"Dalam perjalanan sejarah manusia, ilmu telah menjadi salah satu fondasi utama peradaban. Dengan ilmu, manusia mampu mengembangkan teknologi, menciptakan budaya, dan mengatasi tantangan hidup."
Dari zaman batu hingga era digital, ilmu selalu menjadi kunci kemajuan, memberikan manusia kemampuan untuk memahami dunia dan mengubahnya sesuai kebutuhan. Namun, seiring berkembangnya ilmu, muncul tantangan baru berupa penyalahgunaan pengetahuan untuk kepentingan yang merugikan, seperti eksploitasi alam, ketidakadilan sosial, atau konflik yang dipicu oleh teknologi.
Di sinilah pentingnya adab sebagai penyeimbang. Adab memastikan ilmu digunakan secara bertanggung jawab, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga demi kebaikan bersama. Tanpa adab, ilmu berpotensi menjadi pedang bermata dua, mendatangkan manfaat sekaligus kerusakan.
Pengertian Adab dan Ilmu
Adab secara sederhana dapat diartikan sebagai tata krama, perilaku baik, atau akhlak mulia. Namun, makna adab lebih dalam dari sekadar aturan atau norma sosial. Adab adalah cara kita menghormati diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitar dalam menjalani kehidupan. Dalam konteks menuntut ilmu, adab mencakup sikap hormat kepada guru, kesopanan dalam berdiskusi, serta ketekunan dan ketulusan dalam belajar. Adab juga mencakup penghargaan terhadap proses, bukan hanya hasil.
Adab mengajarkan kita untuk menghargai nilai-nilai moral yang melandasi ilmu. Misalnya, seorang pelajar yang beradab tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga menjaga integritas dan kejujuran dalam proses belajar. Adab juga berarti menggunakan ilmu dengan bijaksana, menjaga agar pengetahuan yang kita peroleh tidak digunakan untuk merugikan atau menyakiti orang lain. Sebagai contoh, seorang ilmuwan yang beradab akan mempertimbangkan dampak penemuan atau teknologi yang dikembangkannya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam Islam, adab terhadap ilmu sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah tidak mencabut ilmu secara sekaligus dari manusia, tetapi Allah mencabutnya dengan mewafatkan para ulama, hingga bila tidak tersisa ulama lagi, manusia pun akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang jahil, ketika ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, pun mereka sesat dan menyesatkan” (HR. Al-Bukhari)." (Sumber: web.suaramuhammadiyah.id)
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu yang diiringi dengan adab yang baik, agar pengetahuan yang dimiliki tidak hanya bermanfaat di dunia tetapi juga mendatangkan kebaikan di akhirat.
Peran Adab dalam Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu bukan hanya soal mengumpulkan pengetahuan, tetapi juga proses pembentukan karakter. Ilmu yang didapatkan tanpa diimbangi dengan adab yang baik akan kehilangan makna sejatinya. Sebab, ilmu bukan sekadar fakta atau informasi, tetapi sebuah amanah yang harus dipelihara dengan sikap yang benar. Oleh karena itu, setiap individu yang menuntut ilmu harus memiliki kesadaran untuk menjaga integritasnya, berperilaku jujur, dan menunjukkan rasa hormat terhadap ilmu dan guru yang mengajarkannya.