Mohon tunggu...
Muhammad Dzakwan Deffa
Muhammad Dzakwan Deffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas jurusan ilmu komunikasi

saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan ilmu komunikasi di Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjelasan Opini Landasan Komunikasi Interpersonal

5 Januari 2025   00:04 Diperbarui: 5 Januari 2025   00:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LANDASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

 

Bab ini memperkenalkan pembelajaran tentang komunikasi interpersonal dan menjelaskan alasan penting mempelajari komunikasi interpersonal: Ini meneliti sifat unik bentuk komunikasi, elemen-elemen, dan prinsip-prinsipnya.

1.1 Identifikasi potensi manfaat pribadi dan profesional dari belajar komunikasi interpersonal.

Pertanyaan yang adil untuk ditanyakan di awal teks ini adalah "Mengapa saya harus belajar komunikasi interpersonal?" sangat jelas Jawaban diberikan oleh pentingnya komunikasi interpersonal itu adalah bagian utama keberadaan manusia yang perlu dipahami oleh setiap orang terdidik. Sama seperti Anda perlu memahami sejarah, sains, geografi, dan matematika. misalnya, Anda perlu memahami bagaimana orang berinteraksi (bagaimana orang berkomunikasi secara interpersonal, baik tatap muka atau online).

Persahabatan dekat dan hubungan romantis dikembangkan, dipertahankan, dan kadang-kadang dihancurkan sebagian besar melalui interpersonal Anda Interaksi. Demikian juga, keberhasilan hubungan keluarga sangat bergantung pada komunikasi interpersonal di antara anggota. Misalnya, dalam survei terhadap 1.001 Orang yang berusia di atas 18 tahun, 53 persen merasa bahwa kurangnya komunikasi yang efektif adalah penyebab utama kegagalan pernikahan secara signifikan lebih besar daripada uang (38 persen) dan campur tangan mertua (14 persen) (Bagaimana Orang Amerika Berkomunikasi, 1999).

Demikian juga, keberhasilan dalam berinteraksi dengan tetangga, kenalan, dan orang-orang bertemu setiap hari tergantung pada kemampuan untuk terlibat dalam percakapan yang memuaskan, percakapan yang nyaman, dan menyenangkan. Kemampuan untuk berkomunikasi secara interpersonal diakui secara luas, sangat penting untuk kesuksesan profesional (Morreale & Pearson, 2008). Kemampuan ini bahkan dianggap lebih penting daripada keterampilan khusus pekerjaan, yang menurut perkerja dapat dipelajari saat berkerja.

Dan potensi komunikasi ini sangat menjanjikan untuk didunia perkerjaan. Kutipan tersebut menekankan peran penting keterampilan komunikasi interpersonal dalam konteks pribadi dan profesional, terutama menyoroti signifikansinya bagi dokter dan peserta pelatihan. Konsensus yang luar biasa di antara pemberi kerja bahwa komunikasi lisan dan tertulis yang efektif adalah yang terpenting menggaris bawahi kebenaran mendasar apapun bidangnya, kesuksesan bergantung pada kemampuan untuk menyampaikan ide dan membangun hubungan.

Salah satu hal penting adalah bahwa komunikasi bukan hanya bakat bawaan tetapi keterampilan yang dan  juga harus dikembangkan. Pernyataan bahwa "komunikator yang baik dilahirkan, bukan dibuat" adalah kesalah pahaman yang dapat menghalangi individu untuk mengenali potensi pertumbuhan mereka. Perspektif ini menumbuhkan pola pikir tetap, yang sangat kontras dengan gagasan bahwa komunikasi yang efektif membutuhkan pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan.

Selain itu, penekanan pada kualitas daripada kuantitas komunikasi itu sangat penting. Terlibat dalam komunikasi yang sering tetapi tidak efektif dapat memperkuat kebiasaan buruk, diskusi seputar pentingnya keterampilan komunikasi interpersonal dalam konteks profesional dan pribadi tepat waktu dan relevan. Seperti yang disorot oleh berbagai penelitian, seperti yang berasal dari Epstein & Hundert (2002) dan Hart Research Associates (2010), komunikasi yang efektif muncul sebagai kompetensi dasar yang diprioritaskan oleh pemberi kerja dalam perekrutan potensial.

Konsensus yang luar biasa 89% pemberi kerja menyebut keterampilan komunikasi sebagai hal yang penting menggaris bawahi kesenjangan yang signifikan dalam praktik pendidikan saat ini. Komunikasi interpersonal bukan hanya soft skill bahkan sangat penting untuk sukses di semua profesi. Temuan menunjukkan bahwa meskipun keterampilan teknis itu penting, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan empati sering menentukan efektivitas keterampilan tersebut dalam situasi dunia nyata. Hal ini terutama berlaku di bidang-bidang seperti kedokteran, di mana interaksi pasien dapat secara signifikan memengaruhi hasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun