Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Barbershop Jadi Lifestyle, Apa Kabar Tukang Cukur Tradisional?

24 Januari 2025   09:53 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dalam beberapa tahun terakhir, barbershop modern menjamur di berbagai kota di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota besar, tetapi juga merambah hingga ke kota kecil."

Barbershop kini bukan sekadar tempat untuk memotong rambut, melainkan menjadi simbol gaya hidup pria urban yang mengedepankan penampilan. 

Dengan konsep yang menggabungkan desain estetis, layanan premium, dan suasana nyaman, barbershop berhasil mengubah pengalaman cukur rambut menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar rutinitas sebuah kebutuhan gaya hidup yang berkelas.

Namun, di balik gemerlapnya dunia barbershop modern, nasib tukang cukur tradisional seolah kian terpinggirkan. Mereka yang selama puluhan tahun menjadi andalan masyarakat, kini harus berhadapan dengan persaingan yang tidak seimbang. 

Bagi sebagian orang, keberadaan tukang cukur tradisional mulai terasa sebagai bagian dari masa lalu. Tapi, apakah benar tukang cukur tradisional tidak lagi relevan di era serba modern ini? Bagaimana mereka bertahan di tengah perubahan zaman yang begitu cepat?

Dari Fungsional ke Gaya Hidup

Dulu, cukur rambut adalah kebutuhan sederhana yang dilakukan tanpa banyak pertimbangan. Orang datang ke tukang cukur tradisional yang biasanya berada di pinggir jalan, pasar, atau gang-gang kecil, hanya untuk satu tujuan: merapikan rambut. 

Tukang cukur tradisional dikenal dengan layanan cepat, harga terjangkau, dan suasana yang akrab. Tidak ada dekorasi mewah, tidak ada musik latar yang mengiringi, hanya kursi cukur tua dan cermin besar yang menjadi saksi percakapan sederhana antara pelanggan dan tukang cukur.

Namun, seiring berjalannya waktu, makna cukur rambut mengalami transformasi. Kini, bagi banyak orang, mencukur rambut bukan hanya soal merapikan penampilan, tetapi juga tentang menunjukkan identitas diri, mengikuti tren, atau bahkan mencari pengalaman relaksasi. 

Barbershop modern hadir menjawab kebutuhan ini, membawa konsep baru yang jauh dari kesederhanaan masa lalu. Dengan interior bergaya industrial atau klasik, layanan tambahan seperti creambath, styling, hingga aroma terapi, barbershop berhasil mengangkat proses cukur rambut menjadi pengalaman yang lebih personal dan berkesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun