Mohon tunggu...
Muhammad Fadhilah
Muhammad Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi Geografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tanggapan Masyarakat terhadap Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Liang Anggang

10 Oktober 2024   20:44 Diperbarui: 12 Oktober 2024   01:33 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar (7) Wawancara dengan Responden 7

Gambar (5) Wawancara dengan Responden 5
Gambar (5) Wawancara dengan Responden 5

Saya bertemu dengan pak Suwandi, seorang petani yang tinggal di Kelurahan Landasan Ulin Tengah. Dalam wawancara saya dengan beliau, pak Suwandi menjelaskan kalau lahan di daerah ini biasanya digunakan untuk pertanian,"jika ingin membuka lahan perkebunan memerlukan modal yang besar" katanya, ketika saya menanyakan apakah lahan di daerah ini bisa digunakan untuk perkebunan atau tidak. Seperti daerah lainnya di kecamatan Liang Anggang, daerah ini juga menghadapi masalah yang sama yaitu kekeringan, selain itu jika sedang musih hujan air disini cukup dalam sehingga lahannya susah untuk ditanami. Pak Suwandi juga menjelaskan kemungkinan kedepannya lahan yang ada di daerah ini akan dijual dan dibuat menjadi perumahan.

Gambar (6) Wawancara dengan Responden 6
Gambar (6) Wawancara dengan Responden 6

Selanjutnya, saya bertemu dan mewawancarai pak Wanto, seorang warga yang tinggal di kelurahan Landasan Ulin Tengah, beliau mengatakan lahan di wilayah ini umumnya digunakan untuk pertanian dan perkebunan sayur dan buah. Buah yang biasanya di tanam adalah buah jeruk, kelengkeng, dan kelapa, sedangkan sayur yang biasa di tanam adalah kangkung, Hasil panen dari buah dan sayur tersebut biasanya akan dijual. Di samping rumah pak Wanto saya memang melihat ada beberapa jenis pohon buah dan ada juga sayur yang ditanam. Menurut pak Wanto, ada beberapa masalah yang dihadapi dalam berkebun dan bertani di daerah ini, yang pertama adalah kurang nya pupuk, dan harga pupuk yang mahal, selanjutnya adalah musim kemarau yang membuat lahan di daerah ini kering sehingga susah untuk ditanami serta tidak adanya sumur bor di daerah ini membuat semakin susahnya lahan di daerah ini digunakan untuk berkebun dan bertani. Walaupun lahan di daerah ini masih ada yang belum dimanfaatkan, namun pak Wanto yakin kedepannya ketika musim hujan, lahan yang masih kosong akan dimanfaatkan untuk perkebunan sayur seperti kangkung.

4. Kelurahan Landasan Ulin Selatan

Gambar (7) Wawancara dengan Responden 7
Gambar (7) Wawancara dengan Responden 7

Saya bertemu dan mewawancarai ibu Aisyah, seorang warga yang tinggal di kelurahan Landasan Ulin Selatan. Ibu Aisyah menjelaskan lahan di daerah ini bisa digunakan untuk berkebun, namun harus menggunakan tanah khusus "jika mau dibuat untuk berkebun pun tidak bisa kecuali diberikan tanah khusus, baru bisa ditanami sayur, kalau tanah kayak gini tidak bisa karena tanah batu" katanya. Bahkan ibu Aisyah pun mengatakan bahwa sayur yang ada disini tidak berasal dari daerah ini, melainkan dari daerah lain. setelah itu, saya penasaran dengan lahan luas yang ada di seberang rumah ibu Aisyah, jadi saya menanyakan mengapa lahan itu tidak digunakan. Ibu Aisyah pun mengatakan kalau lahan itu adalah milik Perusahaan jadi tidak bisa dipinjam atau diurus oleh masyarakat lokal sehingga hanya menjadi hutan. Ibu Aisyah juga mengatakan "jika tanah itu milik orang kampung, lahan kosong itu pasti sudah dibuat rumah oleh warga."

Gambar (8) Wawancara dengan Responden 8
Gambar (8) Wawancara dengan Responden 8

Terakhir, saya bertemu dengan pak Ibes, dalam wawancara saya dengan pak Ibes, beliau menjelaskan bahwa daerah ini tanahnya bagus untuk ditanami padi. Namun, yang membuat saya terkejut adalah ketika pak Ibes mengatakan bahwa kendala yang dialami di daerah ini adalah banjir, karena umumnya kendala di kelurahan lain adalah kekeringan. "Jika musim kemarau malah bagus. Jika kemarau tetap ada airnya biar dimana-mana kering disini enggak" katanya. Kemudian saya bertanya, tentang bagaimana pemanfaatan lahan yang masih kosong kedepannya. Beliau pun mengatakan kemungkinan akan ada yang dimanfaatkan walaupun kebanyakan akan nganggur. Hal ini karena pemilik lahan adalah orang jauh yang mana mereka hanya menguasai tanah tapi tidak digarap dan diolah.

Setelah melakukan wawancara dengan 8 responden di empat desa di kecamatan Liang Anggang, kita jadi mengetahui bahwa di daerah ini, lahan umumnya digunakan untuk pertanian dan perkebunan, selain itu kita juga jadi mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat lokal seperti, kekeringan, tanah yang kurang cocok untuk ditanami, serta hal-hal lainnya. Hasil dari wawancara yang saya lakukan, saya olah ke dalam Tabulasi Kuesioner dan Berikut adalah tabulasi kuesioner dari wawancara yang saya lakukan:

Gambar (9) Tabulasi kuesioner
Gambar (9) Tabulasi kuesioner

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun