Sekarang ini mau tidak mau dan terkesan guru hanya disibukkan Webinar ataupun ngurus PMM bahkan e-kinerja saja. Bahkan ada yang berlomba-lomba menyelesaikan semua topik yang ada di Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Tapi sejatinya Kurikulum Merdeka itu alur belajarnya juga MERDEKA.
Apa itu alur belajar MERDEKA?
M- Mulai dari Diri. Guru diharapkan sejatinya belajar Mulai dari diri, baik itu melalui Webinar, KKG, Kombel, dll.
E- Eksplorasi konsep. Selanjutnya Guru sejatinya bisa mengeksplor sendiri apa yang sudah ia pelajari.
R- Ruang Kolaborasi. Disini jadi ajang kolaborasi atau kerjasama antar guru dalam bertukar pengetahuan tentang suatu hal baru.
D- Demonstrasi Kontekstual. Wahana guru untuk bisa mempraktekkan atau mengujicobakan apa yang sudah dipelajari.
E- Elaborasi pemahaman. Ketika sudah mengujicobakan pengetahuan baru dan mungkin masih ada miskonsepsi bisa bertanya atau belajar lebih lanjut.
K- Koneksi antar materi. Materi-materi yang sudah dipelajari bisa dikaitkan dan dihubungkan dengan mencari keterkaitannya.
A- Aksi nyata. Disinilah point penting dari belajar Merdeka, yaitu melakukan aksi nyata pada siswa. Bagaimana kita seorang guru menerapkan dan mengaplikasikan apa yang sudah kita pelajari dalam kegiatan pembelajaran bersama murid di kelas. Murid pun bisa memberikan umpan balik dan refleksi dari pembelajaran yang sudah dilakukan.
Jika kita dengan adanya PMM dan e-kinerja hanya berburu sertifikat dari webinar saja, alias mulai dari diri terus, lalu murid dapat apa?? Begitu pula tatkala kita begitu rajinnya menyelesaikan semua topik yang ada di PMM dan berhasil mendapatkan setumpuk sertifikat dan gelar dari PMM sekalipun, bahkan kita sering diundang oleh pengelola platform PMM, namun apa yang kita pelajari belum berdampak pada murid, lalu bagaimana pertanggungjawaban kita sebagai seorang guru??