Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Remaja dan Game Online: Hiburan atau Ketergantungan?

19 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Game online telah menjadi salah satu hiburan paling populer di kalangan remaja dalam beberapa tahun terakhir. Game ini menawarkan berbagai jenis pengalaman, mulai dari petualangan seru, kompetisi antar pemain, hingga kesempatan bersosialisasi dengan teman sebaya di dunia maya. 

Dengan grafis yang semakin realistis dan fitur-fitur yang interaktif, game online mampu menciptakan daya tarik yang sulit ditolak, terutama bagi remaja yang sedang berada dalam masa pencarian identitas dan eksplorasi diri.

Namun, di balik semua keseruan itu, muncul kekhawatiran tentang dampak game online terhadap kehidupan sehari-hari remaja. Apakah game ini hanya sekadar sarana hiburan, atau justru menyimpan potensi bahaya seperti kecanduan, gangguan kesehatan, atau penurunan performa akademik? 

Hiburan yang Mengasah Kemampuan

Game online dapat memberikan manfaat dalam hal pengembangan keterampilan kognitif dan sosial. Banyak jenis game yang dirancang untuk merangsang kemampuan berpikir strategis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan cepat. 

Misalnya, game bergenre strategi seperti Dota 2 atau Clash of Clans mengajarkan pemain untuk merencanakan langkah-langkah secara matang, memanfaatkan sumber daya dengan bijak, dan bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. 

Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam konteks permainan, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, terutama dalam hal perencanaan dan pengelolaan waktu.

Selain itu, game online memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pemain lain dari berbagai latar belakang, yang bisa memperluas wawasan sosial remaja. 

Melalui platform seperti Discord atau chat dalam game, remaja bisa berkomunikasi, berkolaborasi, dan membangun jaringan sosial yang bermanfaat. 

Terlebih lagi, banyak game yang memiliki komunitas yang aktif dan mendukung, memungkinkan para pemain untuk merasa terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

Tanda-Tanda Ketergantungan

Namun, sisi gelap dari game online tidak boleh diabaikan. Ketika remaja terlalu terfokus pada permainan, mereka bisa mulai mengabaikan kewajiban lain, seperti belajar, berinteraksi dengan keluarga, atau mengikuti aktivitas fisik. 

Ketergantungan pada game dapat mempengaruhi keseimbangan hidup mereka, mengarah pada gangguan tidur, penurunan kualitas hubungan sosial, dan bahkan masalah kesehatan fisik akibat kurangnya aktivitas fisik. 

Dalam beberapa kasus, remaja yang mengalami ketergantungan pada game bisa merasa cemas atau depresi ketika mereka tidak bisa mengakses permainan atau ketika mereka kalah dalam pertandingan.

Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang dihabiskan untuk bermain game, semakin besar risiko terjadinya gangguan mental dan emosional. 

Kecanduan game online, atau yang dikenal dengan istilah "gaming disorder," kini diakui sebagai masalah kesehatan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Gejalanya meliputi kehilangan kontrol atas waktu bermain, prioritaskan permainan di atas aktivitas lain, dan mengabaikan konsekuensi negatif dari kebiasaan tersebut.

Mengatasi Tantangan

Untuk mencegah ketergantungan, diperlukan peran aktif dari orang tua, guru, dan remaja itu sendiri. Orang tua harus memiliki pemahaman yang baik tentang dampak dari game online dan mampu memberikan pengawasan yang tepat. 

Mereka perlu menetapkan aturan yang jelas mengenai waktu bermain, serta mendorong anak-anak mereka untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan fisik dan sosial, seperti olahraga, seni, atau kegiatan luar ruangan. 

Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak juga sangat penting untuk memastikan bahwa remaja merasa didukung dan tidak terisolasi. Guru juga memiliki peran dalam membimbing remaja untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi. 

Mereka dapat memberikan edukasi tentang pentingnya manajemen waktu yang efektif dan dampak negatif dari kecanduan digital. Selain itu, guru dapat menjadi contoh dalam menciptakan lingkungan yang sehat, di mana remaja tidak hanya fokus pada hiburan digital, tetapi juga memperhatikan prestasi akademik dan perkembangan sosial mereka.

Kesimpulan

Game online pada dasarnya adalah hiburan yang dapat memberikan manfaat jika dimainkan secara seimbang. Dengan mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, dan kerja sama, game online bisa menjadi sarana yang positif. 

Namun, manfaat tersebut hanya dapat dirasakan jika penggunaan game tidak berlebihan dan tetap berada dalam batas yang sehat. Ketergantungan terhadap game bisa membawa dampak negatif yang serius, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan memengaruhi kesehatan fisik serta mental.

Penting bagi orang tua, guru, dan remaja itu sendiri untuk memiliki kesadaran akan potensi risiko ini. Dengan pengawasan yang bijak, pemahaman yang baik, serta manajemen waktu yang tepat, game online bisa tetap menjadi hiburan yang menyenangkan tanpa menimbulkan konsekuensi buruk. 

Pada akhirnya, keseimbangan adalah kunci utama remaja perlu belajar untuk mengatur waktu antara bermain game dan menjalani kehidupan nyata mereka. Jika bisa menjaga keseimbangan ini, game online tidak hanya akan tetap menjadi hiburan, tetapi juga menjadi pengalaman yang dapat memperkaya kehidupan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun