1. Citra Satelit NASA/WorldView-3
Satelit WorldView-3 adalah satelit penginderaan jauh komersial yang diluncurkan oleh perusahaan DigitalGlobe (sekarang bagian dari Maxar Technologies) pada 13 Agustus 2014. Satelit ini terkenal karena kemampuannya dalam menghasilkan citra dengan resolusi sangat tinggi dan berbagai kemampuan pencitraan multispektral dan hiperspektral. Satelit ini adalah salah satu alat paling canggih di dunia untuk penginderaan jauh, yang memberikan data penting bagi banyak sektor yang bergantung pada pengamatan bumi secara detail dan cepat. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari Satelit WorldView-3.
1. Resolusi Sangat Tinggi: Salah satu keunggulan utama WorldView-3 adalah kemampuannya menghasilkan citra dengan resolusi spasial yang sangat tinggi, hingga 31 cm untuk saluran panchromatic (hitam putih) dan 1,24 meter untuk saluran multispektral (berwarna). Ini memungkinkan untuk melihat detail kecil seperti bangunan, kendaraan, jalan, dan objek lainnya dengan sangat jelas.
2. Citra Multispektral dan Hiperspektral: Satelit ini dilengkapi dengan 16 saluran spektrum, termasuk 8 saluran multispektral (biru, hijau, merah, inframerah dekat, dan lainnya) dan 8 saluran inframerah gelombang pendek (SWIR). Teknologi ini memungkinkan WorldView-3 untuk menangkap informasi yang lebih kaya, seperti perbedaan material, analisis vegetasi, kelembaban tanah, dan kondisi atmosfer yang tidak dapat dilihat dengan citra biasa.
3. Kapasitas Pengumpulan Data yang Besar: Satelit ini dapat mengumpulkan gambar dalam jumlah besar setiap hari, dengan kapasitas lebih dari 1 terabyte data citra. Hal ini memungkinkan analisis wilayah yang luas dan pemantauan berkelanjutan secara efektif.
4. Deteksi Inframerah Gelombang Pendek (SWIR): WorldView-3 memiliki kemampuan SWIR, yang memungkinkan pengamatan meskipun ada awan tipis atau asap, serta analisis yang lebih mendalam tentang permukaan bumi, seperti pengenalan material, kelembaban, dan suhu permukaan. Ini sangat berguna untuk pemantauan kondisi lingkungan atau pengelolaan sumber daya alam.
1. Biaya Penggunaan yang Tinggi: Data dan citra dari WorldView-3 biasanya tersedia melalui penyedia komersial seperti Maxar Technologies, dan harganya bisa sangat tinggi. Ini bisa menjadi hambatan bagi institusi kecil, lembaga penelitian, atau negara berkembang yang memerlukan akses ke citra satelit tetapi tidak memiliki anggaran yang besar.
2. Ketergantungan pada Kondisi Cuaca: WorldView-3 menggunakan sensor optik untuk pencitraan, yang berarti citra yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Awan tebal, kabut, atau asap bisa mengganggu kualitas citra dan menghalangi permukaan bumi yang ingin diamati. Meskipun ia dilengkapi dengan sensor inframerah gelombang pendek (SWIR) yang dapat menembus sebagian awan tipis, cuaca ekstrem tetap bisa menjadi penghalang.Â
3. Area Cakupan yang Terbatas: Karena WorldView-3 lebih fokus pada resolusi spasial yang sangat tinggi, satelit ini cenderung mencakup area yang relatif kecil dalam satu kali pengambilan gambar. Hal ini membuatnya kurang efisien untuk pemetaan wilayah yang sangat luas jika dibandingkan dengan satelit lain yang berfokus pada cakupan global dengan resolusi lebih rendah, seperti Sentinel-2.
4. Kompleksitas Data: Citra dengan resolusi sangat tinggi yang dihasilkan oleh WorldView-3 seringkali menghasilkan volume data yang sangat besar, yang memerlukan penyimpanan dan pemrosesan yang signifikan. Pengguna memerlukan infrastruktur dan perangkat lunak canggih untuk mengelola, memproses, dan menganalisis data tersebut secara efektif. Ini bisa menjadi kendala bagi pengguna yang tidak memiliki kapasitas teknis atau anggaran yang memadai.
- Tabel Unsur Interpretasi Citra Satelit WorldView-3