Mohon tunggu...
LPPM STIE BII
LPPM STIE BII Mohon Tunggu... Dosen - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Disini adalah tempat, dimana pemikiran inovatif dan pengembangan ilmu pengetahuan bertemu untuk menciptakan masa depan yang cemerlang. Kami berkomitmen untuk membagikan berita kegiatan, artikel ilmiah, dan tulisan inspiratif yang relevan dengan Bidang Manajemen dan Akuntansi. Sejalan dengan kata-kata Albert Einstein, "Pendidikan bukanlah belajar fakta, tetapi melatih pikiran untuk berpikir", kami percaya bahwa setiap tulisan adalah undangan untuk berpikir lebih dalam dan berkembang. Bergabunglah dengan komunitas kami dan temukan bagaimana pendidikan dapat membuka jalan baru menuju keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Generasi Z di Indonesia

2 November 2024   11:11 Diperbarui: 2 November 2024   12:45 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: LPPM STIE BII (Gen. AI)

Oleh. Ali Mutaufiq, M.M, CAIA., CODS

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda, termasuk Generasi Z. Di Indonesia, generasi ini, yang umumnya didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara 1997 dan 2012, sangat terpengaruh oleh keberadaan platform media sosial. Berikut adalah analisis tentang dampak media sosial terhadap perilaku Generasi Z di Indonesia, disertai dengan data selama 5 tahun terakhir dan perkembangannya.

Penggunaan Media Sosial

Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah pengguna internet mencapai 171 juta, dan pada tahun 2023, angka ini melonjak menjadi sekitar 210 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% adalah pengguna media sosial, dengan platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menjadi yang paling populer di kalangan Generasi Z.

Perubahan Perilaku Sosial

Media sosial telah mengubah cara Generasi Z berinteraksi dan berkomunikasi. Generasi ini lebih memilih berkomunikasi secara daring dibandingkan tatap muka. Menurut survei oleh Katadata Insight Center pada tahun 2022, sekitar 65% responden Generasi Z mengaku lebih nyaman berinteraksi melalui pesan instan dan media sosial dibandingkan pertemuan langsung. Ini menunjukkan pergeseran dari interaksi sosial tradisional menuju interaksi digital.

Pengaruh terhadap Kesehatan Mental

Sementara media sosial dapat memperkuat hubungan sosial, ada juga dampak negatif yang perlu dicermati. Penelitian oleh Universitas Indonesia pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa sekitar 45% Generasi Z mengalami kecemasan dan depresi yang berkaitan dengan penggunaan media sosial. Efek negatif ini sering kali disebabkan oleh perbandingan sosial, cyberbullying, dan tekanan untuk tampil sempurna di dunia maya.

Pembentukan Identitas Diri

Media sosial menjadi platform bagi Generasi Z untuk mengekspresikan diri dan membentuk identitas. Menurut laporan dari Deloitte pada tahun 2023, sekitar 70% responden Generasi Z merasa bahwa media sosial membantu mereka menemukan komunitas dan nilai yang sejalan dengan diri mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada rasa percaya diri, tetapi juga dapat menyebabkan tekanan untuk selalu tampil sesuai ekspektasi.

Konsumsi Informasi dan Berita

Generasi Z juga semakin bergantung pada media sosial sebagai sumber informasi. Data dari Digital News Report 2023 menunjukkan bahwa 58% Generasi Z di Indonesia mendapatkan berita dan informasi melalui platform media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Meskipun ini memudahkan akses informasi, ada risiko terhadap penyebaran berita hoaks dan informasi yang tidak akurat, yang dapat mempengaruhi pemahaman mereka tentang isu-isu penting.

Perkembangan Selama 5 Tahun Terakhir

  • 2018: Penggunaan media sosial mulai meningkat, dengan Instagram dan Facebook menjadi platform utama. Kesadaran akan masalah kesehatan mental mulai muncul di kalangan pengguna muda.
  • 2019: TikTok muncul sebagai platform yang sangat populer di kalangan Generasi Z, mengubah cara mereka berinteraksi dan berbagi konten.
  • 2020: Pandemi COVID-19 mempercepat adopsi media sosial sebagai alat komunikasi, di mana banyak aktivitas sosial beralih ke platform daring.
  • 2021: Munculnya kesadaran yang lebih besar tentang dampak negatif media sosial, seperti kecanduan dan kesehatan mental, menyebabkan banyak kampanye kesadaran.
  • 2022: Generasi Z mulai lebih kritis terhadap konten yang mereka konsumsi, dengan meningkatnya minat pada isu-isu sosial dan keberlanjutan.
  • 2023: Penelitian menunjukkan peningkatan fokus pada kesehatan mental dan kesejahteraan, dengan banyak generasi muda berusaha untuk menciptakan batasan dalam penggunaan media sosial.

Kesimpulan

Media sosial telah membawa dampak yang signifikan terhadap perilaku Generasi Z di Indonesia. Meskipun ada banyak manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, tantangan seperti kesehatan mental dan penyebaran informasi yang salah tetap menjadi perhatian. Generasi Z perlu dilengkapi dengan keterampilan kritis dan pemahaman yang baik tentang penggunaan media sosial untuk meminimalkan dampak negatifnya. Ke depannya, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan media sosial yang sehat dan produktif bagi generasi muda.

Bekasi, 2 November 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun