Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mangrove dan Masa Depan Pesisir: Pentingnya Pelestarian untuk Mitigasi Iklim

23 Januari 2025   09:27 Diperbarui: 23 Januari 2025   09:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hutan mangrove (sumber gambar: eticon.co.id)

Salah satu contohnya adalah proyek besar-besaran di Kalimantan Utara dan Riau, yang menjadi wilayah prioritas karena tingkat kerusakan mangrovenya yang cukup parah. Pendekatan berbasis masyarakat juga semakin diperkuat. Program-program pelestarian mangrove mulai melibatkan komunitas lokal, seperti nelayan dan petani tambak, dalam proses rehabilitasi. 

Masyarakat tidak hanya diajak untuk menanam mangrove, tetapi juga diberdayakan melalui pelatihan ekowisata berbasis mangrove dan pengembangan produk berbasis mangrove, seperti sirup buah mangrove atau kerajinan tangan. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung.

Harapan untuk Masa Depan

Pelestarian mangrove adalah investasi jangka panjang untuk melindungi kehidupan masyarakat pesisir dan menjaga stabilitas ekosistem. Selain memberikan manfaat ekologis, pelestarian ini juga berdampak pada ekonomi dan sosial yang lebih berkelanjutan. 

Dengan mempertahankan hutan mangrove, masyarakat pesisir dapat terus menggantungkan hidup mereka pada hasil laut yang stabil, seperti ikan dan udang, yang populasinya sangat bergantung pada kesehatan ekosistem ini. Secara global, mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan sebagai solusi mitigasi perubahan iklim. 

Banyak negara mulai menyadari bahwa melindungi dan merehabilitasi mangrove jauh lebih murah dan efisien dibandingkan membangun infrastruktur buatan seperti tanggul atau tembok laut untuk menghadapi ancaman abrasi dan banjir. 

Di Indonesia, yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, pelestarian mangrove bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga strategi adaptasi perubahan iklim yang penting. Selain itu, ekosistem mangrove memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam sektor pariwisata berkelanjutan. 

Wilayah pesisir dengan mangrove yang sehat dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional, baik melalui ekowisata, wisata edukasi, maupun aktivitas rekreasi seperti birdwatching dan kayaking. Ekowisata ini tidak hanya memberikan pemasukan tambahan bagi masyarakat lokal, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga mangrove.

Namun, manfaat jangka panjang dari pelestarian mangrove tidak akan tercapai tanpa dukungan kuat dari semua pihak. Pemerintah perlu terus memperkuat regulasi yang melindungi kawasan mangrove, termasuk menindak tegas aktivitas ilegal yang merusak ekosistem ini. 

Di sisi lain, masyarakat harus didorong untuk lebih terlibat dalam pelestarian, misalnya melalui program penghijauan pesisir atau pelatihan pengelolaan mangrove berbasis komunitas. Keterlibatan sektor swasta juga sangat diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun