Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Dilema Lingkungan: Pertumbuhan Kendaraan Ber CC Besar di Tengah Isu Global

25 Oktober 2024   11:00 Diperbarui: 25 Oktober 2024   11:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapasitas mesin mobil pribadi (sumber gambar: otomotif.kompas.com)


Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif telah menyaksikan pertumbuhan signifikan dalam pengembangan kendaraan bermotor ber CC besar. Mulai dari sepeda motor hingga mobil pribadi, survei pasar menunjukkan tren peningkatan kapasitas mesin dari generasi ke generasi.

Pertumbuhan kendaraan bermotor ber kapasitas mesin besar yang terus meningkat ini menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat global, apakah kita harus terus menerus mendorong batasan kemampuan mesin kendaraan untuk mendapatkan kekuatan dan kecepatan tertinggi? Atau sebaliknya, kita harus lebih menghargai lingkungan dengan memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan ber CC besar dan mencari solusi yang lebih ramah lingkungan?

Dalam menyikapi dilema ini, perlu dilakukan evaluasi terhadap berbagai dampak yang muncul akibat peningkatan kapasitas mesin kendaraan seperti dampak pada kualitas udara, emisi karbon, dan dampak pada kesehatan manusia.

Peningkatan CC kendaraan tidak selalu berdampak negatif. Selain memberikan potensi kecepatan dan tenaga, CC yang lebih besar juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan cara mengurangi beban mesin.

Dalam konteks global saat ini, industri otomotif perlu berpikir secara holistik dan mencari solusi yang berkelanjutan yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan sambil tetap memperhatikan kebutuhan konsumen. Kita perlu bergerak aktif untuk memperjuangkan pembangunan kendaraan yang mempertimbangkan aspek lingkungan dan kesehatan untuk mendukung terciptanya masa depan yang lebih baik.

Di satu sisi, para produsen otomotif diharapkan untuk menyediakan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan serta up-to-date dengan peraturan lingkungan dari pemerintah. Di sisi lain, para produsen otomotif juga harus memenuhi permintaan pasar yang cenderung tertarik pada kendaraan dengan kapasitas mesin yang lebih besar.

Ketika permintaan pasar yang diciptakan bertentangan dengan solusi yang ramah lingkungan, maka produsen otomotif merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan salah satu sisi. Sebagai contoh, dengan meningkatnya individu yang memilih kendaraan dengan kapasitas mesin yang lebih besar, maka produsen otomotif akan terus menciptakan kendaraan bermotor dan lebih berkembang pada teknologi mesin berkapasitas besar.

Pada akhirnya, upaya-upaya yang dilakukan perlu melibatkan semua pihak, mulai dari produsen otomotif, pemerintah, hingga konsumen, di mana diharapkan dapat dilakukan beberapa solusi seperti mendorong penggunaan teknologi lebih ramah lingkungan, memberikan sanksi pada perusahaan-perusahaan yang tidak ramah lingkungan dan meningkatkan kesadaran konsumen mengenai dampak lingkungan di kemudian hari.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, standar kebutuhan akan kecepatan dan tenaga kendaraan bermotor juga berubah. Dahulu, sepeda motor dengan kapasitas mesin 70 hingga 100 CC mungkin sudah dianggap cukup bertenaga untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, seiring perkembangan gaya hidup dan mobilitas masyarakat, permintaan akan performa kendaraan yang lebih tinggi juga ikut meningkat.

Kendaraan bermotor dengan CC besar menjadi semakin diminati karena mampu memberikan akselerasi yang lebih cepat dan kecepatan maksimum yang lebih tinggi. Hal ini terutama terlihat dalam pertumbuhan industri sepeda motor sport yang menawarkan performa tinggi dan sensasi berkendara yang lebih menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun