Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Generasi Sandwich: Ketika Tanggung Jawab Menjadi Beban Ganda

28 Desember 2024   21:37 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller pada tahun 1981 untuk menggambarkan kelompok usia menengah yang "terjepit" antara dua generasi yang membutuhkan dukungan mereka. 

Di Indonesia, fenomena ini semakin relevan seiring dengan meningkatnya tekanan ekonomi, perubahan demografi, dan ekspektasi budaya yang menempatkan tanggung jawab keluarga sebagai prioritas utama.

Generasi sandwich biasanya terdiri dari individu berusia 30-50 tahun, yang berada di puncak produktivitas karier mereka. Namun, di tengah upaya membangun kehidupan sendiri, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa orang tua mulai memerlukan perawatan lebih intensif akibat usia tua, sementara anak-anak mereka masih membutuhkan bimbingan, pendidikan, dan dukungan finansial. 

Kondisi ini menciptakan situasi yang penuh tantangan, baik secara emosional maupun finansial, yang tidak jarang membuat mereka merasa terjebak tanpa pilihan lain.

Mengapa Disebut "Generasi Sandwich"?

Seperti roti lapis atau sandwich yang terjepit di antara dua lapisan roti, generasi ini harus memikul dua beban tanggung jawab sekaligus. Di satu sisi, mereka harus memastikan orang tua mendapatkan perawatan yang layak, baik secara finansial maupun emosional. 

Di sisi lain, mereka juga harus memenuhi kebutuhan anak-anak mereka, yang mencakup pendidikan, kesehatan, hingga kebutuhan dasar lainnya. Kombinasi dari dua tanggung jawab besar ini sering kali membuat mereka merasa tertekan, terutama ketika sumber daya, baik waktu maupun finansial, terasa terbatas.

Posisi mereka yang "terjepit" ini menciptakan tantangan unik. Generasi sandwich sering kali harus menunda atau bahkan mengorbankan kebutuhan pribadi demi kepentingan keluarga. Impian seperti melanjutkan pendidikan, membangun karier, atau sekadar menikmati waktu luang sering kali terpinggirkan. Situasi ini dapat menyebabkan kelelahan fisik, stres emosional, hingga perasaan tidak dihargai atas pengorbanan yang mereka lakukan.

Tantangan yang Dihadapi Generasi Sandwich

Generasi sandwich menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, baik secara finansial, emosional, maupun sosial. Secara finansial, mereka berada dalam posisi yang sulit karena harus membagi pendapatan untuk kebutuhan dua generasi yang bergantung pada mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun