Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sungai Meluap: Apa yang Salah dengan Sistem Drainase Kita?

24 November 2024   23:49 Diperbarui: 24 November 2024   23:59 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Perencanaan Tata Kota Berbasis Lingkungan

Setiap pembangunan baru harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan tata air. Pendekatan berbasis ekosistem, seperti konsep sponge city yang diterapkan di beberapa negara, dapat menjadi contoh untuk mengelola air hujan secara alami dan efektif.

7. Pemeliharaan Infrastruktur Secara Rutin

Pemeliharaan berkala terhadap saluran drainase, sungai, dan infrastruktur pengendali banjir sangat penting. Hal ini mencakup pengerukan sedimentasi, pembersihan sampah, dan perbaikan saluran yang rusak agar tetap berfungsi optimal.

Secara keseluruhan,  sistem drainase yang buruk bukanlah satu-satunya penyebab sungai meluap, tetapi menjadi salah satu faktor yang memperburuk situasi. Selain itu, faktor lain seperti kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan, alih fungsi lahan resapan, dan kurangnya perencanaan kota yang terintegrasi turut berkontribusi pada permasalahan ini. Semua elemen ini saling berkaitan, menciptakan kondisi yang memperparah dampak musim hujan, terutama di wilayah perkotaan.

Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, seperti pembaruan sistem drainase, peningkatan ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah yang efektif, serta perencanaan tata kota yang berkelanjutan, risiko banjir dapat diminimalisir. Solusi ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang lebih tahan terhadap curah hujan ekstrem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun