Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kenapa Banyak Orang Suka Sambal Terasi Meskipun Baunya Tak Sedap?

7 November 2024   11:37 Diperbarui: 7 November 2024   11:39 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun baunya bisa terkesan menyengat, bagi para pencinta sambal terasi, aroma tersebut justru menambah kelezatan makanan. Dalam dunia kuliner, aroma memainkan peran penting dalam meningkatkan selera. Bau yang tajam dan khas dari terasi menjadi semacam "sinyal" bagi indera penciuman bahwa makanan yang akan disantap kaya akan rasa. 

Ketika terasi digoreng, aroma yang muncul cenderung membuat perut keroncongan dan meningkatkan rasa lapar, terutama bagi yang terbiasa dengan aroma tersebut sejak kecil. Bau ini juga sering dianggap sebagai elemen penting dalam cita rasa hidangan, sehingga makanan yang disajikan dengan sambal terasi terasa lebih memikat.

Uniknya, dalam ilmu makanan, ada istilah “hedonic adaptation” yang mengacu pada kecenderungan manusia untuk menyesuaikan diri dan bahkan menyukai aroma atau rasa yang pada awalnya mungkin terasa asing atau kuat. 

Bagi mereka yang sudah terbiasa atau bahkan mencintai sambal terasi, aroma yang menyengat bukan lagi dianggap “kurang sedap,” tetapi justru menjadi bagian integral dari kenikmatan makan. Bahkan, banyak yang merasa bahwa hidangan tertentu kurang lezat jika tidak disertai dengan sambal terasi, seolah aroma kuatnya adalah bumbu tambahan yang menyempurnakan rasa keseluruhan.

Selain itu, aroma sambal terasi sering kali mengundang rasa penasaran bagi mereka yang belum terbiasa. Aroma tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang membuat banyak orang ingin mencoba dan memahami apa yang membuat sambal ini begitu digemari. 

Meski bagi sebagian orang aroma ini terkesan “mencolok,” banyak yang pada akhirnya tetap menyukai sambal terasi karena sensasi unik yang ditawarkannya. Bahkan, bagi para pencinta kuliner, aroma ini menjadi salah satu ciri khas yang menandakan autentisitas masakan Indonesia.

3. Budaya dan Kebiasaan

Sambal terasi bukan hanya soal rasa, tetapi juga bagian dari budaya kuliner Indonesia. Sejak kecil, banyak orang Indonesia sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang disertai sambal. Di banyak keluarga, sambal menjadi pelengkap wajib di meja makan, tak peduli apakah hidangan utamanya sederhana seperti tahu goreng atau lebih istimewa seperti ikan bakar. 

Kecintaan terhadap sambal, termasuk sambal terasi, biasanya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Anak-anak yang melihat orang tua dan anggota keluarga lainnya menyantap sambal terasi dengan lahap cenderung tertarik untuk ikut mencicipinya. Ini menjadikan sambal terasi bagian dari tradisi keluarga dan kenangan yang melekat dalam pengalaman makan sehari-hari.

Lebih dari itu, sambal terasi juga memainkan peran penting dalam mempererat ikatan sosial di Indonesia. Dalam berbagai acara, seperti makan bersama, arisan, hingga perayaan besar, sambal sering kali disajikan sebagai pelengkap hidangan utama. 

Kebersamaan saat makan dengan sambal terasi menciptakan pengalaman kolektif yang menyenangkan, di mana canda tawa dan percakapan hangat berlangsung sambil menyantap makanan pedas. Bagi banyak orang Indonesia, sambal terasi menghadirkan rasa “rumah” dan menjadi simbol dari ikatan yang kuat antar anggota keluarga maupun komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun