Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahta dan Jabatan Sementara: Berbuat Baik untuk Kenangan Abadi

20 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 20 Oktober 2024   18:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pernahkah Anda berpikir bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih tahta dan jabatan, namun tidak semua memiliki kesempatan untuk membuktikan seberapa jauh mereka mencapai puncak itu?"

Tahta dan jabatan memang tampak menggoda dan memberi kekuasaan yang besar, namun perlu diingat bahwa tahta dan jabatan hanyalah sementara, dan pada akhirnya, tidak ada yang bisa dibawa saat ajal menjemput.

Jadi, jika tahta dan jabatan hanya sementara, mengapa begitu banyak orang yang meraihnya dengan cara yang salah? Mengapa begitu banyak orang yang meraih tahta dan jabatan lalu melupakan kewajiban mereka untuk membantu sesama? Di sinilah pentingnya berbuat baik untuk kenangan abadi.

Mereka yang meraih tahta dan jabatan dengan cara yang tidak baik, seringkali membangun pondasi kekuasaan yang rapuh dan tidak stabil. Mereka tak lepas dari upaya-upaya penipuan, manipulasi, dan penyuapan yang terus menerus dilakukan serta seringkali mengabaikan permasalahan masyarakat. Dalam jangka panjang, tidaklah sulit bagi orang-orang untuk melihat bagaimana keadaan tersebut berakibat buruk pada diri Anda dan membuat mereka kehilangan kepercayaan pada diri Anda.

Sebaliknya, seseorang yang meraih tahta dan jabatan dengan cara yang baik, akan bisa bertahan lama dalam kepemimpinan mereka, membangun pondasi kepercayaan yang kuat di antara masyarakat dan bawahannya. Mereka memiliki integritas yang tinggi, terbuka dalam mengakui kesalahan, dan mampu menunjukkan keberanian dan keterampilan kepemimpinan yang dibuktikan dengan perbuatan nyata. Kualitas kepemimpinan seperti ini, bukan hanya memperkuat posisi mereka di mata masyarakat, tetapi juga membangun rekan kerja, tim, dan bawahan mereka menjadi lebih baik bersama mereka.

Ketika kita berbuat baik, pada dasarnya kita memancarkan energi positif dan harapan untuk membantu orang lain. Tindakan kecil yang kita lakukan dapat memberikan impact yang besar bagi masyarakat. Memberikan bantuan kepada sesama yang membutuhkan atau sedang mengalami kesulitan, tidak hanya bisa memberikan kebahagiaan untuk mereka, tetapi juga akan memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan antar masyarakat.

Berbuat baik juga dapat menstimulasi masyarakat untuk melakukan tindakan serupa. Dengan cara ini, kita membantu untuk membangun budaya saling peduli dan toleransi di antara semua orang, sehingga pada gilirannya dapat mempromosikan perdamaian, harmoni dan kesatuan dalam kehidupan.

Poin pentingnya di sini adalah sifat tulus dalam melakukan kebaikan. Berbuat baik tidak hanya karena ingin memperoleh hadiah atau diakui oleh orang lain, melainkan karena kita ingin membantu dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Kita bisa dengan mudah merasakan kepuasan dan kebahagiaan ketika kita melihat bahwa bantuan kita mampu memberikan perubahan positif bagi orang-orang yang membutuhkan.

Dalam dunia kepemimpinan, menjadi seorang yang berbuat baik untuk kenangan abadi juga memberikan dampak yang besar bagi masyarakat dan bawahan kita. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kita membangun integritas yang tinggi dan merupakan teladan kepemimpinan yang sejati. Dijamin, orang-orang di sekitar kita akan semakin yakin untuk mengikuti dan menjalankan gagasan kita karena mereka mempercayai kita sebagai pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.

Secara lebih spesifik, berusaha untuk meraih tahta atau jabatan seharusnya dilakukan dengan merujuk pada nilai-nilai etika yang mulia. Ini termasuk kejujuran, integritas, ketekunan, keberanian, dan keterbukaan. Dalam melakukan upaya ini, Anda harus selalu menjaga agar tidak mengorbankan nilai-nilai penting tersebut untuk mendapatkan tahta dan jabatan yang diinginkan.

Dalam banyak kasus, kejujuran dan integritas kerap dilupakan oleh orang-orang yang ingin meraih tahta dan jabatan, sehingga mereka akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, bahkan melewati nilai-nilai yang seharusnya diperhatikan. Namun, pada akhirnya hal-hal semacam ini hanya akan merugikan diri sendiri dan tidak menjamin kesuksesan dalam jangka panjang.

Mereka yang berupaya meraih tahta atau jabatan dengan nilai-nilai yang benar dan berbuat baik, juga memiliki dampak yang kuat dalam bidang kepemimpinan mereka. Mereka akan dihormati oleh rekan mereka, tim, dan bawahan mereka karena mereka dianggap sebagai pemimpin yang kuat dan jujur. Mereka akan meraih tahta dan jabatan dengan cara yang benar dan tetap menjaga integritas serta kejujuran selama perjalanan yang mereka lalui.

Dan akhirnya, ketika berhasil meraih tahta atau jabatan itu, Anda juga harus selalu ingat bahwa tidaklah mudah untuk mempertahankan posisi tersebut. Kepemimpinan itu adalah tentang memperjuangkan apa yang benar dan benar-benar berfungsi dalam kepentingan masyarakat dan bawahan. Selalu ingat bahwa dengan menjadi pemimpin, ada tanggung jawab tertentu yang harus Anda penuhi, dan cita-cita Anda harus selalu diarahkan pada kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

Ketika Anda berprinsip untuk berbuat baik dalam meraih tahta dan jabatan, maka Anda akan menciptakan pengaruh yang positif dan dampak yang besar pada orang-orang di sekitar Anda. Kebenaran dan kejujuran akan selalu dihargai, dan akan menginspirasi banyak orang untuk mencontoh serta mengikuti jejak Anda sebagai seorang pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab.

Selain pengaruh positif yang dibangun, tindakan Anda juga akan dikenang selamanya. Ketika Anda memperoleh tahta dan jabatan dengan cara-cara yang benar, maka orang-orang di sekitar Anda akan mengingat Anda sebagai seseorang yang pantas dihormati dan dijadikan panutan. Para bawahan dan rekan kerja akan memandang Anda sebagai inspirasi dan motivasi. Bahkan, ketika Anda telah melewati puncak karir Anda, tindakan Anda akan terus diingat dan dikenang sebagai sosok yang berdedikasi dalam melayani masyarakat.

Sebagai seorang pemimpin, tentu saja Anda ingin meninggalkan jejak yang positif dan memberikan kontribusi penting dalam pengembangan masyarakat. Namun, Anda juga harus ingat bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambil akan tercatat dalam sejarah. Dan jangan sampai jejak yang Anda tinggalkan dipenuhi dengan ketidakjujuran dan ketidakberdayaan.

Akhir kata, meraih tahta dan jabatan sementara memang menggoda dan memikat, tetapi ciptakan kenangan abadi dengan berbuat baik. Jangan pernah lupa untuk mengutamakan integritas, kejujuran, dan berbuat baik dalam upaya meraih tahta dan jabatan. Ketika Anda memperjuangkan nilai-nilai baik ini, maka ketenangan hati dan pengakuan yang pantas dari orang-orang di sekitar Anda serta masyarakat akan seiring datang dengan karir yang Anda jalani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun