Mohon tunggu...
Muhammad Dwiyan Al Ghaffarie
Muhammad Dwiyan Al Ghaffarie Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamer by default, Thinker by Design

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Studi Kasus Pemindahan dan Pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai Solusi dari Pemerintah dalam Mencapai Sustainable Development Goals Ke-7

4 September 2024   21:37 Diperbarui: 4 September 2024   21:39 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rancangan Ibu Kota Nusantara(Sumber : djkn.kemenkeu.go.id)

Latar Belakang

Indonesia secara geografis terkenal dengan pantai dan iklim tropis, serta gunung vulkanik yang megah. Indonesia merupakan negara berbentuk kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dan terletak di Ring of Fire, yaitu tempat dimana empat lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indonesia-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Filipina, bertemu. Hal ini membuat Jakarta, ibukota saat ini, rentan terhadap risiko gempa bumi dan gunung berapi yang tinggi.

Selain itu, Jakarta juga menghadapi masalah kemacetan parah, menjadikannya salah satu kota paling tercemar polusi di dunia. Penurunan air tanah yang dipadukan dengan masalah naiknya permukaan laut menyebabkan kota ini secara harfiah akan tenggelam. Diperkirakan lebih dari 95% wilayah Jakarta Utara akan tenggelam pada tahun 2050.

Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 2019, Presiden Indonesia yang ke-7, Joko Widodo mengumumkan secara resmi bahwa ibu kota Indonesia akan dipindahkan ke Nusantara, yang terletak di pantai timur Kalimantan, Indonesia. Dalam rancangan nya, sebuah kota baru akan dibangun dengan tujuan agar dapat berfungsi sebagai pusat ibu kota skala internasional yang stabil dalam penggunaan energi selama berabad-abad mendatang.

Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari DKI Jakarta ke Nusantara pasti nya didasari urgensi untuk melakukan sentralisasi pembangunan nasional. Namun, apakah pemindahan serta Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi Solusi dari Pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals ke-7 di negeri ini?

Gambaran Isu

SDG ke-7 adalah memastikan bahwa semua orang memiliki akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan (bersih), dan modern, sangat penting dalam aspek pembangunan berkelanjutan dan komponen kemajuan kesehatan, kemajuan pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Target pemerintah pada tahun 2030 termasuk memastikan akses terhadap layanan energi ramah lingkungan, meningkatkan porsi energi terbarukan dalam konsumsi energi global, melipatgandakan efisiensi energi, dan meningkatkan kerja sama internasional pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mendorong dan memfasilitasi akses terhadap teknologi energi ramah lingkungan dan investasi pada infrastruktur energi ramah lingkungan. .

Hal ini juga berarti bahwa pemerintah sedang berupaya untuk mengalihkan ketergantungan dari penggunaan bahan bakar fosil ke produksi energi ramah lingkungan melalui pembangunan infrastruktur energi yang maju dan berkelanjutan di ibu kota Indonesia. Ibu kota Indonesia ini dapat menunjukkan jalan bagi semua kota besar dalam hal penerapan teknologi energi ramah lingkungan dan investasi infrastruktur yang mendukung perekonomian rendah emisi karbon.

Target & Capaian dari SDGs Ke-7 dalam Penggunaan Gas Rumah Tangga

Pembangunan Infrastruktur Gas Rumah Tangga bertujuan untuk memberikan akses energi kepada masyarakat, menghemat biaya bahan bakar gas, menggerakkan perekonomian masyarakat menuju perekonomian masyarakat yang mandiri dan ramah lingkungan, serta mengurangi beban subsidi BBM dan LPG kepada rumah tangga. Dengan adanya jaringan gas di rumah tangga, pasokan energi ke warga akan semakin terjamin karena tidak akan pernah terjadi kekurangan. Pemasangannya dihubungkan dengan kompor untuk memasak, sehingga memudahkan pengoperasiannya. Gas rumah tangga tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga aman dari kecelakaan kebakaran.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dalam Laporan Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Timur, dari rentantahun 2018 hingga 2023, rasio penggunaan gas rumah tangga di Kalimantan Timur menunjukkan tren yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Secara persentase, rasio penggunaan gas di Kalimantan Timur pada tahun 2018 mencapai 94,11%, sedangkan secara nasional hanya mencapai 77,83%. Hal ini sejalan dengan perbedaan periode sepanjang tahun dari penelitian. Kalimantan Timur mencapai persentase tertinggi yaitu 98,23% pada tahun 2022, kemudian pada tahun 2023 persentasenya turun menjadi 97,74%. Sebaliknya, di tingkat nasional, persentasenya terus meningkat dari 77,83% pada tahun 2018 menjadi 87,12% pada tahun 2022 sebelum persentasenya sedikit menurun menjadi 86,91% pada tahun 2023. Secara umum, Kalimantan Timur selalu mencatatkan rasio persentase yang lebih tinggi dalam hal penggunaan gas rumah tangga dibandingkan dengan rata-rata nasional jika keduanya dibandingkan.

Badan Pusat Statistik, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Sumber : Laporan Capaian SDGs Kalimantan Timur)
Badan Pusat Statistik, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Sumber : Laporan Capaian SDGs Kalimantan Timur)

Peningkatan persentase rasio penggunaan gas rumah tangga di sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Timur selama periode 2018-2023 cukup bervariasi. Secara umum seluruh kabupaten/kota menunjukkan tren peningkatan. Sebagian besar wilayah mencatat rasio penggunaan gas rumah tangga di atas 95% pada tahun 2023, yang menunjukkan keberhasilan upaya meningkatkan penggunaan gas rumah tangga di Kalimantan Timur.

 

Kesimpulan

Pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dinilai sejalan dengan tujuan ke-7 SDGs, yaitu memastikan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Pembangunan IKN dirancang dengan pendekatan berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi bersih dan tinggi efisiensi energi. Ini sejalan dengan target pemerintah untuk tahun 2030, yang mencakup peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional dan peningkatan efisiensi energi.

Pembangunan infrastruktur yang tinggi akan efisiensi energi seperti gas rumah tangga di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur mendukung pencapaian SDGs ke-7, yaitu Energi Bersih dan Terjangkau, dengan memberikan akses energi yang lebih luas dan terjangkau bagi Masyarakat sekitar Ibu Kota Nusantara. Ini mengurangi beban ekonomi dengan menghemat biaya bahan bakar, mendukung transisi ke energi ramah lingkungan, dan berkontribusi dalam pengurangan dari ketergantungan pada subsidi Bahan Bakar Minyak dan Gas LPG. Selain itu, penggunaan gas rumah tangga memastikan ketersediaan energi yang stabil dan aman, mendukung keberlanjutan energi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Adinugroho, M. M., & Febrina, E. (2024). Catalyzing Indonesia's Clean Energy Transition: Assessing the Best-Fit For Nusantara's Capital City Future Energy Needs and Social- Economy Prospects. https://doi.org/10.4108/eai.24-11-2023.2349118

Juliana, Y., Ayuningtyas, I., Dirmayanti, N. I., Dirmayanti, N. I., Solikhah, A., & Majid, M. A. (2024). INDIKATOR TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2023. In Volume 1. https://kaltim.bps.go.id

Agungnoe. (2023, April 4). Mengupas Keselarasan Konsep Pembangunan Ibu Kota Negara Baru dengan SDGs. Universitas Gadjah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/22328-mengupas-keselarasan-konsep-pembangunan-ibu-kota-negara-baru-dengan-sdgs/

Sadiawati, D., Landon, N. J., Morton, T., Ow, T., Utami, D., Khoo, M., Fadlilanissa, A., Amalia, M., Wicaksono, A., Indrananto, C., & Pantouw, T. H. (2024). Nusantara Sustainable Development Goals (SDGs) Voluntary Local Review Baseline. In Nusantara Capital Authority (pp. 1--9).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun