Dengan demikian, produsen otomotif dihadapkan pada tekanan pasar yang menginginkan kendaraan bermotor lebih bertenaga dan memiliki kapasitas mesin yang lebih besar, yang pada akhirnya memengaruhi keputusan mereka dalam merancang dan memproduksi kendaraan baru.
Peningkatan kapasitas mesin pada mobil pribadi juga merupakan fenomena yang patut diperhatikan. Jika sebelumnya, mobil pribadi dengan kapasitas mesin 1000 hingga 1200 CC sudah dianggap cukup untuk kebutuhan sehari-hari, kini tren pasar menunjukkan preferensi yang beralih pada mobil dengan kapasitas mesin lebih besar, mulai dari 1500 CC hingga 3000 CC.
Dengan bertambahnya kapasitas mesin mobil, umumnya juga terjadi peningkatan performa kendaraan secara keseluruhan. Mobil dengan CC besar cenderung memiliki akselerasi yang lebih cepat, tenaga yang lebih besar, dan kecepatan maksimum yang lebih tinggi. Hal ini menjadikan mobil dengan kapasitas mesin besar menjadi pilihan yang diminati oleh sebagian konsumen yang mengutamakan performa dan kecepatan dalam berkendara.
Namun, seiring dengan peningkatan kapasitas mesin mobil, juga muncul tantangan baru terkait dampak lingkungan dan konsumsi bahan bakar. Emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil berkapasitas besar dapat memberikan tekanan tambahan pada lingkungan dan kesehatan manusia, serta meningkatkan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui.
Pertumbuhan kendaraan dengan kapasitas mesin besar ini menjadi tantangan serius bagi upaya pelestarian lingkungan. Tingginya emisi gas buang dari kendaraan-kendaraan ini menjadi ancaman serius bagi kualitas udara dan pemanasan global, yang dapat memberikan kontribusi signifikan pada efek rumah kaca di atmosfer.
Tentu saja, peningkatan CC kendaraan tidak selalu berdampak negatif. Selain memberikan potensi kecepatan dan tenaga yang lebih besar, kapasitas mesin yang lebih besar juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan cara mengurangi beban mesin. Namun, penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber tenaga kendaraan bermotor yang paling umum masih selalu bermuara pada dampak negatif pada lingkungan, khususnya akibat penggunaan minyak bumi.
Solusi untuk mengatasi dampak negatif dari pertumbuhan kendaraan bermotor berkapasitas besar ini, antara lain melibatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik atau kendaraan hibrida, penggunaan bahan bakar yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan, serta promo dan insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Dalam mengatasi dilema lingkungan yang dihadapi, diperlukan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, produsen otomotif, maupun konsumen. Pemerintah harus memiliki kebijakan yang dapat melindungi lingkungan dan membantu mengatasi dampak negatif dari penggunaan kendaraan bermotor berkapasitas besar. Langkah-langkah konkret dapat berupa penetapan standar emisi kendaraan dan pelaksanaan program insentif seperti pajak kendaraan yang lebih tinggi bagi kendaraan dengan emisi yang lebih tinggi.
Sementara itu, produsen otomotif juga diharapkan dapat memperkenalkan dan mengembangkan kendaraan bermotor yang lebih ramah lingkungan, seperti beralih ke teknologi kelola listrik atau penggunaan bahan bakar yang lebih bersih.
Konsumen juga perlu membuat keputusan bijak dalam pemilihan kendaraan pribadi. Memilih kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, seperti mobil listrik atau sepeda motor hybrid, dapat menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Sebagai masyarakat global, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan tantangan lingkungan ini agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan alam yang masih lestari. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan mengambil tindakan positif dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan planet ini.