Mohon tunggu...
Muhammad Ezra Hanif
Muhammad Ezra Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Sangat suka sekali makan enak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sigmund Freud: Sang Ahli Jiwa Berdarah Yahudi

24 November 2022   07:43 Diperbarui: 24 November 2022   07:44 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sigismund Schlomo Freud atau lebih dikenal sebagai Sigmund Freud lahir pada 6 Mei 1856 di jalan Schlossergasse 177, Freiberg, sebuah kota kecil di sebelah utara Moravia. Kota itu juga biasa disebut Pribor, terletak di Republik Ceko. Ketika masih bayi, ia memiliki rambut hitam bergelombang yang tebal sehingga ibunya memanggil Freud dengan sebutan "little blackmoor".

Ketika Freud berusia sembilan tahun, yaitu tahun 1865, Freud telah lulus ujian setahun lebih cepat dari waktu normal sehingga membuatnya bisa masuk ke sekolah tingkat lanjut (Sperl Gymnasium) di Wina. 

Setelah lulus sekolah tingkat lanjut, Freud mengalami kebingungan untuk menentukan profesi untuk masa depannya. Singkatnya, ia akhirnya memilih bidang pengobatan. Pekerjaannya di Rumah Sakit dimulai Freud dengan dua tahun pertama untuk mempelajari dan mendapatkan pengalaman langsung merawat pasien. Mahasiswa kedokteran pada waktu itu memang hanya belajar dari diktat-diktat dan demonstrasi saja, sehingga tidak memiliki pengalaman perawatan pasien secara nyata. Selama tiga tahun ia berada dalam posisi yang sama.

Pada tahun 1885, ia pergi untuk belajar selama beberapa bulan di Paris kepada ahli saraf terkenal bernama Charcot. Kemudian ia kembali pada tahun 1886 dan meneruskan praktiknya sebagai dosen Neuropathology.

Psikoanalisis atau secara sederhana boleh dibilang sebagai psikologi berbasis analisis, merupakan gagasan baru dari Freud terhadap ilmu kejiwaan. Freud menganggap psikoanalisis terutama sebagai suatu sistem ilmu jiwa dan tidak semata-mata sebagai suatu cabang ilmu jiwa abnormal atau psikiatri. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini.

Freud merumuskan 3 tujuan hidup manusia, yaitu:

  • Mengejar kesempurnaan, Pada hakikatnya manusia akan selalu ingin sempurna, maka dari itu hari ini kita akan sering mengetahui tentang aktivitas operasi plastik. Hal ini menjadi salah satu upaya manusia untuk mengejar kesempurnaan.

  • Mendapatkan kenikmatan, Terpenuhinya kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial. Upaya pemenuhan kebutuhan sosial ini akan berdampak terbentuknya klik di masyarakat atau kelompok-kelompok di masyarakat.

  • Menghindari ketidaknikmatan, Manusia akan cenderung selalu berusaha menghindari atau cepat-cepat keluar dari situasi yang tidak mengenakkan, contoh sederhananya adalah ketika seseorang sedang merasa canggung ketika mengobrol dengan orang lain biasanya ia akan mencari alasan untuk menyudahi pembicaraan.

Struktur kepribadian:

  • Id, Seperti mesin dalam motor atau prosesor pada komputer. Segala trauma, ketakutan, pemenuhan kenikmatan bekerja di dalam id.

  • Ego, Jika id digambarkan sebagai kuda maka ego adalah penunggangnya atau provokator dari id yang berusaha untuk merealisasikan id tetapi tetap menyesuaikan pada realitas.

  • Superego, Hakim dari keinginan ego yang didasari oleh norma dan nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun