Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengelolaan Sampah di Perkotaan: Antara Harapan dan Kenyataan

24 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan pengurangan dan penanganan sampah secara sistematis, tetapi kenyataannya banyak daerah yang belum memiliki fasilitas pendukung seperti tempat pengolahan sampah terpadu atau pusat daur ulang.

Selain itu, minimnya anggaran dan keterbatasan teknologi sering menjadi alasan utama lambatnya perbaikan sistem pengelolaan sampah. Beberapa pemerintah daerah bahkan masih bergantung pada metode open dumping yang usang, meskipun metode ini telah terbukti berisiko tinggi terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Ketiadaan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat juga memperparah kondisi, menjadikan pengelolaan sampah sebagai masalah yang terus berulang tanpa solusi konkret.

Peran Masyarakat yang Belum Maksimal

Keterlibatan masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri. Kesadaran untuk memilah sampah di tingkat rumah tangga masih rendah, meskipun pentingnya pemilahan sampah untuk memudahkan proses daur ulang telah banyak disosialisasikan. 

Banyak rumah tangga yang belum terbiasa memisahkan sampah organik dan anorganik, atau bahkan menganggapnya sebagai hal yang tidak penting. Akibatnya, banyak sampah yang tercampur dan sulit untuk diproses lebih lanjut.

Selain itu, kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai, yang masih sangat umum di kalangan masyarakat, memperburuk masalah ini. Meskipun beberapa daerah sudah mulai memberlakukan larangan penggunaan plastik, adopsi perubahan perilaku masyarakat yang lebih ramah lingkungan masih belum optimal. 

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran melalui pendidikan dan kampanye yang lebih intensif mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik sejak dari rumah tangga, sehingga setiap individu memiliki peran aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Harapan: Menuju Kota Berkelanjutan

Di tengah kenyataan yang kompleks, ada harapan untuk perbaikan. Beberapa kota besar di Indonesia mulai menunjukkan langkah positif dengan mengimplementasikan berbagai inovasi dalam pengelolaan sampah. 

Misalnya, Surabaya yang berhasil mengembangkan sistem pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy), yang tidak hanya mengurangi volume sampah tetapi juga menghasilkan sumber energi alternatif. Begitu juga dengan Kota Bandung yang memanfaatkan teknologi daur ulang untuk mengelola sampah secara lebih efisien dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun