Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Generasi Sandwich: Ketika Tanggung Jawab Menjadi Beban Ganda

28 Desember 2024   21:37 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi Sandwich (sumber gambar: megasyariah.co.id)

Biaya perawatan orang tua, seperti kebutuhan kesehatan, obat-obatan, dan bahkan tempat tinggal, sering kali menghabiskan porsi besar dari anggaran. Di sisi lain, mereka juga harus memenuhi kebutuhan anak-anak, seperti biaya pendidikan, pakaian, makanan, dan kebutuhan lain yang terus meningkat seiring bertambahnya usia anak.

Secara emosional, generasi ini sering merasa terjebak di antara dua tuntutan yang sama-sama penting. Mereka harus membagi perhatian dan energi untuk memberikan dukungan emosional kepada orang tua yang mungkin merasa kesepian atau tidak berdaya, sambil tetap menjadi figur yang hadir dan suportif bagi anak-anak. Hal ini tidak jarang menimbulkan konflik internal, seperti rasa bersalah ketika merasa tidak bisa memberikan yang terbaik untuk kedua pihak.

Selain itu, tekanan sosial juga menjadi tantangan besar. Dalam budaya seperti di Indonesia, di mana nilai-nilai kekeluargaan sangat dijunjung tinggi, generasi sandwich sering merasa harus memenuhi ekspektasi lingkungan dan keluarga besar. Mereka mungkin merasa malu atau gagal jika tidak mampu memenuhi tanggung jawab ini dengan sempurna, meskipun dalam realitasnya tantangan yang mereka hadapi sangat besar.

Bagaimana Mengatasinya?

Mengatasi tantangan sebagai generasi sandwich membutuhkan pendekatan yang terencana dan bijaksana. Salah satu langkah pertama yang penting adalah menyusun manajemen keuangan yang baik. 

Membuat anggaran yang realistis dan memprioritaskan kebutuhan keluarga dapat membantu meringankan tekanan finansial. Selain itu, penting juga untuk mulai memikirkan investasi jangka panjang dan asuransi kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun keluarga, guna menghadapi kemungkinan biaya besar di masa depan.

Selain aspek keuangan, komunikasi terbuka dengan anggota keluarga menjadi kunci utama. Mengajak orang tua dan anak-anak berdiskusi tentang situasi yang dihadapi dapat membantu membangun pengertian bersama. Dalam beberapa kasus, berbagi tanggung jawab dengan saudara kandung atau pasangan juga dapat mengurangi beban. Jangan ragu untuk meminta bantuan ketika diperlukan, baik dari keluarga dekat maupun teman-teman terdekat.

Merawat diri sendiri juga sangat penting dalam menghadapi tekanan ini. Meluangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan, seperti berolahraga, bermeditasi, atau sekadar bersantai, dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik. Selain itu, mencari dukungan dari komunitas atau kelompok yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan rasa solidaritas dan solusi praktis yang mungkin belum terpikirkan.

Menggunakan teknologi juga bisa menjadi solusi efektif. Saat ini, banyak aplikasi yang dapat membantu mengelola keuangan, memantau kesehatan, atau bahkan mengatur jadwal perawatan untuk orang tua. Dengan memanfaatkan teknologi, generasi sandwich dapat menghemat waktu dan energi yang dapat digunakan untuk hal-hal lain yang lebih penting.

Kesimpulan

Generasi sandwich menghadapi tantangan yang kompleks dan menuntut. Namun, dengan manajemen yang tepat, dukungan keluarga, dan perawatan diri, mereka dapat mengatasi tekanan tersebut. Meskipun tidak mudah, generasi ini memiliki kekuatan dan ketahanan luar biasa untuk menjalankan peran ganda mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun