A. Fakta Empiris yang TerjadiÂ
Kue Pukis merupakan salah satu jajanan tradisional yang mana memiliki banyak peminat sehingga hal tersebut juga tidak lepas dari banyaknya para penjual yang menjajakan kue tersebut baik di tempat terbuka maupun tempat tertutup. penjual yang menjajakan kue pukis di tempat terbuka memiliki tingkat kehigienisan yang rendah akan tetapi memiliki banyak konsumen dikarenakan harga yang ditawarkan lebih murah daripada harga kue pukis di  tempat tertutup yang mana kehigienisan kue pukis terjaga.
Kue pukis yg dijual di tempat terbuka lebih rentan terkontaminasi oleh debu, mikroba, maupun hewan lainnya dibandingkan dengan kue pukis yang dijual di tempat tertutup.
Konsumen yang membeli kue pukis  di tempat terbuka memiliki tingkat terjangkit penyakit yang lebih tinggi dibandingkan dengan tempat yang tertutup. hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa konsumen yang terjangkit penyakit sakit perut.
B.Beberapa Kemungkinan Penyebabnya
Penjualan kue pukis di tempat terbuka menyebabkan adanya kontaminasi dari debu di lingkungan sekitar yang membawa bakteri dan kuman sehingga kue pukis terkontaminasi olehnya dan memungkinkan adanya sumber penyakit yang menempel di kue pukis tersebutÂ
Selain itu penjualan kue pukis di tempat terbuka yang lingkungan sekitar nya adalah lingkungan yang kotor dan bisa megundang banyak lalat adalah faktor terjadi nya kontaminasi antara kue pukis dengan kotoran yang di bawa oleh lalat, sehingga kue pukis yang di konsumsi oleh konsumen mengandung berbagai sumber penyakit yang di bawa oleh lalat tersebut. Hal ini disebabkan karena pada kaki lalat mengandung berbagai macam mikroba yang bisa menjadikan kue pukis tidak sehatÂ
Penjualan kue pukis di tempat terbuka juga rawan terjadinya interaksi langsung antara tangan konsumen dengan kue pukis yang telah dimasak. Hal ini juga bis menjadi faktor penyebab terkontaminasinya kue pukis dengan bakteri penyakit karena tidak semua tangan dari konsumen itu bersih dan steril dari kuman. Sehingga hal ini juga termasuk kedalam faktor penyebab adanya bakteri penyakit pada kue pukis.
C.Upaya yang Biasanya Dilakukan
Untuk mengantisipasi terjadinya sakit perut pada konsumen kue pukis tempat terbuka dapat dilakukan beberapa upaya seperti lebih memperhatikan kehigienisan saat pembuatan dengan cara membersihkan alat serta tempat yang digunakan untuk produksi, menyediakan penjepit kue ketika berjualan, serta dapat juga memberi kemasan pada kue pukis yang mana selain terjaga kehigienisan juga dapat menambah nilai estetika produk.
D. Solusi yang DitawarkanÂ
Beberapa solusi yang dapat ditawarkan terhadap penjual kue pukis di tempat terbuka. Pertama, untuk pembuat atau orang yang memproduksi kue pukis harus memperhatikan kehigienisan alat serta bahan-bahan yang akan digunakan serta cuci tangan dan menjaga kebersihan pakaian dan tubuh terutama tangan. Selanjutnya untuk tempat penjualan diharapkan lebih bersih dan juga tertutup serta dapat terjamin keamanannya dari hinggapan bakteri maupun serangga. Selain itu jika nantinya tetap terdapat lalat yang terus beterbangan di sekitar area penjualan, maka penjual bisa meletakkan kertas lem lalat yang bisa dibeli di toko toko setempat yang bertujuan untuk menjebak lalat tersebut. Selain itu kita bisa pasang lilin atau kipas angin yang bisa mengusir lalat. Adapun solusi yang memungkinkan untuk dilakukan penjual ialah menutup kue pukis yang sudah jadi dengan tudung saji atau penutup lainnya serta membuat gerobak atau tempat berjualan yang lebih tertutup lagi seperti contoh membuat gerobak yang bertutupkan kaca atau sejenisnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H