Oleh. Ali Mutaufiq, M.M, CAIA., CODS
Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda, termasuk Generasi Z. Di Indonesia, generasi ini, yang umumnya didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara 1997 dan 2012, sangat terpengaruh oleh keberadaan platform media sosial. Berikut adalah analisis tentang dampak media sosial terhadap perilaku Generasi Z di Indonesia, disertai dengan data selama 5 tahun terakhir dan perkembangannya.
Penggunaan Media Sosial
Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah pengguna internet mencapai 171 juta, dan pada tahun 2023, angka ini melonjak menjadi sekitar 210 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% adalah pengguna media sosial, dengan platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menjadi yang paling populer di kalangan Generasi Z.
Perubahan Perilaku Sosial
Media sosial telah mengubah cara Generasi Z berinteraksi dan berkomunikasi. Generasi ini lebih memilih berkomunikasi secara daring dibandingkan tatap muka. Menurut survei oleh Katadata Insight Center pada tahun 2022, sekitar 65% responden Generasi Z mengaku lebih nyaman berinteraksi melalui pesan instan dan media sosial dibandingkan pertemuan langsung. Ini menunjukkan pergeseran dari interaksi sosial tradisional menuju interaksi digital.
Pengaruh terhadap Kesehatan Mental
Sementara media sosial dapat memperkuat hubungan sosial, ada juga dampak negatif yang perlu dicermati. Penelitian oleh Universitas Indonesia pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa sekitar 45% Generasi Z mengalami kecemasan dan depresi yang berkaitan dengan penggunaan media sosial. Efek negatif ini sering kali disebabkan oleh perbandingan sosial, cyberbullying, dan tekanan untuk tampil sempurna di dunia maya.
Pembentukan Identitas Diri
Media sosial menjadi platform bagi Generasi Z untuk mengekspresikan diri dan membentuk identitas. Menurut laporan dari Deloitte pada tahun 2023, sekitar 70% responden Generasi Z merasa bahwa media sosial membantu mereka menemukan komunitas dan nilai yang sejalan dengan diri mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada rasa percaya diri, tetapi juga dapat menyebabkan tekanan untuk selalu tampil sesuai ekspektasi.