Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah dan Tantangan Moral di Era Modern: Masihkah Mampu Membentuk Karakter?

29 Januari 2025   10:54 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa dan siswi sedang belajar  dalam ruangan kelas (sumber gambar: sman2tangsel.sch.id)

Padahal, pendidikan bukan hanya tentang meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk kepribadian yang berakhlak mulia. Sayangnya, banyak institusi pendidikan yang lebih menekankan pencapaian akademik dan mengesampingkan pembelajaran nilai-nilai moral serta keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Di era modern ini, pengaruh teknologi juga menjadi faktor yang memperparah kondisi tersebut. Kemudahan akses informasi tanpa batas membuat banyak remaja terpapar konten negatif yang dapat membentuk pola pikir dan perilaku yang kurang baik. 

Tanpa bimbingan yang tepat dari orang tua dan guru, mereka cenderung mengadopsi nilai-nilai yang bertentangan dengan norma dan etika yang seharusnya mereka junjung.

Tantangan Sekolah dalam Mendidik Karakter

Sekolah menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan perannya sebagai lembaga yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga membentuk karakter siswa. Di era modern ini, perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta pergeseran nilai dalam masyarakat membuat pendidikan karakter semakin sulit diterapkan secara efektif.

Salah satu tantangan terbesar adalah pesatnya arus informasi dan globalisasi yang membawa berbagai pengaruh, baik positif maupun negatif. Siswa kini lebih mudah mengakses informasi dari internet dan media sosial, yang sayangnya tidak selalu membawa dampak baik bagi perkembangan moral mereka. 

Konten-konten negatif, seperti kekerasan, pergaulan bebas, hingga budaya individualisme, semakin mudah dikonsumsi tanpa adanya penyaringan yang ketat. Akibatnya, banyak siswa yang mulai kehilangan nilai-nilai luhur, seperti rasa hormat terhadap guru, kepedulian terhadap sesama, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun lingkungan.

Selain itu, pola asuh di rumah juga berperan besar dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter di sekolah. Namun, di zaman yang serba sibuk ini, banyak orang tua yang lebih fokus pada pekerjaan dan tuntutan ekonomi sehingga kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan moral anak. 

Sebagian besar tanggung jawab mendidik karakter akhirnya dibebankan kepada sekolah, padahal pendidikan karakter seharusnya dimulai dari lingkungan keluarga sebagai pondasi utama.

Solusi: Mengembalikan Peran Sekolah dalam Pendidikan Karakter

Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, sekolah masih memiliki peluang untuk tetap menjadi lembaga yang mampu membentuk karakter siswa. Pendidikan karakter harus diintegrasikan secara lebih mendalam ke dalam sistem pembelajaran, tidak hanya sebagai mata pelajaran tambahan, tetapi sebagai bagian inti dari proses pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun