jalur kiri, yang sepi dan damai, seakan menyatu dengan alam.

Di jalur menuju pos 2, suasana begitu hening, dan kami merasakan keindahan pohon-pohon rindang yang berbaris rapat. Pemandangan ini mengingatkan kami pada firman Allah dalam Al-Quran, yang mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas setiap ciptaan-Nya di muka bumi. Rasa takjub dan syukur seakan bersatu saat kami tiba di pos 2, di mana kami disambut dengan pemandangan megah Gunung Arjuno dan Welirang yang terlihat jelas dari kejauhan. Seolah kami sedang dihadirkan bukti nyata dari ayat-ayat alam-Nya.

Di pos 3, terdapat tempat teduh yang nyaman---lokasi sempurna untuk beristirahat dan merenung sejenak tentang keindahan yang Allah berikan. Angin sejuk yang berhembus, suasana damai, dan keindahan yang tak terlukiskan menjadi momen syukur yang mendalam. Hanya 5 menit dari sini menuju puncak, dan dengan setiap langkah, hati kami terus mengucapkan syukur atas kekuatan dan kesempatan yang diberikan.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

Akhirnya setelah perjalanan 1 jam, puncak Gunung Bokong di ketinggian 1746 mdpl menyambut kami dengan keindahan tak tertandingi. Dari sini, kami melihat dengan jelas sunrise yang perlahan muncul, panorama Gunung Arjuno-Welirang, dan Kota Batu yang terlihat begitu kecil di bawah sana. Kami berdiri di puncak dengan rasa syukur yang tak terhingga, menyadari betapa besar nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Keindahan ini seolah berbicara langsung kepada hati kami, mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita lihat, hirup, dan rasakan adalah bagian dari rahmat dan nikmat-Nya yang begitu luas.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun