Penghargaan ini rutin diberikan oleh pihak Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada siswa-siswinya setiap awal semester. Setiap akhir semester, petugas perpustakaan melakukan rekapitulasi jumlah buku yang dibaca oleh tiap-tiap siswa. Lalu dari setiap angkatan dipilih 5-10 orang siswa yang membaca buku paling banyak. Siswa-siswa yang terpilih mendapatkan medali dan buku bacaan yang diberikan langsung oleh kepala sekolah sebagai penghargaan atas prestasi mereka.
Penulis sempat kaget saat mengetahui di antara penerima penghargaan ada siswa-siswa dari kelas 1. Bagi penulis, siswa kelas satu biasanya masih kesulitan untuk membaca dan menulis. Tapi ternyata hal itu tidak menyurutkan semangat mereka. Terbukti dengan terpilihnya 5 orang siswa sebagai pembaca terbanyak di angkatannya. Jumlah buku yang mereka baca mulai dari 20-60 buku. Sungguh pencapaian yang luar biasa bagi siswa kelas satu.
Bagi Kompasianer yang sudah punya anak, coba sekali-kali anaknya ditanya, mungkin jumlah bacaannya sudah melebihi siswa-siswa di atas. Jangan lupa dikasih hadiah ya, biar mereka tambah semangat membacanya.
Setiap lembaga pendidikan juga sebaiknya melakukan hal seperti ini, sehingga seluruh siswa semakin termotivasi untuk membaca. Penghargaan yang diberikan tidak harus mahal, sebuah penghargaan sederhana pada momen yang tepat --seperti upacara-- akan memberikan kesan yang luar biasa.
***
Masih ingat pepatah lama yang bunyinya, "Buku adalah jendela ilmu".
Kalau buku diibaratkan sebagai jendela, maka kita harus menengok jendela itu agar mampu melihat pemandangan indah di baliknya.
Oleh sebab itu, pemandangan indah di balik jendela ilmu tidak akan pernah terlihat, kecuali jika kita mau 'menengoknya' --dengan cara membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H