Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memecah Siklus Kemiskinan melalui Partisipasi Orang Miskin dalam Program Makan Bergizi Gratis

24 Oktober 2024   09:30 Diperbarui: 24 Oktober 2024   09:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partisipasi orang miskin sebagai pemasok dalam program makan bergizi gratis juga dapat memberikan dampak positif lainnya dalam perekonomian masyarakat. Melalui program ini, orang miskin akan memiliki akses terhadap pasar yang lebih luas dan stabil, sehingga dapat mengembangkan usaha kecil atau menambah jenis usaha untuk meningkatkan pendapatan mereka. 

Langkah ini tentu akan membuka peluang lapangan kerja baru dan mendorong untuk adanya aktivitas ekonomi yang lebih beragam di wilayah tersebut, mengurangi tingkat pengangguran, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih luas.

Partisipasi tersebut dapat membuka peluang bagi para petani atau produsen lokal lainnya yang memproduksi barang-barang seperti sayur-sayuran, buah-buahan, bahan pangan olahan dan lain-lain untuk terlibat dalam program ini dan menjual produk-produk mereka. 

Dalam jangka panjang, akan meningkatkan perekonomian dan meningkatkan potensi kemandirian pangan di Indonesia. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih mandiri dalam hal pangan akan meningkatkan keamanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada import, yang juga akan membuat harga bahan pangan turun.

Dengan adanya program makan bergizi gratis, maka seluruh masyarakat khususnya yang kurang mampu akan terjamin kebutuhan gizinya. Melalui partisipasi orang miskin sebagai pemasok makanan dalam program makan bergizi gratis ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan pendapatan mereka, meningkatkan taraf hidup, mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran serta menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam hal pangan.

Saat pelaksanaan program makan bergizi gratis yang melibatkan partisipasi orang miskin sebagai pemasok bahan pangan, diperlukan pengawasan dan pengelolaan program yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan serta dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan tujuannya.

Pemerintah akan memainkan peran penting dalam pengawasan, pengelolaan, dan pembiayaan program ini, untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik, tepat dalam menyampaikan manfaat, dan memberikan dampak positif bagi semua pihak terkait. Pemerintah juga dapat menjamin bahwa program ini tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab atau memperoleh keuntungan pribadi.

Agar program ini dikelola dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, dapat dilakukan berbagai tindakan, seperti memantau secara ketat kualitas bahan pangan yang masuk ke dalam program makan bergizi gratis, melakukan evaluasi terhadap proses distribusi, melakukan audit secara rutin serta memastikan bahwa kualitas makanan yang disediakan berkualitas dan bergizi.

Selain itu, pemerintah perlu menawarkan pelatihan dalam komponen penyiapan makanan dan manajemen bisnis, sehingga pelaku usaha mikro dan kecil ini dapat mengembangkan bisnis kecil mereka dalam bentuk usaha pemasok makanan, dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk dibawa ke dalam pasar yang lebih luas.

Secara keseluruhan, menerapkan program makan bergizi gratis yang melibatkan partisipasi orang miskin sebagai pemasok bahan makanan adalah ide yang inovatif dan menarik untuk memecahkan siklus kemiskinan dan memperkuat perekonomian masyarakat.

Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, melainkan juga memperkuat ekonomi masyarakat melalui partisipasi petani dan pelaku usaha kecil dalam program ini. Dalam jangka panjang, program makan bergizi gratis dapat membantu mengurangi angka kemiskinan dan gizi buruk di Indonesia serta menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam hal pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun