Seiring berjalannya diskusi yang dipandu oleh Profesor Hasan, tampak bahwa ada perspektif dan temuan baru yang diungkapkan oleh kedua ahli tersebut. Mereka menyadari bahwa argumen mereka tidak sepenuhnya saling bertentangan, tetapi lebih merupakan penekanan pada aspek yang berbeda dalam melihat dan menganalisis nasab Sang Raja.
Setelah diskusi berjalan cukup lama, Profesor Utsman dan Profesor Ahmad menyimpulkan bahwa memang ada beberapa garis keturunan yang dapat ditelusuri dari Sang Raja. Namun, mereka juga sepakat bahwa klaim mengenai keturunan ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya secara ilmiah.Â
Mereka pun akhirnya menyadari bahwa penting untuk saling menghormati perbedaan pendapat dan saling mendengarkan dapat membawa pada pemahaman yang lebih baik dan mendamaikan kedua belah pihak. Kedua ahli ini berjanji untuk terus melakukan penelitian dan berbagi temuan mereka dengan cara yang lebih terbuka dan konstruktif kepada masyarakat.
Dari polemik nasab ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi masyarakat bahwa untuk membuktikan ketersambungan nasab Sang Raja membutuhkan dialog yang mendalam dan ilmiah. Agar masyarakat dapat memahami bahwa perbedaan pendapat perlu disikapi secara ilmiah dan dengan rasa saling menghormati, untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan menjaga keharmonisan umat Islam.
Dalam menjaga keharmonisan dan persatuan umat, penting untuk saling menghormati perbedaan pendapat dan bersikap toleran terhadap sudut pandang yang berbeda. Sikap saling menghargai dan berdialog secara langsung dan ilmiah dapat membantu masyarakat untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, tanpa adanya konflik atau ketegangan yang tidak perlu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H