Mohon tunggu...
MUHAMMAD FADHIL AZZAYYAN
MUHAMMAD FADHIL AZZAYYAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi olahrag

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek dari Pembelajaran Daring

1 November 2022   21:15 Diperbarui: 1 November 2022   21:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tidak hanya itu, anak juga cenderung malas belajar karena guru dan orang tua tidak bisa menjaga dengan baik. Banyak siswa yang baru masuk ke aplikasi pembelajaran tetapi tidak mengikuti belajar dengan baik. Mereka hanya membuka aplikasi pembelajaran agar tidak ketinggalan dari absen gurunya.

Hal ini tidak hanya terjadi pada anak (SD dan SMP) dan juga terjadi pada remaja SMA hingga mahasiswa. Tidak hanya itu, orang tua juga khawatir anak di bawah umur dapat mengakses hal-hal buruk dari ponsel mereka. Mengingat orang tua juga tidak dapat memantau anak mereka setiap saat.

Mahasiswa juga sangat terdampak pandemi COVID-19, mulai dari mahasiswa baru (mahasiswa baru) hingga mahasiswa lama di tahun terakhir.

Yang paling mencolok dari permasalahan siswa adalah kesulitan belajar pada mata pelajaran yang membutuhkan magang, baik di laboratorium maupun di praktik.

Hal ini tentu menjadi masalah bagi siswa karena suka atau tidak suka, mereka hanya dapat memahaminya secara teori. Tak hanya itu, para mahasiswa juga mengeluhkan adanya UKT (uang kuliah tunggal) yang mahal.

Banyak dari mereka yang memprotes agar pihak kampus bisa menurunkan UKT dengan alasan tidak menikmati fasilitas kampus saat belajar online. Hal ini juga berlaku bagi siswa yang bersekolah di sekolah swasta, yaitu orang tua wajib membayar/membayar biaya sekolah meskipun anak tersebut tidak menggunakan fasilitas sekolah.

Saat pandemi mereda, mungkin masalah yang muncul bisa teratasi dengan baik. Saat ini kita mendengar kabar bahwa pemerintah mulai mengizinkan kelas tatap muka di sekolah. Karena vaksin telah didistribusikan secara merata di masyarakat. Dengan syarat siswa (10+) dan guru perlu di vaksinasi dan selama proses belajar mengajar.

prosesnya mereka harus menggunakan masker,handsanitizer,dan lain-lain. Namun pembelajaran tatap muka ini belum di terapkan pada lokasi yang terdetect Zona Merah.Setahun  lebih sudah pandemi Covid-19 membayangi dunia, tak terkecuali negara kita  Indonesia.

Pendidikan menjadi imbas dari wabah covid 19 ,dimana  penyebaran virus tersebut  sejak akhir tahun 2019 hingga kini di beberapa wilayah dengan masa berbeda, terhitung 193 negara telah berjuang melawan serangan Covid.

Setiap negara yang telah lebih dulu diserang covid 19 menjadi model bagi negara lain dalam melakukan tindakan preventif penyebaran covid 19, meskipun terdapat perbedaan tatanan politik, sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan pada setiap negara tersebut. Pemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indoneisa. Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan pada segmen pendidikan, baik pada komponen praktisi maupun pada komponen regulative dan lingkungan.

Dampak ini saling bersinggungan antar segmen dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Pandemi ini juga sangat berpengaruh pada pendidikn terutama  semua pelajar , mahasiswa bahkan tenaga pengajar  tidak dapat  bekerja ataupun belajar sebagai mana biasanya dikarenakan penyebaran covid 19 yan tidak ada henti-hentinya. Harapan kita jangan sampai terkena pada generasi penerus bangsa . 

Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan di masa pandemi ini, antara lain para pelajar tidak  bisa lagi belajar secara tatap muka begitu juga dengan mahasiswa.  bahkan juga mahasiswa diwisuda secara online karena pihak kampus tidak memperbolehkan wisuda dilaksanakan kampus karena harus mengikuti protokol kesehatan  maka dari itu semua harus dituntut untuk melaksanakan segala kegiatan  atau pekerjaan masing dengan cara inovatif agar semuanya berjalan dengan baik,

Oleh sebab itu peran penting dari seluruh civitas pendidikan sangat diperlukan dalam menangani dampak covid-19 ini diantaranya :

1.Peran guru

Guru dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara daring, sehingga anak-anak tidak jenuh dalam menerima pembelajaran tersebut, bagaimana tingkat pemahaman anak atas materi materi yang telah diberikan secara daring, melalui dialog interaktif antara guru dan anak, menimbulkan tingkat pemahanan anak atas materi yang baik dan guru juga harus memberikan video virtualnya saat mengajar agar para murid mudah mengerti.

2.Peran siswa

Anak murid harus belajar secara daring .pelajaran yang diberikan guru secara virtual harus bisa dipahami oleh para murid namun ada juga yang tidak dapat mengikuti pelajaran karena ketiadaan fasilitas belajar daring  seperti handphone ataupun laptob  tentunya ini terjadi karena tidak semua  perekonomian orang tua di indonesia diatas rata rata atau belum memadai sehingga tidak mampu untukn membelikan fasilitas pembelajaran secara daring bahkan kota kota tertentu juga kesulitan untuk mengakses jaringan yang berakibatkan proses pembelajaran daring tidak berjalan dengan baik.

3.Peran orang tua

Peran orang tua dalam masa pandemi ini sangat diperlukan olah anak terutama anak SD yang belum mengerti pembelajarn sama sekali teruntuk untuk anak yang baru saja masuk sekolah di SD.sehingga orang tua harus siap untuk menyisakan waktu sebagai seorang guru di rumah dalam membantu pembelajaran setiap siswa. 

Peran penting orangtua lainnya yang sangat penting memberikan fasilitas seperti handphone, laptop, internet, kuota dan bahan-bahan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini memicu kesenjangan karena di saat pandemi ini banyak sekali pemutusan hubungan kerja di kalangan buruh, pemotongan gaji karena dampak pandemi dan berkurangnya penghasilan bagi pelaku UMKM.

4.Peran pemerintah

Peran pemerintah sangat panting dan sangat dibuntuhkan dalam membantu pengembangan pendidikan terutama dalam masa pandemi sekarang ini.

Pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberikan bantuan berupa dana untuk membantu para murid  dan mahasiswa yang kurang mampu baik itu berupa uang atau paket internet. Dalam memberikan dana pemerintahan juga harus selektif ,agar dana yang dijalankan diberikan kepada masyakat yang mana memang membutuhkan dana tersebut.

Disamping itu pemerintah sangat  dibutuhkan dalam peberian dana kepada tenaga pekerja yang tidak bisa bekerja dikarenkan covid 19 yang membuat tenaga kerja dirumahkan sehingga sangat berdampak pada ekonomi keluarga nah, disini peran pemerintah yang dibuntuhkan agar memberikan dana kepada masyarakat tersebut baik berupa beras ataupun uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun