Dalam dunia linguistik Arab, nama Prof. Dr. Umar Muhammad Hasan Sa'addin menempati posisi yang sangat penting sebagai seorang ahli bahasa, peneliti, dan penggiat bahasa Arab yang luar biasa. Beliau sering dijuluki sebagai "Kamus Bahasa Arab yang Berjalan" karena penguasaannya yang mendalam terhadap bahasa Arab, baik dalam bentuk fushah (formal) maupun 'amiyah (non-formal). Dedikasi beliau terhadap bahasa Arab sudah terlihat sejak usia dini, berkat pengaruh ayahnya yang menanamkan kecintaan dan keinginan kuat untuk memahami bahasa Arab lebih mendalam.
Perjalanan Pendidikan
Prof. Dr. Umar Sa'addin memulai perjalanan akademiknya di Universitas Al-Azhar Mesir, di mana beliau meraih gelar Sarjana di Fakultas Bahasa Arab. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan Magister dan Doktoralnya di Universitas Islam Omdurman, Sudan. Tak hanya itu, beliau pun mendapatkan gelar profesor di universitas yang sama. Di sepanjang karir akademiknya, Prof. Umar juga aktif mengajar di International University of Africa dan Universitas Islam Omdurman.
Di luar aktivitas mengajarnya, Prof. Dr. Umar Sa'addin dikenal sebagai penulis produktif, menghasilkan berbagai karya dalam bidang linguistik Arab, puisi, dan adab. Beliau juga merupakan salah satu pendiri Majma' Lugoh, perkumpulan bahasa Arab terkemuka di Sudan yang berperan dalam pengembangan dan penelitian bahasa Arab.
Karya-Karya Penting
Di antara kontribusi besar beliau adalah sejumlah karya tulis yang mendalam tentang berbagai aspek bahasa Arab. Beberapa karya terkemuka beliau meliputi:
1. معجم ألفاظ الألوان في اللغة العربية
(Kamus Kosakata Warna dalam Bahasa Arab)
2. دراسات في الأمثال والتعابير الشعبية السودانية
(Kajian Peribahasa dan Ungkapan Populer Sudan)
3. مراجعة أراء للويس عوض
(Tinjauan Terhadap Pemikiran Louis Awad)
4. الدلالة اللغوية (Makna Linguistik)
5. المناقرات خلافات ومراجعات في العامية
(Kontroversi dan Tinjauan dalam Bahasa 'Amiyah)
6. قذاذات وجذاذات كتابات في اللغة و الأدب
(Serpihan Pemikiran dalam Bahasa dan Sastra)
Karya-karya ini mencerminkan pemahaman beliau yang mendalam terhadap linguistik Arab, baik dari segi fushah maupun dialek 'amiyah yang berkembang di Sudan dan dunia Arab pada umumnya. Salah satu karya yang paling menonjol adalah معجم ألفاظ الألوان في اللغة العربية, yang memberikan kontribusi penting terhadap pengayaan kosa kata bahasa Arab, khususnya terkait istilah warna.
Cinta pada Bahasa Arab dan Indonesia
Meskipun usia beliau telah mendekati 80 Tahun, semangat Prof. Umar dalam memajukan bahasa Arab tidak pernah surut. Bahkan, beliau masih aktif mengajar dan berbagi ilmu. Saya pribadi merasakan langsung betapa dalamnya pengetahuan beliau ketika berkesempatan menjadi salah satu muridnya di International University of Africa. Banyak ilmu tentang bahasa Arab, khususnya dalam hal penggunaan kamus dan bahasa 'amiyah, yang saya pelajari dari beliau.
Kecintaan beliau terhadap Indonesia juga patut diacungi jempol. Prof. Umar sangat mengagumi Presiden Soekarno, yang dianggapnya sebagai seorang mujahid Islam. Keterkaitan ini semakin kuat ketika beliau menceritakan bahwa pamannya diutus untuk menghadiri Konferensi Asia-Afrika atas nama Sudan, peristiwa yang semakin memperkuat hubungan historis antara Sudan dan Indonesia.
Bahasa Arab di Sudan: Fushah yang Mendekati Al-Quran
Menurut Prof. Umar, Sudan memiliki keistimewaan dalam penggunaan bahasa Arab. Bahasa 'amiyah Sudan, menurutnya, kaya akan mufradat (kosa kata) bahasa Arab fushah. Ini senada dengan pandangan Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, yang menyebutkan bahwa bahasa Arab di Sudan adalah salah satu yang paling mendekati bahasa Al-Qur’an. Bahasa 'amiyah di Sudan dianggap mudah dipahami oleh penutur bahasa Arab, menjadikannya unik di antara dialek-dialek Arab lainnya.
Warisan Keilmuan
Selain ahli dalam bahasa Arab, beliau juga dikenal sebagai pengikut tarekat Samaniyah, sebuah tarekat yang sangat berpengaruh di Sudan. Karya dan kontribusi Prof. Umar Muhammad Hasan Sa'addin akan terus hidup, menginspirasi generasi berikutnya untuk terus mencintai dan memajukan bahasa Arab. Sosoknya yang sederhana namun penuh wibawa menjadikan beliau sebagai salah satu ulama yang tidak hanya dihormati di Sudan, tetapi juga di seluruh dunia Arab dan Islam.
Wafatnya Sang Guru Besar
Pada tahun 2023, dunia kehilangan seorang tokoh besar. Prof. Dr. Umar Muhammad Hasan Sa'addin wafat dalam usia 79 tahun, meninggalkan warisan keilmuan yang sangat berharga. Meskipun beliau telah tiada, kontribusi beliau terhadap bahasa Arab dan dunia pendidikan akan terus dikenang dan dilestarikan oleh generasi yang akan datang.
Dengan segudang prestasi dan kontribusi yang beliau hasilkan, Prof. Dr. Umar Muhammad Hasan Sa'addin layak disebut sebagai "Sang Kamus Bahasa Arab yang Berjalan." Ilmunya terus mengalir, memberi manfaat bagi para pelajar bahasa Arab dan umat Islam di seluruh dunia. Warisannya akan terus hidup melalui karya-karya yang telah beliau tinggalkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI