Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Nasional: Masihkah Relevan di Era Pendidikan Modern?

1 Januari 2025   18:50 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:46 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ujian Nasional di salah satu sekolah di Indonesia (Sumber gambar: id.m.wikipedia.org)

Di era modern, teknologi telah membuka peluang baru dalam sistem evaluasi.
Metode evaluasi yang sebelumnya terbatas pada ujian tertulis kini dapat diperluas dengan pendekatan berbasis teknologi. Misalnya, penilaian berbasis komputer memungkinkan ujian menjadi lebih adaptif, menyesuaikan tingkat kesulitan soal dengan kemampuan siswa. Selain itu, platform digital mempermudah pembuatan portofolio siswa yang mencakup hasil karya, proyek, dan pencapaian lainnya selama proses belajar.

Evaluasi berbasis proyek juga mulai banyak diterapkan di berbagai negara maju, di mana siswa diberikan tantangan nyata untuk diselesaikan secara kolaboratif. Pendekatan ini tidak hanya mengukur kemampuan akademik, tetapi juga aspek penting lain seperti kreativitas, komunikasi, dan pemecahan masalah. Dengan teknologi, proses evaluasi dapat menjadi lebih transparan, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Mengapa Relevansi Tetap Penting?

Meskipun Ujian Nasional memiliki banyak kelemahan, menghapusnya tanpa mengganti dengan sistem yang lebih baik bukanlah solusi. Pendidikan nasional tetap memerlukan alat evaluasi yang mampu menjaga standar kompetensi siswa secara merata di seluruh Indonesia. Tanpa sistem pengganti yang terukur dan efektif, risiko munculnya kesenjangan pendidikan antarwilayah bisa semakin besar.

Solusinya bukan sekadar menghapus Ujian Nasional, tetapi mereformasi metode evaluasi agar lebih relevan dengan kebutuhan modern. Evaluasi tidak hanya harus mengukur aspek kognitif, tetapi juga menilai keterampilan lain seperti kolaborasi, kreativitas, dan kemampuan adaptasi. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan di Indonesia dapat bergerak menuju sistem yang lebih holistik dan berorientasi pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.

Menuju Sistem Evaluasi yang Holistik

Sebagai alternatif, UN bisa dimodifikasi menjadi ujian adaptif berbasis komputer (computer-based testing) yang lebih fleksibel. Ujian adaptif ini memungkinkan soal untuk disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pemahaman mereka. Selain itu, teknologi dapat membantu mengurangi risiko kecurangan dan memastikan pelaksanaan ujian yang lebih efisien.

Tidak hanya itu, evaluasi berbasis proyek atau portofolio juga bisa menjadi pelengkap. Dengan pendekatan ini, siswa didorong untuk menunjukkan kemampuan mereka melalui karya nyata, seperti penelitian, presentasi, atau solusi terhadap masalah tertentu. Metode ini lebih mencerminkan kemampuan siswa dalam menghadapi tantangan dunia nyata dibandingkan sekadar menjawab soal pilihan ganda.

Kombinasi antara ujian adaptif dan penilaian berbasis proyek dapat menciptakan sistem evaluasi yang lebih holistik, di mana setiap siswa dinilai berdasarkan potensi dan kemampuan unik mereka. Ini tidak hanya membantu siswa berkembang secara akademis, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan di luar sekolah dengan lebih percaya diri dan kompeten.

Kesimpulan

Di era pendidikan modern, Ujian Nasional perlu berevolusi. Hal ini penting agar Ujian Nasional tetap relevan dengan kebutuhan zaman sekaligus mampu mendukung pengembangan siswa secara holistik. Evolusi ini harus mencakup penyesuaian metode evaluasi yang tidak hanya menilai kemampuan akademik, tetapi juga aspek non-akademik seperti kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun