3. Kendaraan Berat yang Membatasi Pandangan
Di jalan tol, kendaraan berat seperti truk, bus, dan kendaraan bermuatan besar sering berbagi jalur dengan kendaraan pribadi. Ukuran mereka yang besar kerap membatasi pandangan pengemudi di belakang, terutama di jalur lurus dengan kecepatan tinggi. Ketika kendaraan berat ini menutupi pandangan, pengemudi di belakang tidak dapat dengan mudah melihat situasi di depan mereka, seperti adanya kendaraan yang melambat atau penghalang mendadak.
Selain itu, manuver kendaraan berat, seperti berpindah jalur atau mengurangi kecepatan, bisa menciptakan kondisi yang berbahaya bagi pengemudi lain. Pengemudi di belakang mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk mengantisipasi pergerakan tersebut atau menjaga jarak aman. Kesenjangan antara ukuran, bobot, dan kecepatan kendaraan berat dengan kendaraan pribadi juga menambah risiko kecelakaan, sehingga kewaspadaan ekstra sangat diperlukan saat berada di dekat kendaraan besar di jalan tol.
4. Kurangnya Area Darurat dan Jalur Evakuasi
Di beberapa ruas jalan tol, area darurat dan jalur evakuasi sering kali terbatas atau sulit dijangkau. Kondisi ini bisa menjadi masalah serius ketika pengemudi menghadapi situasi darurat, seperti pecah ban, kerusakan mesin, atau kondisi medis mendadak. Tanpa tempat yang aman untuk berhenti, pengemudi terkadang terpaksa berhenti di bahu jalan yang sempit atau bahkan di jalur aktif, meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
Kurangnya area darurat juga membuat pengemudi yang berhenti dalam kondisi darurat menjadi rentan, terutama jika mereka harus turun dari kendaraan untuk memperbaiki masalah atau menunggu bantuan. Kendaraan yang melaju kencang sering kali tidak menyadari adanya kendaraan yang berhenti mendadak, sehingga bisa menimbulkan kecelakaan fatal. Idealnya, area darurat dan jalur evakuasi perlu tersedia dengan jarak yang cukup dekat di sepanjang jalan tol agar pengemudi memiliki akses yang lebih aman ketika menghadapi masalah.
5. Efek Cuaca yang Mengganggu Stabilitas Kendaraan
Cuaca buruk seperti hujan deras, kabut tebal, dan angin kencang dapat memperburuk kondisi berkendara di jalan tol dan mengganggu stabilitas kendaraan. Saat hujan, permukaan jalan menjadi licin sehingga meningkatkan risiko tergelincir, terutama pada kecepatan tinggi. Air hujan juga dapat menyebabkan aquaplaning, di mana ban kehilangan cengkeraman pada aspal, membuat kendaraan sulit dikendalikan.
Kabut tebal pun berbahaya karena mengurangi jarak pandang secara signifikan, membuat pengemudi sulit melihat kendaraan atau rintangan di depan mereka. Hal ini memperpendek waktu reaksi pengemudi dan berpotensi menyebabkan kecelakaan beruntun. Angin kencang juga bisa menjadi ancaman, khususnya bagi kendaraan ringan atau truk besar dengan muatan tinggi, karena dapat menyebabkan kendaraan bergoyang atau bergeser ke luar jalur.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pengemudi untuk menyesuaikan kecepatan dan menjaga jarak aman ketika cuaca memburuk, agar tetap aman selama perjalanan di jalan tol.
6. Pengaruh Kepercayaan Diri Berlebihan