Mohon tunggu...
Muhammad Efendi
Muhammad Efendi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Jangan merasa tenang dan nyaman dengan kondisimu sekarang, teruslah maju dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat bukan berarti mudah dimanfaatkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sepelik Kisah PMM dan E-Kinerja

24 September 2024   11:40 Diperbarui: 24 September 2024   11:47 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekarang ini mau tidak mau dan terkesan guru hanya disibukkan Webinar ataupun ngurus PMM bahkan e-kinerja saja. Bahkan ada yang berlomba-lomba menyelesaikan semua topik yang ada di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Tapi sejatinya Kurikulum Merdeka itu alur belajarnya juga MERDEKA.

Apa itu alur belajar MERDEKA?

M- Mulai dari Diri. Guru diharapkan sejatinya belajar Mulai dari diri, baik itu melalui Webinar, KKG, Kombel, dll.

E- Eksplorasi konsep. Selanjutnya Guru sejatinya bisa mengeksplor sendiri apa yang sudah ia pelajari.

R- Ruang Kolaborasi. Disini jadi ajang kolaborasi atau kerjasama antar guru dalam bertukar pengetahuan tentang suatu hal baru.

D- Demonstrasi Kontekstual. Wahana guru untuk bisa mempraktekkan atau mengujicobakan apa yang sudah dipelajari.

E- Elaborasi pemahaman. Ketika sudah mengujicobakan pengetahuan baru dan mungkin masih ada miskonsepsi bisa bertanya atau belajar lebih lanjut.

K- Koneksi antar materi. Materi-materi yang sudah dipelajari bisa dikaitkan dan dihubungkan dengan mencari keterkaitannya.

A- Aksi nyata. Disinilah point penting dari belajar Merdeka, yaitu melakukan aksi nyata pada siswa. Bagaimana kita seorang guru menerapkan dan mengaplikasikan apa yang sudah kita pelajari dalam kegiatan pembelajaran bersama murid di kelas. Murid pun bisa memberikan umpan balik dan refleksi dari pembelajaran yang sudah dilakukan.

Jika kita dengan adanya PMM dan e-kinerja hanya berburu sertifikat dari webinar saja, alias mulai dari diri terus, lalu murid dapat apa?? Begitu pula tatkala kita begitu rajinnya menyelesaikan semua topik yang ada di PMM dan berhasil mendapatkan setumpuk sertifikat dan gelar dari PMM sekalipun, bahkan kita sering diundang oleh pengelola platform PMM, namun apa yang kita pelajari belum berdampak pada murid, lalu bagaimana pertanggungjawaban kita sebagai seorang guru??

Tetep Sambat Ojo Semangat

MEnulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun