Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makan Vegan: Tren atau Kesadaran Baru?

20 Januari 2025   08:39 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan vegan/ vegan food (sumber gambar: kompas.com)

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pola makan vegan dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, dan obesitas. Salah satu alasan utama di balik manfaat ini adalah rendahnya kandungan lemak jenuh dalam makanan nabati dan tingginya kandungan serat, vitamin, serta antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Makanan berbasis nabati juga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan metabolisme, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan ideal. Namun, seperti pola makan lainnya, veganisme juga membutuhkan perencanaan yang baik agar tetap seimbang dan mencukupi kebutuhan gizi. 

Beberapa nutrisi penting, seperti protein, zat besi, kalsium, omega-3, dan vitamin B12, lebih sulit ditemukan dalam pola makan vegan jika tidak dikelola dengan hati-hati. Oleh karena itu, para vegan sering kali mengandalkan sumber makanan nabati tertentu seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, bayam, chia seed, dan suplemen untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi.

Kesimpulan

Jadi, apakah veganisme hanya sekadar tren atau bentuk kesadaran baru? Jawabannya mungkin tergantung pada motivasi setiap individu yang memilih pola makan ini. 

Bagi sebagian orang, veganisme mungkin dimulai sebagai tren, didorong oleh pengaruh media sosial dan keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun, seiring waktu, banyak yang akhirnya menemukan alasan yang lebih dalam untuk terus menjalankan gaya hidup ini, baik dari segi kesehatan, lingkungan, maupun etika.

Bagi mereka yang memilih veganisme karena kesadaran lingkungan atau kepedulian terhadap hak hewan, pola makan ini menjadi lebih dari sekadar pilihan konsumsi ini adalah bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap dunia yang mereka tinggali. 

Di sisi lain, mereka yang tertarik pada manfaat kesehatan sering kali menemukan bahwa pola makan vegan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, membuatnya lebih dari sekadar tren sementara.

Yang pasti, veganisme telah membuka jalan bagi diskusi yang lebih luas tentang bagaimana manusia dapat hidup lebih berkelanjutan dan berempati. Dengan meningkatnya akses terhadap produk vegan, edukasi yang lebih baik, dan komunitas yang mendukung, veganisme tampaknya tidak akan hilang begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun