Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bekerja dengan Passion: Gen Z dan Karir Berlandaskan Hobi

22 Oktober 2024   13:34 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:37 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gen z sedang bekerja (sumber gambar: freepik)

"Generasi Z, yang terdiri dari mereka yang lahir mulai pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, semakin menunjukkan minat pada karir yang berlandaskan hobi."

Mereka memilih pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan bakat yang dimilikinya. Inovatif dan penuh semangat, karir yang disesuaikan dengan hobi memberikan Gen Z kepuasan yang lebih dibandingkan dengan karir yang dipilih hanya karena alasan finansial atau tekanan dari orang lain.

Salah satu contoh hobi yang bisa disesuaikan dengan karir adalah kepenulisan. Banyak penulis muda dan blogger remaja yang sudah berhasil menorehkan prestasi dengan cara mengekspresikan bakat menulisnya. Bau dikenal sebagai "influencer" atau "content creator" dan telah menjadi pekerjaan resmi. Mereka bisa memanfaatkan keahlian menulis untuk bekerja sebagai penulis buku, jurnalis, copywriter, atau content creator di perusahaan digital dan media sosial.

Fotografi juga bisa menjadi karir yang memuaskan bagi Gen Z yang memiliki bakat di bidang ini. Dalam era digital, kebutuhan akan fotografer semakin meningkat, khususnya dalam bidang desain grafis, pemasaran, dan media. Fotografer bisa menjual karya mereka ke perusahaan, agen, maupun marketplace online.

Seni visual, seni peran, dan seni menu juga bisa menjadi pilihan bagi Gen Z yang ingin menjalankan karir berdasarkan hobi mereka. Bagi mereka yang berminat pada seni visual atau seni peran, bisa bercita-cita menjadi pelukis, desainer grafis, sutradara, atau aktor. Sedangkan bagi yang berminat pada seni kuliner, bisa menjajal karir sebagai chef atau food blogger.

Bisnis teknologi dan perangkat lunak juga kian marak di era digital. Gen Z yang antusias terhadap teknologi dan gadget bisa mengejar karir sebagai web developer, software engineer, game developer, atau designer UI/UX. Selain itu, mereka juga bisa memanfaatkan pemahaman teknologi untuk mengejar karir di bidang social media, digital marketer, atau analis data.

Bekerja dengan passion memang bisa memberikan keuntungan finansial. Gen Z percaya bahwa fokus pada hal yang mereka sukai akan membuat mereka menjadi lebih bersemangat dan seringkali menghasilkan seperti pegawai yang lebih produktif. Menghasilkan pendapatan yang stabil dapat diwujudkan dengan mengorganisir hobi mereka menjadi bisnis yang menghasilkan uang.

Gen Z bisa memanfaatkan platform online seperti media sosial dan marketplace untuk mempromosikan dan menjual karya mereka. Misalnya, seorang pelukis dapat menjual lukisannya kepada orang-orang yang tertarik membeli karyanya lewat website atau marketplace. Seorang penulis blog dapat menghasilkan uang dari iklan yang ditempatkan di blognya. Influencer media sosial juga bisa mendapatkan pendapatan dari endorsement produk.

Bekerja dengan passion juga memiliki banyak ujian. Salah satunya adalah penghasilan yang tidak menentu. Tidak semua pekerjaan yang dilakukan oleh Gen Z terkait dengan hobi donya bisa menghasilkan penghasilan yang stabil. Misalnya, seorang seniman yang sukses tiba-tiba menciptakan karya seni abstrak yang tidak banyak mendapatkan daya tarik di pasaran bisa mendapatkan penghasilan yang jauh berkurang.

Mempertahankan motivasi dan semangat dalam pekerjaan yang didasarkan pada hobi juga bisa menjadi tantangan. Hobi yang dahulu begitu menyenangkan bisa berubah menjadi menuntut dan menimbulkan stres ketika berkolaborasi dengan orang lain atau kerjaan yang semakin berat. Oleh karena itulah, Gen Z sebaiknya selalu memperhatikan kestabilan punya pendapatan dan selalu terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.

Tren bekerja dengan passion berdasarkan hobi membuka banyak peluang dalam industri kreatif. Perusahaan yang kebanyakan terfokus pada produksi, pemasaran, dan distribusi konten kreativitas dan barang-barang kreatif lainnya dapat memilih dan merekrut Gen Z yang memiliki keterampilan dan bakat di bidang yang mereka garap.

Gen Z dapat membantu perusahaan kreatif dengan ide-ide dan strategi baru untuk memenuhi ekspektasi konsumen dan memenuhi permintaan pasar. Kreatifitas dan inovatif serta sikap terbuka Gen Z merupakan modal yang sangat berharga bagi perusahaan kreatif yang menghargai dan melestarikan kreativitas pribadi setiap karyawan.

Melihat tren bekerja berdasarkan hobi, banyak perusahaan yang telah memperkenalkan cara baru dalam pengelolaan karyawan dan produksi kreatifnya. Memberikan karyawan kebebasan dalam memilih warna yang mereka gunakan, jenis musik yang mereka dengarkan, dan lingkungan tempat kerja yang kondusif bagi mereka. Hal itu membantu menjaga kesejahteraan pekerja mereka dan meningkatkan kinerja produksi.

Industri kreatif pun memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk menjalani karir yang lebih dinamis dan menantang. Sebagai contoh, seorang desainer grafis yang menghasilkan karya dalam banyak bentuk format baik itu digital maupun fisik. Desainer grafis juga memiliki kontribusi yang dihargai bagi perusahaan kreatif dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan desain mereka dengan perangkat lunak dari Adobe dan Corel Draw.

Bekerja dengan passion dan berlandaskan hobi memang bukan satu-satunya kunci untuk kebahagiaan dan kesuksesan di karir. Peluang karir yang didasarkan pada hobi membutuhkan kerja keras, waktu, dan usaha yang lebih dalam mengelola dan mengoptimalkan hobi untuk dilakukan sebagai sebuah profesi.

Setiap bidang memiliki tantangan unik yang harus ditangani. Seorang penulis mungkin harus menyusun jadwal ketat untuk menjaga disiplin dalam menulis, mempertahankan ide-ide mereka pada target pembaca mereka, atau mencari nafkah selain dari menulis buku. Seorang fotografer harus memahami berbagai jenis teknik fotografi dan mempertimbangkan selera klien mereka ketika memilih gambar yang paling sesuai. 

Sedangkan seorang seniman perlu terus mengasah keterampilan mereka untuk menghasilkan karya seni yang berkualitas dan mempromosikan pekerjaannya secara teratur agar dikenali oleh banyak orang.

Namun, perlu diingat bahwa seseorang tidak selalu bisa bekerja dengan hobi yang dicintainya. Terkadang keterampilan dan bakat seseorang belum cukup berkembang untuk dijadikan karier atau tidak ada memadai pasar untuk mengeksploitasi keahlian tersebut. 

Ada juga hobi yang memang terbatas dalam kemampuan pangsa pasar dan penghasilannya lebih rendah dibandingkan dengan karir yang mungkin lainnya. Dalam situasi seperti itu, seorang Gen Z mungkin perlu menggabungkan antara hobi dan karir atau mengambil jalur karir yang lebih layak dan menguntungkan.

Secara keseluruhan, karir berlandaskan hobi bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Gen Z yang ingin mengejar karir yang memuaskan dan mendapatkan penghasilan yang stabil dengan memanfaatkan hobi yang mereka miliki. Bekerja dengan passion akan memberikan kepuasan tersendiri diantaranya kesempatan untuk mengasah bakat kreatifnya, memperoleh penghasilan dari pekerjaan senang yang dilakukan, serta dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja.

Sebelum memilih jalur karir ini, penting untuk mempertimbangkan risiko dan tantangan yang terkait dengan memasarkan dan menjalankan pekerjaan yang didasarkan pada hobi. Gen Z perlu mempertimbangkan pengaruh pekerjaan ini terhadap keseimbangan hidup, kemungkinan penghasilan yang tidak stabil, dan kompetensi dalam bidang ini juga tertentu.

Asalkan faktor-faktor tersebut dipertimbangkan dan Gen Z serius dan konsisten dalam mengelola hobi mereka, maka karir berdasarkan hobi bisa memberikan kepuasan dan kesuksesan di masa depan. Bekerja dengan passion memberikan kemungkinan karya terbaiknya yang dapat membuat mereka lebih produktif dan bisa memaparkan bakat kreatifnya, yang tidak hanya memberikan kepuasan pribadi tetapi juga menghasilkan pendapatan yang stabil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun