Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Tren "Sleep Divorce" Semakin Diminati Pasangan Modern?

2 November 2024   09:55 Diperbarui: 2 November 2024   13:37 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sleep divorce (sumber gambar: freepik)

"Dalam beberapa tahun terakhir, tren "sleep divorce" atau tidur terpisah semakin populer di kalangan pasangan modern."

Sleep divorce, yang secara harfiah berarti "perceraian tidur," mengacu pada keputusan pasangan untuk tidur di tempat tidur atau kamar yang berbeda demi meningkatkan kualitas tidur. 

Popularitas sleep divorce ini didorong oleh kesadaran akan pentingnya tidur berkualitas yang semakin meningkat di kalangan masyarakat modern. Banyak pasangan mulai memahami bahwa kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi suasana hati, kesehatan mental, bahkan hubungan mereka secara keseluruhan. 

Dalam konteks ini, sleep divorce bukan berarti berpisah secara emosional, melainkan cara untuk mengatasi masalah tidur yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan tidur yang berbeda, mendengkur, atau jadwal tidur yang tidak selaras.

Bagi sebagian pasangan, keputusan untuk tidur terpisah justru memperkuat hubungan mereka. Dengan masing-masing individu mendapatkan istirahat yang cukup, mereka merasa lebih bugar dan siap menghadapi hari, yang pada gilirannya berkontribusi pada keharmonisan dan kualitas interaksi dalam hubungan.

Alasan Popularitas Sleep Divorce

Selain alasan kesehatan, sleep divorce semakin populer karena gaya hidup modern yang menuntut banyak energi dan produktivitas. Banyak pasangan yang menjalani hari-hari yang sibuk, baik di tempat kerja maupun dalam mengurus keluarga, sehingga tidur yang berkualitas menjadi prioritas agar mereka tetap bugar dan bisa berfungsi optimal. 

Dengan memilih tidur terpisah, mereka bisa lebih bebas menyesuaikan jadwal tidur atau bangun tanpa mengganggu pasangan, terutama bagi yang memiliki kebiasaan atau kebutuhan tidur yang berbeda.

Selain itu, kemajuan teknologi dalam desain rumah juga mendukung tren ini. Kini, banyak rumah atau apartemen dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi pasangan dalam mengatur ruang tidur mereka, bahkan beberapa menyediakan kamar tidur terpisah atau area tidur fleksibel yang bisa diatur sesuai kebutuhan. 

Desain seperti ini memungkinkan pasangan untuk tetap memiliki ruang bersama yang nyaman, namun juga menyediakan opsi untuk tidur terpisah jika diperlukan.

Tren sleep divorce juga dipengaruhi oleh pergeseran pandangan masyarakat terhadap konsep kebahagiaan dan kualitas hidup dalam hubungan. Kini, banyak pasangan yang lebih terbuka terhadap berbagai cara yang bisa meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan bersama, tanpa terikat pada pandangan tradisional. 

Tidur terpisah, dalam konteks ini, bukan lagi dianggap sebagai tanda adanya masalah dalam hubungan, melainkan sebagai pilihan untuk menyesuaikan kebutuhan individual agar keduanya bisa lebih bahagia.

Sleep Divorce: Solusi Bukan Masalah

Meskipun konsep sleep divorce sering kali dianggap sebagai sesuatu yang "tabu" atau berpotensi merusak keintiman, pada kenyataannya banyak pasangan justru merasakan manfaat positif dari tidur terpisah. 

Sleep divorce bukanlah keputusan untuk mengurangi keintiman atau kedekatan emosional, melainkan langkah untuk mengatasi gangguan tidur yang bisa memengaruhi kualitas hidup dan hubungan.

Bagi banyak pasangan, keputusan untuk tidur terpisah bukanlah tanda ketidakharmonisan, tetapi cara agar keduanya bisa beristirahat dengan lebih baik dan menghadapi hari dengan energi yang lebih baik pula.

Tidur terpisah justru dapat menjadi solusi untuk mencegah pertengkaran atau ketegangan yang muncul akibat kurang tidur. Misalnya, pasangan yang mendengkur, sering terbangun di malam hari, atau memiliki jadwal tidur yang berbeda mungkin sering tanpa sadar mengganggu tidur satu sama lain. 

Situasi ini dapat menimbulkan frustrasi dan membuat salah satu atau kedua pasangan mengalami tidur yang tidak nyenyak, yang dalam jangka panjang dapat memicu ketegangan dalam hubungan. Dengan tidur terpisah, pasangan dapat menghindari gesekan tersebut dan merasa lebih segar serta siap menghadapi hari dengan perasaan yang lebih positif.

Sleep divorce juga memberi kesempatan bagi setiap individu untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan tidurnya. Mereka bisa memilih tempat tidur, suhu kamar, atau rutinitas tidur yang paling nyaman bagi diri mereka sendiri tanpa perlu menyesuaikan dengan preferensi pasangan. 

Hal ini penting terutama bagi mereka yang mengalami masalah tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau gangguan tidur lainnya, di mana lingkungan tidur yang optimal bisa sangat memengaruhi kualitas tidur.

Sleep divorce tidak harus menghilangkan momen keintiman atau kebersamaan. Banyak pasangan yang memilih untuk menghabiskan waktu bersama sebelum tidur atau menciptakan ritual khusus untuk menjaga kedekatan, seperti berpelukan atau berbincang singkat sebelum berpisah ke kamar masing-masing. 

Dengan cara ini, keintiman tetap terjaga meski mereka tidur di tempat yang berbeda. Bahkan, beberapa pasangan melaporkan bahwa mereka merasakan kebersamaan yang lebih kuat ketika setiap individu mendapatkan waktu istirahat yang cukup, sehingga bisa lebih sabar dan penuh kasih sayang dalam berinteraksi.

Manfaat Sleep Divorce Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat sleep divorce bagi kesehatan fisik dan mental sangatlah signifikan, terutama dalam menjaga keseimbangan emosi, meningkatkan produktivitas, serta mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan gangguan tidur.

  • Meningkatkan Kualitas Tidur. Salah satu manfaat utama dari sleep divorce adalah meningkatnya kualitas tidur. Dengan tidur terpisah, individu dapat menciptakan lingkungan yang ideal sesuai preferensinya, seperti mengatur suhu, cahaya, dan kebisingan sesuai kebutuhan. Mereka juga bisa menghindari gangguan dari pasangan yang mendengkur, bergerak saat tidur, atau sering terbangun di malam hari. Tidur nyenyak dan berkualitas membantu proses pemulihan tubuh, mendukung kesehatan jantung, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga kita lebih siap menghadapi aktivitas harian.
  • Mengurangi Stres dan Meningkatkan Stabilitas Emosional. Tidur yang cukup memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati dan keseimbangan emosi. Orang yang tidur nyenyak cenderung lebih stabil secara emosional, mampu mengatasi stres, dan lebih sabar dalam menghadapi masalah sehari-hari. Sebaliknya, kurang tidur seringkali membuat kita mudah tersinggung, sensitif, dan sulit berkonsentrasi. Dengan sleep divorce, pasangan dapat saling memberikan ruang untuk mendapatkan tidur yang cukup, yang pada akhirnya membantu mengurangi ketegangan dalam hubungan serta meningkatkan kualitas interaksi satu sama lain.
  • Mencegah Gangguan Kesehatan yang Dipicu oleh Kurang Tidur. Kurang tidur atau tidur yang terganggu secara kronis dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, diabetes, dan gangguan metabolisme. Sleep divorce memungkinkan setiap individu mendapatkan tidur yang nyenyak dan konsisten, yang dapat membantu menjaga berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung, serta menurunkan risiko depresi dan kecemasan. Tidur yang cukup juga mendukung regenerasi sel, menjaga kesehatan kulit, dan meningkatkan energi tubuh.
  • Meningkatkan Kualitas Hubungan dan Keharmonisan. Sleep divorce juga dapat membantu meningkatkan keharmonisan hubungan. Dengan tidur yang berkualitas, pasangan merasa lebih segar dan bertenaga di pagi hari, yang memungkinkan mereka lebih positif dan perhatian dalam berinteraksi. Tidur terpisah dapat mengurangi ketegangan dan pertengkaran yang disebabkan oleh gangguan tidur, serta membantu setiap individu untuk mengungkapkan kasih sayang dengan lebih tulus. Pasangan yang memiliki energi dan suasana hati yang baik cenderung lebih mampu menghadapi masalah bersama, sehingga sleep divorce dapat menjadi langkah positif untuk menjaga hubungan tetap harmonis.
  • Memperkuat Keintiman Melalui Kualitas, Bukan Kuantitas. Menariknya, tidur terpisah juga dapat membantu pasangan lebih menghargai momen-momen kebersamaan. Ketika keduanya mendapatkan istirahat yang cukup, mereka akan memiliki energi lebih untuk menciptakan momen keintiman yang berkualitas, seperti menikmati waktu bersama sebelum tidur atau melakukan kegiatan romantis lainnya. Banyak pasangan melaporkan bahwa sleep divorce justru membuat mereka lebih rindu untuk menghabiskan waktu bersama, sehingga momen kebersamaan terasa lebih berharga.

Apakah Sleep Divorce Cocok untuk Semua Pasangan?

Meski sleep divorce memiliki banyak manfaat, konsep ini tidak selalu cocok untuk semua pasangan. Setiap pasangan memiliki dinamika dan kebutuhan yang berbeda, sehingga penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan tidur terpisah.

  • Preferensi dan Kebiasaan Tidur yang Berbeda. Bagi sebagian pasangan, tidur bersama adalah bagian penting dari keintiman dan rasa kedekatan. Beberapa orang merasa lebih nyaman dan aman saat tidur bersama pasangan, dan tidur terpisah bisa menimbulkan perasaan kesepian atau jarak emosional. Dalam kasus seperti ini, sleep divorce mungkin kurang ideal. Pasangan dengan kebiasaan tidur yang serupa, misalnya, yang sama-sama tidur nyenyak dan tidak terganggu oleh kebiasaan tidur pasangan, mungkin lebih nyaman untuk tetap tidur bersama.
  • Komunikasi dan Kesepakatan Bersama. Sleep divorce memerlukan komunikasi yang terbuka dan kesepakatan bersama. Bagi pasangan yang kurang nyaman membicarakan kebutuhan individual atau memiliki kekhawatiran akan reaksi pasangan, keputusan untuk tidur terpisah bisa menjadi sulit. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berbicara secara jujur mengenai kebutuhan tidur masing-masing dan memahami bahwa sleep divorce bukan berarti berkurangnya rasa cinta atau keintiman. Jika keduanya sepakat bahwa tidur terpisah adalah pilihan yang dapat meningkatkan kualitas hubungan, maka sleep divorce dapat dicoba tanpa ada perasaan bersalah atau terpaksa.
  • Menjaga Keintiman Meskipun Tidur Terpisah. Sleep divorce tidak harus mengurangi keintiman dalam hubungan. Pasangan bisa tetap menjaga keintiman dengan menghabiskan waktu bersama sebelum tidur, misalnya dengan menonton film, berbicara tentang hari yang telah dilalui, atau sekadar berpelukan sebelum tidur di tempat masing-masing. Beberapa pasangan menemukan bahwa tidur terpisah justru membuat mereka lebih rindu untuk menghabiskan waktu bersama, sehingga keintiman dapat dipertahankan melalui kualitas interaksi, bukan kuantitas.
  • Menyusun Waktu untuk Eksperimen dan Evaluasi. Untuk pasangan yang masih ragu apakah sleep divorce cocok atau tidak, mereka bisa mencobanya untuk sementara waktu. Misalnya, mereka bisa tidur terpisah selama beberapa malam dalam seminggu dan melihat dampaknya pada kualitas tidur serta hubungan mereka. Dengan evaluasi berkala, pasangan bisa menemukan pola yang paling cocok untuk keduanya. Jika dirasa bermanfaat, mereka dapat melanjutkannya sebagai bagian dari rutinitas; jika tidak, mereka bisa kembali tidur bersama dan mempertimbangkan solusi lain untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti memperbaiki lingkungan tidur atau mengatur jadwal tidur yang selaras.
  • Fleksibilitas dan Adaptasi. Tidak ada aturan yang kaku dalam sleep divorce, dan setiap pasangan dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Beberapa pasangan memilih tidur terpisah hanya ketika salah satu dari mereka membutuhkan tidur ekstra atau ketika ada gangguan tidur yang intens, seperti mendengkur parah atau insomnia. Fleksibilitas ini memungkinkan sleep divorce untuk menjadi solusi yang dinamis, yang bisa disesuaikan sesuai situasi dan kebutuhan kedua belah pihak.

Dalam kesimpulannya, Tren ini menunjukkan bahwa pasangan masa kini semakin fleksibel dalam mendefinisikan kebahagiaan dan keintiman dalam hubungan, yang tidak lagi selalu bergantung pada aturan atau kebiasaan tradisional. 

Dengan menempatkan kebutuhan tidur sebagai prioritas, pasangan mampu menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, yang pada akhirnya berdampak positif pada keharmonisan hubungan. Sleep divorce membantu mereka menyeimbangkan kebutuhan individual dan komitmen bersama dengan cara yang lebih realistis dan menghormati preferensi masing-masing.

Keputusan untuk melakukan sleep divorce bukan berarti mengurangi cinta atau keintiman, melainkan langkah untuk memastikan bahwa setiap individu dalam hubungan memiliki ruang untuk memenuhi kebutuhan pribadinya tanpa mengorbankan ikatan emosional. Fleksibilitas seperti ini memperlihatkan bagaimana pasangan modern semakin berani mencoba pendekatan baru demi menjaga kebahagiaan bersama dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, sleep divorce adalah salah satu dari berbagai cara yang dapat dipertimbangkan pasangan untuk menjaga kualitas hidup dan hubungan. Meskipun bukan untuk semua orang, sleep divorce bisa menjadi langkah positif bagi mereka yang mendambakan tidur berkualitas dan interaksi yang lebih harmonis. Dengan komunikasi yang terbuka dan komitmen untuk saling mendukung, sleep divorce bisa menjadi solusi untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat, bahagia, dan penuh pengertian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun