Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mangrove dan Masa Depan Pesisir: Pentingnya Pelestarian untuk Mitigasi Iklim

23 Januari 2025   09:27 Diperbarui: 23 Januari 2025   09:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, mangrove mampu menyimpan hingga lima kali lebih banyak karbon per hektar dibandingkan hutan daratan. Fungsi ini menjadikan mangrove tidak hanya penting bagi ekosistem lokal, tetapi juga bagi upaya global dalam menekan dampak perubahan iklim.

Ancaman terhadap Hutan Mangrove

Sayangnya, Indonesia, yang memiliki sekitar 20% hutan mangrove dunia, terus kehilangan kawasan ini akibat aktivitas manusia. Konversi lahan menjadi tambak udang dan ikan, pembangunan infrastruktur pesisir, serta eksploitasi kayu mangrove untuk bahan bakar dan konstruksi telah menjadi penyebab utama hilangnya ekosistem penting ini. 

Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan ribuan hektar mangrove setiap tahunnya, yang sebagian besar terjadi di wilayah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kerusakan ini tidak hanya merugikan ekosistem, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. 

Abrasi pantai semakin sering terjadi, mengakibatkan hilangnya lahan produktif dan ancaman bagi pemukiman penduduk. Selain itu, rusaknya habitat mangrove mengurangi populasi ikan dan udang, yang merupakan sumber penghidupan utama bagi banyak komunitas pesisir.

Tidak hanya aktivitas manusia, perubahan iklim juga memberikan tekanan besar pada ekosistem mangrove. Kenaikan permukaan air laut dan perubahan pola cuaca mempercepat erosi pantai dan menurunkan kemampuan regenerasi alami mangrove. 

Hal ini semakin memperburuk kondisi, membuat kawasan pesisir menjadi lebih rentan terhadap bencana seperti banjir, badai, dan intrusi air laut.

Upaya Pelestarian dan Pemulihan

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk melestarikan dan memulihkan ekosistem mangrove melalui berbagai program nasional dan kerja sama internasional. 

Salah satu langkah konkret adalah peluncuran National Mangrove Rehabilitation Program yang bertujuan merehabilitasi 600 ribu hektar hutan mangrove pada tahun 2024. Program ini melibatkan berbagai kementerian, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), untuk memastikan pelestarian mangrove dilakukan secara terstruktur dan terintegrasi.

Selain itu, pemerintah juga menggalang dukungan global dengan menjadikan pelestarian mangrove sebagai salah satu agenda utama dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Indonesia telah mendapatkan pendanaan dari berbagai organisasi internasional, termasuk Bank Dunia dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), untuk mendukung proyek rehabilitasi mangrove. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun