Mohon tunggu...
Muhammad Fadhilah
Muhammad Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Muhammad Fadhilah NIM : 55521120025 Mata Kuliah : Perpajakan Internasional dan Pemeriksaan Pajak Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Program Studi Pascasarjana Magister Akuntansi Perpajakan Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pajak antara Surga atau Neraka?

21 Juni 2023   05:38 Diperbarui: 21 Juni 2023   05:40 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh.

Kepada Pak Prof. Dr. Apollo, Ak., M.SI.

Berikut ini adalah puisi satire saya tentang Pajak antara Surga atau Neraka?

Pajak itu surga atau neraka ?

Panas matahari menyapu daratan

Pandangan neraka siksaan

Tapi bukan api dan bara

Melainkan pajak yang menembus ulu hati

Ini seperti berjalan di atas bara api

Nasib sial terkikis dengan masalah yang terjadi

Masa depan yang gelap dan suram kian menghampiri

Meninggalkan umbi sering dialihkan lagi

Surga dan Neraka tidak jelas terjadi

Pajak dan biaya penderitaan yang diterima rakyat

Hidup yang penuh dengan ketakutan

Abaikan uang yang menumpuk menimbun

Namun sayangnya manusia tidak sadar

Apa yang masuk dan keluar

Tersesat dalam kesenangan palsu

Membuat hutang lebih besar sebelumnya

Surga atau Neraka tidak jelas arahnya

Pajak dan tuduhan balas dendam begitu besar

Entah kapan akan terbangun

Pajak membuat sengsara

Matahari berganti senja redup

Kehidupan orang miskin terus dijarah

Tapi gedung-gedung itu adalah gedung perkantoran

Masyarakat sekitar orang biasa

Surga atau neraka sudah terlihat?

Pasar eksploitasi biaya merajalela

Orang bilang pajak tanah itu repot

Tapi sebagai imbalannya, apa itu kategori nyaman?

Pilih yang lebih bijak, terangi pikiran yang tajam

Pajak adalah bentuk kecintaan semua orang untuk membangun negara

Ambil sesuatu yang disukai pendeta jenderal Anda

Hingga Rahmat Tuhan Menjulang Dupa

Pajak surga atau neraka

Surga dan neraka adalah pilihan kita sendiri

Kita bisa membuat pajak jalan kita ke surga

Atau tidak mau membayar pajak, dan masuk neraka

Karena alias kenangan-sedingi itu sangat berharga

Berikan kerja keras Anda untuk mencapai kesuksesan

Jangan abaikan pajak sebagai gangguan

Kerja keras Anda adalah senjata Anda sendiri

Kemudian kembangkan potensi yang ada dan raih kesuksesan Anda

Pajak tidak datang untuk menyiksa kita

Tapi suatu keharusan dalam membangun negara kita

Mari bergandengan tangan untuk memajukan bangsa ini

Bersama kita wujudkan Indonesia sejahtera dan maju Sejahtera dan maju

Kalau merasa pajak rasanya sangat menyiksa

Pikirkan reformasi yang selalu dianggap sia-sia

Jika kita ambil bagian, mewujudkan transparansi

Keberlanjutan, dan tanggung jawab negara

Sehingga suatu saat nanti, kita akan merasa puas

Bangga taat, tertib, menjadi orang yang berguna

Jangan hanya jumlah uang yang kita bayarkan

Tapi sudahkah kita berperan dan menjadi pionir sejati

Meski terlihat sulit, mari bergerak bersama

Angkat tanganmu untuk kemajuan negara dan masyarakat bersama

Jangan menyerah, bicaralah tanpa tersesat

Dan jangan hanya tertarik pada kepentingan pribadi

Pajak surga dan neraka tidak masalah

Say yes to change, jangan ragu untuk terus berperan aktif

Tidak sulit jika kita membutuhkan keberanian

Tidak ada lagi pajak yang disiksa, tidak ada lagi warga negara yang disiksa

Pajak adalah jembatan untuk meraih anugerah terindah

Bantu kami membangun negara untuk kehidupan yang lebih sejahtera

Mari bersama-sama perjuangkan makna pajak

Juga memberi makna hidup, dan membangun Indonesia yang sejahtera dan mandiri.

Demikian Puisi dari saya. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh.

Muhammad Fadhilah

55521120025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun